1 • Manis yang diinginkan

483 90 18
                                    

Tidak boleh plagiat😠❗️

Bila boleh jujur dikatakan, Percy akan mengaku tak suka mengikuti agenda bisnis ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bila boleh jujur dikatakan, Percy akan mengaku tak suka mengikuti agenda bisnis ayahnya. Sebab pria berkepala empat itu salah satu pembisnis yang melimpah kekayaan. Perusahaan yang bergerak dibidang industri hiburan membuatnya memiliki cabang anak perusahaan dimana-mana, jika dihitung ia memiliki 5 anak perusahaan yang berbeda tempat.

Kekayaan yang cukup menonjol, kehadiran ayahnya itu pun selalu dinanti para wartawan. Inilah inti yang dibenci Percy, cahaya lampu yang terus mengkilat menyakitkan mata setiba ia diperusahaan tinggi milik ayahnya itu. Saat keluar akan berdesakan dengan pengaji berita yang tak sabaran, terlebih dirinya yang menjadi pusat saat ini. Perawakan manisnya sangat dinanti untuk menjadi berita panas yang akan menjadi sampul koran.

Para bodyguard mengitari Percy, ia pun akhirnya bisa berjalan tanpa was-was. Setibanya dipintu perusahaan ia sempatkan untuk berbalik badan melihat para wartawan yang seperti zombie ingin melontarkan wawancara mereka itu.

"Abaikan mereka." Tak beriak sang ayah berucap, ia jalan berlalu tanpa kata lagi membuat Percy sigap mengikuti langkahnya.

Tak ada yang membuka obrolan kala mereka menaiki lift yang menuju lantai 12. Dalam diamnya Percy pandang pantulan dirinya pada material lift yang samar memantulkan bayangan bagai cermin itu. Detik berlalu tanpa terasa, bunyi lift yang sudah tiba pun terdengar membuatnya pandang lurus kedepan.

Kala injak lantai 12 itu maka berarti akan ada pertemuan private yang sudah diatur agendanya dengan pasti. Percy pandang datar susunan kaca biru dengan pemandangan kota dari atas sana.

Seorang kolega yang sudah menunggu disana menyambut mereka dengan senang, tak jauh berbeda dengan sang ayah yang langsung pasang topeng karirnya, Percy mengeryitkan wajahnya kala melihat seseorang lain disisi pria tua yang mungkin seumuran dengan ayahnya itu.

"Inikah Percy anak semata wayangmu?"

Kala dirinya yang menjadi topik pembicaraan, senyum tipis ayunya pun terulas kecil dengan malu-malu.

"Ternyata benar kata putraku, Percy terlihat lebih manis diperhatikan secara langsung."

Percy duduk dihadapan anak tuan Nodes yang rupakan kepala perusahaan 'Flow' itu. Perusahaan yang berjalan di bidang makanan manis, atau snacks yang incar marketing pada anak kecil.

Senyumnya melebar terpaksa dengan gurat kesal menjalar menampakan ketidak senangannya. Tuan Nodes yang miliki anak bernama Nicholas, umur mereka tak jauh berbeda, dan sialnya— pemuda dihadapannya itulah yang kemarin memanggil dirinya. Pria yang ingin ia blacklist dalam hidupnya, justru mereka bertemu kembali lebih cepat tanpa ia duga.

MascarillasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang