14. pindahan

29 4 3
                                    

"Apapun yang terjadi, jangan sesekali putus asa. Bahkan jika semua pintu tertutup rapat, jalan rahasia yang tiada siapapun yang tau akan muncul di hadapanmu."

Album cintaᥫ᭡
.
.
.
Happy reading
.
.
.

Syila terbangun dari tidurnya, dia perlahan mebuka matanya ia melihat, keseluruhan ruang kamar itu tidak ada satu pun orang disana,ia melihat ada bantal guling disofa ternyata gus hanan menemaninya, tapi kenapa gus hanan tidak mebanguninya?.

waktu subuh masih ada,dia bangkit dari kasurnya.

Syila mengambil wudhunya dikamar mandi, sesudah mengambil wudhu dia, memakaikan mukenahnya.

"Tungguin saya"

***

Sekarang didapur ndalem uma maryam sedang, memasak untuk makan pagi bersama dua santri putri, yaitu lauren dan zara karena hari ini mereka yg, bertugas piketnya ada juga yg lain, mereka hanya bersih-bersih dikelas.

"Bu nyai, biar zara sma lauren aja yg, masak nyai duduk aja" suruh zara, dia tidak mau nyai Maryam kecapean apalagi, nyai dari tadi mukanya kayak mikir sesuatu.

"Yasudah, ibu ke atas dulu ya, kalian ga papa berduakan? " tanya nyai Maryam.

"Ga papa, kok bu nyai" zara dan lauren , menyalami tangan bu nyai.

"Yasudah , kalo gitu ibu pamit dulu, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"zara dan lauren melanjutkan , tugasnya yaitu memasak.

Mereka memasak, capcay goreng, tumis kangkung dan gulai ayam, sengaja bu nyai nyuruh masak makanan kesukaan, gus hanan yaitu capcay goreng.

Dan mereka, tidak tau kenapa disuruh masak tumis kangkung biasanya , kalau masak tumis kangkung hanya bu nyai dan kyai saja yg makan, bahkan jarang masak tumis kangkung.

" zar,,tumben-tumbenan, bu nyai nyuruh kita masak tumit kangkung? "Bisik lauren si banyak tanya.

" tumis lau, bukan tumit kamu mau masak tumit kangkung? "

"Amit-amit nih, tumit diletak kekuali, mana bisa" menepuk-nepuk tumitnya.

"Makanya, jangan banyak tanya, masak aja apa susahnya"

***

Uma maryam berjalan kekamar syila, ia mengetuk kamar itu ternyata tidak terkunci dari dalam, ia tersenyum melihat mereka berdua mulai berdekatan, gus hanan yg sedang mengajarkan syila menghafal surah-surah yg belum syila hapal.

"Ekhm,, assalamu'alaikum boleh masuk? " salam Uma maryam.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" gus hanan melihat siapa, yg datang ternyata Uma maryam.

"Ehh,, uma ga usah izin, kali ma masuk aja yuk" tarik syila membawa, uma maryam ke sofa kamar.

"Kamu udah sehat, apa belum? " tanya Uma maryam.

"Alhamdulillah Udah mendingan kok, ma" jawab syila, ya benar dia sudah sehat dari dia bangun untuk sholat subuh tadi.

"Allhamdulilah, kalau gitu ayo kemeja makan, kita makan pagi dulu"

"Kamu juga" Uma maryam membawa syila, menuju ke meja makan sedangkan gus hanan ditinggal.

"Serasa anak tiri" gumam gus hanan, ia yg anak kanadung hanya, pasrah.
.


.
.

Ia pun menuju kemeja makan, gus hanan duduk disamping syila.

"Mas, mau pake apa? " tanya syila membuat, orang-orang dimeja makan tersenyum melihat ,keromantisan mereka, kenapa syila memanggilnya mas? Ya karna, suruhan gus hanan, hanya berlaku didepan keluarganya saja.

"Capcay" syila langsung, mengambil capcay itu dan memberikan piringnya, ke gus hanan.

"Kapan kalian pindahan, nan? " tanya abah hasan.

"InsyaAllah,, hari ini bah" ya gus hanan dan syila sudah, bicara masalah mereka pindah itu pun hanya beberapa kata saja, yg ia bicarakan, syila pun sudah menyiapkan pakaian mereka berdua.

"Ouh, jadi kamu tetap kerja disini atau melanjutkan perusahaanmu? "Tanya abah hasan, jika hanan melanjutkan perusahaannya, pun tidak apa-apa karna di pondok juga banyak ustadz dan ustadzah, bisa menggantikannya.

"Hanan, akan tetap ngajar disini dan juga melanjutkan perusahaan, tapi mungkin setelah selesai lomba hadroh ini, hanan jarang kesini soalnya ada yg akan diurus" jawab gus hanan panjang lebar, dia banyak bicara hanya bersama keluargnya.

"Ga papa juga, kan ada ustadz dan ustadzah yg bisa menggantikan ,untuk sementara".

***

Gus hanan sudah, muak melihat kelemotan syila yg dari tadi jalannya lama," kamu mau, saya tinggal? "Ucap gus hanan.

Syila jalannya lama karena, bawaannya lebih banyak dari gus hanan, " sebentar gus, ini barang nya banyak ja-"belum sempat syila bicara , langsung dipotong oleh Gus hanan.

"Udah sini!" Sentak gus hanan , dia menarik tas yg berada di tangan syila, sehingga membuat syila jatuh ke lantai.

"Akhh,,, astagfirullah" gus hanan melihat kebelakang, ia pun tak tega melihat nya, langsung memberi tanganya ke syila, dan membantu syila berdiri, setelah itu ia meninggalkan syila didepan rumahnya.

"Assalamu'alaikum" syila kagum melihat, rumah itu begitu indah dan sederhana ia suka tempat seperti ini.

Syila memasuki, Kamar yg dimasukin gus hanan tadi, ia membuka pintu kamarnya tidak melihat siapapun, kemana gus hanan?
Dia tidak melihat gus hanan.

Pintu toilet dikamar, terbuka lebar dan menampilkan gus hanan yg tidak memakai baju hanya, handuk saja terlilit di pinggang nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Assalamu'alaikum, apa kabar guys?
Maaf ya jarang up chapter nya, alasannya adalah ana kemaren daftar.

Jadi sekian kali nya maaf yyaaa😘,

Ayo jangan bosan membaca
album cinta ᥫ᭡

Ayo dukung, album cinta👏👋

Tak bosan-bosan pula ana, menulis untuk kalian dan ana juga sih hehehhe😅

Follow akaun ig:
@melanidww
Tiktok:
@wp_melanidww

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA😍
.
.
See you again👋
..
...

Album Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang