Penculikan

39 7 2
                                    

Matahari terbit menandakan sudah pagi, gadis tinggi berambut pirang favorit kita bangun dari tidurnya. Dia meraba sisi disebelahnya, heran. Tidak ada siapapun disitu.

Seharusnya terletak Zeta yang tertidur pulas, pemandangan yang biasa dilihat Kaela.

"Zet...?" Saut Kaela panik.

Tidak seperti Zeta untuk tiba-tiba pergi tanpa bilang ke Kaela. Itu membuatnya khawatir. 

Panik, Kaela langsung mencari-cari keberadaan Zeta yang entah dimana. Dia sudah khawatir duluan.

"Zeta... Kamu dima-" Kaela mendapati sebuah kertas kecil di atas meja lampu. Tanpa ragu, dia langsung mengambil kertasnya dan membaca apa yang tertera.

Elaaa, aku keluar duluan ya...

Aku mau latihan banyak-banyak, mau naikin performaku juga.

Aku juga udah lama gak jalan-jalan sendiri, hehe. Nanti kita ketemuan di arena ya, sekalian latihan?

Kamu jangan khawatir, oke? Aku bisa sendiri kok. Maaf aku ga ngomong secara langsung, kamu tidurnya nyenyak banget sih~

I hope to see you soon.

- Love, Zeta.

Sebuah helaan nafas lega kebur dari mulut Kaela, menghapus keringat yang mengalir dan mulai terkekeh kecil.

"Yah, aku terlalu khawatir..."

Setelah pagi yang merepotkan, Kaela memutuskan untuk mandi. Biasanya bareng Zeta, tapi dia lagi gaada.

Sehabis mandinya, dia langsung turun ke lantai bawah. Menuju dapur dan mulai menyeduh teh hangat. Biasanya dia juga membuat kopi, karna Zeta suka kopi—Kaela sudah rindu Zeta...

Mengaduk teh yang sedang diseduh, pikirannya hanya tertuju ke Zeta. Kaela tidak sabar untuk segera menemuinya, memeluknya erat-erat sambil mengatakan betapa cintanya dia kepadanya.

Mendapati tehnya sudah jadi, dia duduk di sofa dan mulai meminum tehnya perlahan. Kaela masih memikirkan Zeta. Itu membuatnya tersenyum geli.

6 bulan. Sudah 6 bulan sejak mereka mulai berpacaran, wajar Kaela sudah melekat dengan Zeta.

Agak aneh, sebenarnya. Kaela tidak menyangka dari hubungan 'Senior-Junior' akan berubah menjadi yang seperti ini. 

Tapi seharusnya dia tau. Karna yang mencium Zeta duluan adalah dia...

Mengingat hal itu lagi, Kaela hanya bisa tersenyum, wajah Zeta terpancar dari pikirannya. 

"I miss you already." 

—————————————————————

G

adis cantik berambut perak itu meminum kopinya dengan anggun, dia memerlukan waktu beberapa detik untuk berfikir dan memproses kata-katanya.

Dia tampak kesal. Heran?

"Jadi... apa yang kamu perlukan, Elliot?"

Elliot melepas kacamatanya dan tertawa kecil, dia memposisikan dirinya sebelum berbicara.

"Jangan begitu dong~ Kan kita sudah lama tidak bertemu."

"Karna ada alasan, iya kan?"

"... Heh. Iya."

Zeta dan Elliot duduk berhadapan dengan satu sama lain. Lokasi mereka adalah sebuah bar yang berada di lokasi tersembunyi. Ada hal baru, tapi. Seseorang berambut hitam pekat duduk di samping Elliot, dia mengenakan pakaian yang sama dengannya. Zeta hanya bisa menebak siapa dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

On A Mission: In Another Life (Extra Story) || - HOLOLIVE IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang