Park jisung membuka matanya perlahan, dan yang ia rasakan pertama kali adalah rasa sakit dibagian perutnya
Jisung melihat ke sekeliling, ruangan yang sangat asing baginya. Jauh disana, ia melihat seorang pemuda yang tengah memainkan ponselnya
"Sshhh" rintih kesakitan jisung saat ia tak sengaja menggerakkan badannya sehingga perutnya terhimpit
Chenle menoleh. Chenle melihat jisung yang sudah bangun tentu menghampirinya "jangan banyak gerak, ntar lukanya makin sakit"
Jisung hanya mengangguk "nama lo siapa?"
"J-jisung"
"Gue chenle, salken ya!" chenle terus menatap jsng "lo... Vampir kan?"
"Huh?" heran jisung mendengar pertanyaan dari chenle "m-maksud lo"
"Gak usah boong, gue udah tau kok" chenle kemudian tersenyum maniiiiss pada jisung "bener kan?"
Cukup terdiam sesaat sebelum akhirnya jisung mengangguk kecil "l-lo gak kaget gitu?"
"Buat apa? Klo lo macam-macam tinggal gue penggal tu kepala. Gue pembunuh bayaran"
Baiklah, untuk kali ini vampir takut dengan manusia oke. Ingat, jisung masih sangat sayang pada kehidupannya
"Lo kok bisa ada disini?"
"Gue... Gue lagi perang ama werewolf, hingga... Ya, gitulah, perangnya berakhir tanpa ada pemenang" jelas jisung sesingkat mungkin "klo lo?"
"Gue? Gue dikejar habis ngebunuh orang" chenle bersidekap dada "dan gue bakalan pulang besok, klo sekarang, pasti lagi gak aman"
"Bentar lagi mau malam ya?" heran jisung saat melihat hari yang sudah mulai gelap
"Yap," chenle tidur dilantai
"Eh, ngapain tidur disana, gak sakit apa?"
"Gue aja pernah tidur di atas pohon, gue ni mantan anak tentara" dan chenle kemudian lanjut tidur. Tidak memedulikan jisung yang merasa tidak nyaman dengan chenle yang tidur dilantai tanpa apapun
Malam hari telah tiba. Chenle terbangun dari tidurnya dan tidak mmendapati jisung diatas kasurnya. Chenle berdiri dan berjalan menuju keluar dari gubuk
Disana, ia melihat jisung yang tengah menatap keatas melihat langit malam. Chenle menghampirinya "kenapa?" tanya chenle yang ikut melihat keatas
"Gak ada, cuma gak bisa tidur aja"
"Gak ngantuk?" jisung hanya menggeleng singkat "besok gue pulang, lo mau kemana?"
"Gak tau"
"Lo gak ada tempat tinggal?" kemudian jisung menggeleng. Chenle tampak berfikir lalu tersenyum "mau tinggal di rumah gue?"
"Emang boleh?"
"Klo gak boleh ngapain gue tawarin" chenle memegangi tangan jisung dan kembali tersenyum untk kesekian kalinya "gimana, mau gak?"
"M-mau tapi..."
"Tapi?"
"Tapi, gue takut manusia lain bakalan tau klo gue vampir"
"Makanya jangan sampai tau" chenle melepas genggaman tangannya "gue kedalam ya, mau tidur"
"Ya,"
Kemudian chenle masuk kembali kedalam gubuk dan lanjut tidur, diatas kasur :)
»»————><————««
Sampailah mereka dirumah chenle. Rumah chenle megah, bersih dan besar. Chenle segera berlari ke dalam kamarnya dan malah lanjut tidur dikasur
Jisung hanya melihat lihat rumah chenle yang super duper besar ini. Jisung berfikir, apa ini akan menjadi rumahnya sekarang?
Deg
Jisung meneguk salivanya saat tak sengaja berjalan kearah kamar chenle. Tanpa sadar, ia masuk ke dalam kamar chenle lalu mendekat kearah chenle
"C-chenle" panggil jisung sedikit mengguncang badan chenle agar bangun dan chenle hanya berdehem singkat "gue haus"
"Tinggal ambil minum noh di dapur"
"Gue gak mau air itu"
"Trus?" chenle membuka matanya mendengar kalimat terakhir jisung, di dalam hati chenle berkata, gak tau diri emang
"G-gue mau minum..." jisung memegangi bahu chenle hingga membuatnya terduduk. Melihat mata jisung, seakan ada sinyal merah yang menyuruh chenle untuk lari, tapi chenle malah menghiraukannya karna sedikit terpikat pada mata jisung "minum darah lo-"
Brak
Chenle segera mendorong jisung setelah mendengar kalimat mengerikan itu. Tanpa ba bi bu chenle langsung lari keluar kamarnya dan bahkan berniat keluar rumah
"Ternyata emang gak tau diri" chenle berlari kerumah sahabatnya, membiarkan jisung sendiri dirumahnya. Entah apa nanti yang akan dilakukan jisung, chenle tidak mau tau
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable (ChenJi/JiChen)
General FictionZhong chenle adalah seorang pembunuh bayaran yang sudah sangat pro. suatu hari ia membunuh seorang klien yang berkhianat padanya hingga berakhir ia harus kabur dari anak buah klien itu saat itu pula, ia bertemu dengan seorang vampir dan membantu vam...