𝙷𝚒𝚒 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊..
𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒?
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚈𝚊!
𝙼𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎-𝚗𝚢𝚊,𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑🤍。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆✿✼:*゚:.。..。.:*・゚゚・*
Sangat berat sebenarnya jika harus shani katakan.tapi mau tidak mau pesan itu harus juga segera di sampaikan.karena itu adalah suatu perjanjian.
"𝐈𝐛𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐨𝐝𝐨𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐯𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐫𝐞𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐡." Ucap shani serius.
Sontak semua terkejut.terutama-nya ialah reva.
"𝐈𝐛𝐮 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐡,𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐥𝐮𝐜𝐮."
Tutur reva dengan air mata-nya yang sudah mengalir di pipi-nya."𝐈𝐲𝐚 𝐛𝐮,𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐠𝐢𝐧𝐢.𝐫𝐞𝐯𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝟏𝟖 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧." Ucap gita sambil mengusap punggung sang adik.
Feni yang tak menyangka jika takdir buruk ini menimpa sang adik bungsu sekaligus adik yg paling ia sayangi pun turut menjatuhkan air mata-nya.
Dan di sisi lain shani yang melihat anak gadis bungsu-nya menangis tersedu-sedu pun ikut menangis sambil memeluk erat tubuh sang empu.
"𝐈𝐛𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠.𝐦𝐚𝐚𝐟𝐢𝐧 𝐢𝐛𝐮.𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢.𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐫𝐞𝐯𝐚.𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐢𝐛𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧,𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐯𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐨𝐝𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐠𝐮𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐚𝐲𝐚𝐡." Pinta shani.
Reva semakin di buat-buat menangis oleh keadaan dan kenyataan pahitnya.dia bingung harus menjawab apa?
di satu sisi jika dia harus menerima perjodohan ini,lantas bagaimana dengan sekolah-nya? Dan di sisi lain jika dia harus menolak.apakah sang ibu akan sedih,kecewa atau bahkan marah pada-nya?
"𝐑𝐞𝐯𝐚 𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐣𝐚𝐰𝐚𝐛𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠.𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐫𝐞𝐯𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢-𝐧𝐲𝐚." Sambung shani.Yang masih setia memeluk erat tubuh si bungsu.
Sementara Gita dan Feni? Mereka saling menenangkan diri satu sama lain.yang dimana mereka adalah sosok kakak perempuan reva dan tidak mungkin bisa langsung menerima kenyataan bahwa sebentar lagi ia harus merelakan sang adik menikah.
"𝐀𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐢𝐛𝐚 𝟏 𝐦𝐢𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢.𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐫𝐞𝐯𝐚.𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐞𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐢𝐜𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐨𝐝𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐫𝐢𝐧 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦." Sambungnya shani lagi.
Gita dan Feni bergegas memeluk erat tubuh adik tersayangnya.tak terasa air mata mereka semakin mengalir deras dan menjadikan tangisan sedu.
Shani sudah memasuki kamarnya setelah mengatakan waktu pernikahan reva tadi.karena kalau saja shani boleh jujur.ia tak kuasa jika harus melihat ke-3 anaknya menangis karnanya sendiri.
Pagi hari telah berganti malam kembali.Matahari sudah terbenam saat sore hari tadi.
Setelah berkutat lama dengan fikirannya.reva akhirnya menemukan keputusan yang tepat menurut dirinya sendiri.
Kini reva sedang berjalan melangkahkan kaki nya di ke atas tangga untuk menemui ibu nya.
Tok!
Tok!
"𝐈𝐛𝐮 𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐞𝐦?. " Tanya reva.
"𝐈𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠.𝐢𝐛𝐮 𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐞𝐦." Jawab Shani.
Langkah demi langkah reva lewati tuk sampai pada tujuan utama yaitu kamar shani.
"𝐑𝐞𝐯𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐢𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐮." Ucap reva lemas.
Melihat sang anak bungsunya yang sedang menahan rasa keterpaksaan.shani seperti tak tega.
"𝐀𝐥𝐡𝐚𝐦𝐝𝐮𝐥𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐯𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭.𝐚𝐩𝐚 𝐣𝐚𝐰𝐚𝐛𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠?." Tanya shani.
Tak lupa sesekali shani mengusap lembut rambut reva agar tidak terlalu tegang dan hening.
"𝐃𝐞𝐦𝐢 𝐢𝐛𝐮.𝐫𝐞𝐯𝐚 𝐦𝐚𝐮." Jawab reva dengan senyum manisnya.
Kasian banget ya jadi reva:( Author ikut sedih nih.apa lg ya kelanjutannya?🤔
Kali ini ngga ada spoiler dulu yaw!!
𝚂𝚎𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚗𝚎𝚡𝚝 𝚙𝚊𝚛𝚝 𝚐𝚞𝚢𝚜!
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔𝚜 𝚏𝚘𝚛 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚢 𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢.🤍𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎-𝚗𝚢𝚊𝚊..!
𝚂𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒 𝚙𝚍:𝟶𝟸 𝙹𝚞𝚕𝚒 𝟸𝟶𝟸𝟺 (𝚂𝚎𝚕𝚊𝚜𝚊)𝚃𝚎𝚔𝚊𝚗
👇
☆
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗡𝗮𝘁𝗶𝗼'𝘀 𝗙𝗮𝗺𝗶𝗹𝘆
Nouvelles𝗣𝗘𝗥𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛𝗔𝗡❗ 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝘄𝗮 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗸𝗲 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮 𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮. 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿. 𝗞𝗲𝘁𝗶𝗸𝗮 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮,𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗯𝗮𝗻𝘁𝘂𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝘂𝗻�...