Xiao Zhan, putra tunggal Tuan Xiao Yi, pemilik Gold Flakes, sebuah perusahaan pembuatan berbagai model perhiasan, harus rela mengakhiri masa lajang dan menikah dengan pria berusia enam tahun lebih muda. Hal itu karena perusahaan sang ayah mengalami kolaps yang menyebabkan perusahaan tersebut hampir bangkrut kalau saja uluran tangan Presdir Wang, pemilik Wang Group tidak dirinya terima. Hari itu, tepatnya enam bulan yang lalu, seorang pria paruh baya namun masih terlihat gagah bersama istrinya datang ke kediaman Keluarga Xiao dengan membawa sebuah surat kerja sama dan pinangan.
Xiao Zhan tak punya pilihan lain selain menerima. Meski awalnya merasa bingung karena ini terkesan mendadak. Namun ini satu-satunya jalan untuk bisa menyelamatkan perusahaan warisan keluarga. Dia tak ingin sang ayah jatuh sakit karena memikirkan kondisi perusahaan.
Selain itu, dia juga memikirkan ratusan karyawan yang akan menganggur kalau sampai perusahaan ayahnya bangkrut. Jadi, dia menerima pinangan tersebut sebelum benar-benar mengenal siapa calon pendampingnya. Melihat pria paruh baya di hadapannya yang terlihat berwibawa dan penuh kelembutan, Xiao Zhan berpikir bahwa putranya pun seharusnya tidak jauh berbeda dengannya.
“Zhanzhan, terima kasih. Ayah yakin, Tuan Muda Wang pasti juga baik dan berwibawa sama seperti Tuan Besar Wang,” ujar sang ayah saat Zhan mau menerima pinangan dari Keluarga Wang.
“Sama-sama, Ayah. Aku senang bisa membantu Ayah,” balas Zhan dengan senyuman manisnya. Meski dalam hati Xiao Zhan masih ragu, tapi demi sang ayah dan perusahaan, dia akan menepis keraguan dalam hatinya itu.
Berbeda dengan Wang Yibo, pemuda dua puluh dua tahun putra tunggal Tuan Wang itu langsung menolak perjodohan antara dirinya dan Xiao Zhan. Dia bahkan sangat marah begitu tahu kalau orang tuanya menjodohkannya dengan pemuda bernama Xiao Zhan itu. Dia ingat, nama itu adalah nama orang yang telah merenggut nyawa kekasihnya. Apa-apaan papa dan mama-nya, menjodohkan dirinya dengan orang yang telah merenggut kebahagiaannya? Wang Yibo membencinya.
“Aku tidak akan pernah menikah dengannya, Pa!” ucap Wang Yibo kesal saat kedua orang tuanya kembali dari kediaman Xiao dan memintanya untuk menikah dengan pria itu.
“Kau harus menikah dengan Xiao Zhan, ini sudah menjadi keputusanku,” tegas Tuan Wang kala itu.
“Xiao Zhan anak yang manis dan baik, kau pasti akan menyukainya, Yi,” ujar Nyonya Wang yang ikut membujuk sang putra.
“Benar kata mamamu. Lagi pula apa alasanmu menolak untuk menikah dengannya, sekalipun dia pria, dia seorang omega, ini juga satu-satunya cara untuk menebus kesalahanmu padanya. Kau harusnya ingat itu, Wang Yibo!” lanjut Tuan Wang marah.
“Apa!? Menebus kesalahan? Kesalahan apa yang sudah aku lakukan pada pria sialan itu, apa tidak terbalik!? Dia yang seharusnya menebus kesalahannya dengan berlutut di depan makam A Ye!”
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Wang Yibo. Sang papa benar-benar sudah tak lagi mampu menahan amarahnya. Putranya sudah dibutakan oleh dendam yang bahkan seharusnya bukan seperti itu. Yang putranya dengar dan yakini nyatanya bukanlah kebenaran yang sesungguhnya, sekalipun berkali orang tuanya menjelaskan, tetap saja Wang Yibo dibutakan oleh dendam.
“Wang Yibo, keputusanku sudah bulat, satu bulan lagi kau dan Xiao Zhan akan menikah, dengan atau tanpa persetujuan darimu,” final Tuan Wang.
“Baik, tapi aku tidak akan menganggapnya sebagai pasangan, dan dia tak akan aku sentuh, sekalipun dia pria omega dengan feromon paling menggoda, aku tetap pada keputusanku. Lagi pula ini keputusan kalian, jadi jangan berharap aku akan baik padanya,” ujar Wang Yibo seraya menatap tajam sang papa, warna merah bekas tamparan kepala keluarga Wang tadi jelas tergambar di pipinya. Dia pun pergi dari sana tanpa peduli apa pun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE and MISERY
FanfictionXiao Zhan yang jatuh cinta saat pertama bertemu di pernikahannya dengan Wang Yibo tidak menyangka pernikahannya adalah awal dari sebuah penderitaan. Wang Yibo selalu menyalahkannya dan bahkan terang-terangan membencinya. Apakah Xiao Zhan bisa terus...