"Papa ngapain di depan rumah malem-malem, nungguin mbak Kunti mangkal"
Lucas bertanya dan duduk di kursi teras.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Teras nya pak Kai, bayangin aja itu malem🌚)
"Enggak,cuman nungguin mama siap bikin dede lagi aja"
"Apasih"
Lucas memukul pundak Kai lumayan keras,Kai hanya menanggapi dengan tawa khas bapak-bapak.
"Aku tadi dapet misi lohh,dari pak RT"
"Misi apaan pa?"
Lucas bertanya dan menatap Kai dengan serius.
"Misi bawa jungwon ke rumah pak RT buat di sidang besok pagi"
"HAHH?"
"Di sidang apa,pa?"
"Emang adek salah apa?"
Lucas bertanya dengan cepat karena khawatir.
"Tenang dulu sayang, paling adek cuman di tanya-tanya aja"
"Soal?"
"Soal pohon mangga nya mingyu, jaehyun Ama pohon rambutan nya winwin yang tiap panen pasti keduluan bocil-bocil"
Lucas mengangguk paham dengan penjelasan kai yang duduk di sampingnya.
"Tapikan, adek gak pernah ikutan"
Kai menoleh dan tersenyum melihat Lucas yang cemberut.
"Masaa? Mingyu bilang adek tadi pagi ikut maling mangga di rumahnya"
"Ta-tapikan baru sekali ini"
Kai merubah ekspresinya menjadi serius dan menatap Lucas yang menunduk sambil cemberut.
"Gak ada tapi tapian,maling tetep maling, entah baru sekali atau udah berkali-kali,kamu jangan kebiasaan belain anak-anak!"
Kai meninggikan suaranya membuat Lucas memejamkan mata takut.
"Maaf.."
Ucap Lucas lirih. Kai yang sadar telah membuat Lucas takut segera menggenggam tangan Lucas dan mengarahkan Lucas untuk duduk di pangkuannya.
Kai memeluk Lucas erat dari belakang dan berucap selembut mungkin.
"Enggak,aku yang harusnya minta maaf, maaf udah buat kamu takut"
Kai mencium pipi Lucas.
"Enggak,aku yang salah karena keseringan belain anak-anak, harusnya aku biarin mereka tumbuh lebih mandiri dengan nerima konsekuensi dari kesalahan mereka sendiri"
