Chapter four (4)

26 5 0
                                    

"kemana?" tanya jisung penuh tanda tanya. Pasalnya, malam-malam begini chenle malah nyuruh ke taman yang sudah pasti tidak ada orang

"Gue kan udah cerita"

"Ya tapi harus malam begini?"

"Namanya juga mau bunuh orang-"

"Gue gak mau" jisung bersidekap dada. Ia enggan menjadi pengalih perhatian demi membantu orang untk menyelakakan kaumnya sendiri

"Klo lo gak mau, jangan pernah minta darah gue, jangan pernah nginjakin kaki dirumah ini lagi dan jangan pernah nunjukin wajah lo ke gue lagi"

Damn

Ucapan chenle benar-benar mengancam dan menyakiti hati jisung. Tapi chenle tidak peduli. Ia mendapatkan rumah mewah ini dengan hasil usahanya sendiri

Orang tua chenle hanya orang tua dengan ekonomi yang sederhana. Namun saat orang tu chenle meninggal karna sebuah insiden membuat chenle hidup yatim piatu dan tinggal dirumah sederhananya

Hingga seseorang menawarkan pekerjaan padanya, untuk mengemis dan biaya hidup chenle akan ditanggung orang itu. Tapi chenle enggan menerima tawarannya

Karna kesal, akhirnya chenle membunuh orang itu kemudian berinisiatif menjadi pembunuh bayangan hingga ia mendapatkan seorang partner, renjun

Ya, begitu lah kisah singkat kenapa chenle menjdi pembunuh bayaran

Oke, lanjut! Ancaman itu seakan nyata. Jadi jisung mau mau saja. Lagian memang sudah banyak nyawa yang ia terbangkan demi menuntaskan hausnya

Kini jisung sampai dilokasi. Dapat jisung lihat bahwa orang bernama mark duduk di taman sendirian

Jisung menghampiri nya "Hai, mark"

"Oh, jisung, hai!"

"Ada apa? Lo kelihatan sedih"

"Ya... Gue... Gue disuruh buat bawa lo balik ke istana, tapi gue nolak karna hal itu, gue diancam bakalan dibunuh klo gak bisa bawa lo ke istana lagi. Lo tau? Lo yang biasa menjaga keamanan istana, tapi karna gak ada lo lagi, istana jadi kacau balau"

"Jadi, lo diancam? Mark"

"Lo, jangan pernah mau lagi balik ke sana, jisung" markegangi bahu jisung untuk menyakinkan jisung dengan ucapannya

Jisung hanya bisa menatap mark. Mark dan satu orang vampir lagi memang selalu baik dengan jisung. Mark dan Haechan

Bugh

Suara sesuatu yang dipukul membuat mark dan jisung menoleh kebelakang, karna suara itu berasal dari belakang mereka

"Chenle!" jisung berlari kearah chenle yang terpental akibat tumbukan dari seseorang yang ada didepan nya

"Jaemin" mark berlari kearah orang yang meninju chenle

"Mark, dia hampir aja mau ngebunuh lo" ucap jaemin emosi

Mark menoleh kearah chenle. Chenle berdiri lalu berlari dan hampir menggampai mark, tapi jaemin menendang chenle bahkan barang hidung chenle terkena pedang yang kini dibawa jaemin

"Chenle, udah" ucap jisung yang panik

Chenle dengan agak susah payah berdiri kembali, namun kali ini hanya melihat jaemin

Chenle dengan agak susah payah berdiri kembali, namun kali ini hanya melihat jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irreplaceable (ChenJi/JiChen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang