nginep(kailu)

138 3 0
                                    

Votekk ya cayang 🖕☺️

Cerita yang judulnya kayak gini bakal agak panjang karena mulai fokus ke konflik.

.
.
.

Sore dengan senja yang indah sudah mulai tenggelam, begitu juga hangatnya sinar mentari yang tergeser dinginnya angin malam.

Di saat seperti ini kebanyakan orang memilih untuk pulang ke rumah menghangatkan tubuh dan perasaan dengan keluarga tercinta.

Begitupula Lucas yang kini tengah duduk sendiri di depan meja makan.

Lucas memandang makanan yang tersusun rapi di meja makan dengan lesu, bukan karena lapar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas memandang makanan yang tersusun rapi di meja makan dengan lesu, bukan karena lapar.

Tapi karena Lucas begitu lelah setelah seharian mengerjakan pekerjaan rumah sendirian tanpa ada bantuan dari kedua anaknya sama sekali.

Kai suami Lucas sedang bekerja seperti biasanya, Jay anak sulungnya sedang sibuk tidak jelas di kamar,dan jungwon anak bungsunya sudah di jemput paksa oleh temannya sejak pulang dari sekolah dan sekarang entah dimana.

Karena itulah Lucas mengurus rumah sebesar dosa koruptor ini sendiri.

Lucas berdiri dari duduknya dan melangkah ke lantai dua rumahnya tempat kamar anak sulungnya berada.

Tok

Tok

"Abang.."

Lucas mengetuk pintu kamar Jay dan memanggilnya beberapa kali,tapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar.

Lucas membuka pintu kamar Jay secara perlahan dan masuk kedalam.

" YA TUHANNN,ABANGGG!!!"

Lucas berteriak dari tengah pintu saat melihat kamar Jay yang berserakan dan jauh dari kata rapi juga bersih.

Jay yang duduk di atas kasur bermain ponsel segera berdiri menghadap Lucas yang kini siap untuk mengomel.

"Ya Tuhannn,kok kamar Abang berantakan gini, banyak kertas, sampah, bantal, guling, selimut di lantai Ama meja, terus itu juga, meja belajar kenapa berantakan banget?!?!"

"Abang tau gak? Mama dari tadi bersih-bersih rumah gak ada yang bantuin,nyuci,nyapu,ngepel,masak semuaa, Mama lakuin sendiri"

"Rasanya Mama kayak gak punya anak, soalnya gak ada yang bantuin sama ngertiin Mama"

Lucas merendahkan nada bicaranya di akhir kalimat, membuat Jay merasa sangat bersalah karena tidak membantu sang mama, padahal sedari tadi ia berada di rumah.

"Maaf ma"

Hanya kata itu yang bisa Jay katakan dengan kepala menunduk, membuat Lucas yang memang tidak tegaan merasa bersalah telah memarahi anak sulungnya.

Lucas menghela nafas lelah dan berjalan menghampiri Jay lalu menepuk pundaknya pelan.

"Udah, sekarang Abang mandi gih, nanti keburu malem"

kampung K-Pop random (mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang