Pagi ini adalah pagi penuh luka bagi Zaellyna, karena sang ibunda tercinta akan meninggalkan Zaell sendirian dirumahnya yang baru untuk mencari pekerjaan dan merawat suaminya yang sedang sakit di Singapura.
"Mamah jadi ninggalin Zaell?" Isaknya dengan air mata yang membasahi pipi. Rasanya tak rela jika sang bunda pergi meninggalkannya, seperti ada firasat buruk yang menyeka hati seorang anak, tetapi doakan saja yang terbaik.
"Sayang...mamah ngga ninggalin Zaell, mamah juga pergi sebentar sayang" ucapnya sambil membelai rambut cantik putrinya.
"Janji ya mah?" Ucap Zaellyna sambil menyodorkan jari kelingkingnya. Tanpa menunggu lama, fitria menerima dan menyatukan jarinya pertanda setuju.
"Iya, mamah janji"
"Tapi kamu juga harus janji sama mamah, ya? Jangan nakal, jangan pacaran lagi, mamah takut kejadian dulu terulang lagi. Intinya jaga baik-baik diri kamu ya sayang, mamah takut kamu kenapa-kenapa. Terus sekolahnya yang rajin ya? pertahanin prestasi kamu, biar kamu jadi orang sukses kelak, aamiin""Aamiin. Iya mah, Zaell akan selalu ingat pesan mamah, Zaell juga udah trauma sama cowok"
"Mamah percaya sama kamu nak, mamah sayang Zaell"
"Zaell juga sayang mamah"
Mereka pun saling berpelukan, saling menaburi kasih sayang antara ibu dan anaknya.
"Yasudah, kamu berangkat dulu sana, itu Shaka sudah datang" ucap Fitria memecahkan keheningan
Mereka pun keluar rumah untuk menemui Shaka.
"Assalamualaikum Budhe" ucap Shaka sambil mencium punggung tangan Fitria.
"Waalaikumsalam Shaka. Shaka, budhe titip Zaellyna ya? Tolong jagain Zaell baik-baik" ucap Fitria sambil membelai rambut Shaka dengan lembut.
"Emangnya budhe mau kemana? Kayak mau pergi jauh aja" tanya Shaka.
"Emang" sela Zaell menimpali
"Budhe mau ke Singapura, mau berkerja dan merawat suami budhe biar cepet sembuh" jawab Fitria tersenyum getir, sambil menahan bulir bening di kelopak mata.
"Loh? Zaell nggak di ajak aja budhe? Kasian, nanti pasti kengen banget" kaget Shaka
"Ya iya lah pasti kangen" timpal Zaell
"Zaell sudah besar Shaka, dia juga harus belajar hidup mandiri" jelas Fitri dengan tersenyum kecut.
"Tinggal serumah sama Shaka aja Zaell nya biar gak kesepian" tawar Shaka
"Gak mau" sela Zaell
"Kenapa? Lo gak suka?" Tanya Shaka dengan mengkerutkan keningnya.
"Bukannya ngga suka, tapi Feylla mau belajar mandiri, dan gak mau ngerepotin kalian" jawab Zaell
"Disana Lo aman ada kita yang jagain Lo Zaellyna" sela Shaka
"Biarin aja Shaka, jika itu kemauan Zaell kita turuti aja, yang penting Zaell harus jaga diri baik-baik, selalu kunci rumah, dan awas aja sampe bawa cowok kedalam, mamah nggak segan segan marahin kamu" jelas Fitria sambil menunjuk Zaell.
"Iya mah, Zaell tanpa diajarin udah ngerti kok"
"Yaudah kalian berangkat sana, baik-baik sekolahnya ya sayang, jangan bandel dan jangan nakal, mamah sayang zaell" ucap Fitria memeluk Zaell erat, dan mencium pipi anaknya.
"Zaell juga sayang mamah"
Mereka pun saling mengeratkan pelukannya, Shaka hanya melihatnya dengan tatapan haru."Kamu baik-baik disini ya sayang, mamah janji akan kembali lagi kok. Nanti kamu pulang sekolah jangan nangis ngga ada mamah ya, mamah ada hadiah buat kamu, tapi bukanya nanti kalo pulang sekolah" ucap Fitria dengan menahan tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAELLVAND
Teen Fiction"Maaf.kalo gitu gue telaktir lo buku ke Gramedia, lo bisa pilih sebanyak dan sepuas mungkin, asalkan lo bisa maafin gue" -Devandra- "Zaell memang bukan milik gue, tapi dia yang dihati gue" -Devandra- "Lo sentuh Zaell, gue bunuh lo!" -Devandra- Unt...