"Pah" Panggil Shafiq yang baru saja memasuki rumah dengan tas ransel berwarna hitam yang sering ia gunakan untuk berangkat ke kampus.
"Eh? Tumben dah pulang" Jawab Daniel menjeda tontonan di TV untuk melihat putra nya yang baru saja pulang dari kampus.
"Gak banyak kerjaan di kampus, cuma selesain skripsi terus lanjut bincang sama dosen" Ucap Shafiq melepas alas kaki nya dan menaruh di rak sepatu sebelah pintu masuk rumah.
"Oo.. Kenapa panggil papah tadi?" Tanya Daniel mengambil cangkir berwarna putih kosong dan beranjak memasuki dapur yang terdapat Lion sedang mencari bungkus permen di lemari kaca.
"Shafiq cuma mau nanya pah.. Gimana kalo.. Shafiq nge kos?" Tanya Shafiq balik pada Daniel yang kini menaruh cangkir kopi di cucian piring.
"Nge kos? Di mana?" Tanya Daniel yang memasuki ruangan tv dan berhadap ke Shafiq.
"Mungkin di kosan Bang Lucas biar ada teman" Jawab Shafiq melangkah ke sofa berwarna abu abu yang cukup empuk.
"Boleh boleh aja, selagi Shafiq bisa jagain diri" Ucap Daniel menaikkan kedua alis nya dan melihat ke Lion yang datang ke ruang TV membawa sebungkus snack merek Chitato.
"Emang Shafiq kapan mau ngekos?" Tanya Daniel duduk di samping Shafiq dan Lion.
"Hah? Abang Shafiq mau nge kos? Kebetulan banget mandiri" Ujar Lion terkekeh membuka bungkus snack Chitato berasa rumput laut.
"Mungkin minggu depan" Jawab Shafiq mengenai pertanyaan Daniel sembari menatap tajam ke Lion.
Daniel mengangguk paham dan beranjak menuju tangga.
***
Sore hari Bang Lucas datang untuk mengantar Shafiq menuju kosan yang mau ia tujui, Shafiq membawa koper dan satu tas ransel beserta tas untuk menenteng laptop yang sering ia gunakan untuk melanjutkan skripsi.
"Tumben lo mau tinggalin rumah" Ucap Lucas menatap Shafiq yang memasuki koper ke bagasi mobil.
"Gak papa, gua juga gak mau denger tengkaran Olla sama Lion" Jawab Shafiq memasuki mobil dan duduk sembari melipat kedua lengan di depan dada.
"Dah makan?" Tanya Lucas yang mulai mengeluarkan mobil dari halaman rumah.
"Belum, tadi ngide mau beli makan aja di jalan" Jawab Shafiq menyenderkan diri di senderan kursi mobil.
"Mau makan apa? Nanti abang beliin" Ucap Lucas masih fokus menyetir.
"Ayam aja bang" Jawab Shafiq melihat ke arah jendela dan melihat jalanan yang di lewati mobil.
"Yaudah nanti abang beliin waktu kamu dah sampe kosan" Ucap Lucas, Shafiq menaikkan alis nya.
***
Deringan telefon dari handphone Shafiq yang ia letakkan di meja di kamar kosan membuat Shafiq bangun dari ranjang nya dan mengangkat telefon.
"Halo?" Ucap Shafiq memastikan bahwa Freya yang menelpon nya.
"Fiq" Jawab Freya memanggil Shafiq.
"Kenapa fre?"
"Bilang Olla kamu gak ada di rumah, emang kamu dimana?"
"Sekarang aku ngekos, lumayan dekat rumah Natio"
"Ini aku nganter barang mu, ketinggalan di rumah"
"Nanti aku sherlock fre, tenang aja"
Call Ended
"Barang apa yang ketinggalan?" Gumam Shafiq melihat ke barang barang nya yang belum ia bongkar dari koper maupun tas ransel.
Shafiq kemudian melihat ke arah jendela kosan dan melangkah menuju jendela melihat mobil berwarna biru navy ber plat B memasuki parkiran, dengan cepat Shafiq mengambil handphone nya dan mencoba untuk mengirim pesan chat pribadi ke kontak Freya.
Shafiq
Dah sampe dikosan?Freya
DahShafiq
Ini lagi turun tangga kamu tunggu di parkiran ajaShafiq dengan cepat membuka pintu kamar kosan dan berlari turun tangga menuju pintu masuk lobby kosan.
"Ini jaket mu ketinggalan" Ucap Freya mengasih Shafiq jaket varsity milik Shafiq yang berwarna hijau.
"Makasih, kamu juga jangan repot repot fre datang ke kosan, aku aja yang dateng ke rumah mu" Jawab Shafiq menerima jaket nya dan menenteng nya di bahu.
"Aku masuk mobil ya? Ada banyak tugas yang belum ku kerjain di rumah" Ucap Freya melangkah ke mobil sebelum Shafiq menarik lengan Freya.
"Kiss dulu" Ucap Shafiq menunjuk ke pipi nya, Freya memasang tatapan malas dan meraih tangan nya.
Tangan Freya seperti mau nampar tapi Shafiq menepis nya dan melepas lengan Freya.
"Canda doang Fre, dah aku mau masuk kosan!" Ucap Shafiq melambaikan tangan nya ke arah mobil navy.
***
Shafiq menghembuskan nafas nya sebelum menutup pintu kamar kosan nya dan duduk di samping ranjang nya dan membuka handphone nya yang penuh dengan notifikasi chat dari grup keluarga nya.
Shafiq membaca pesan nya satu per satu sebelum akhir nya rebahan di kasur dan mematikan handphone nya.
Saat ini Shafiq sedang melihat ke atap kamar nya yang putih polos tanpa motif satu pun, Shafiq melihat ke meja yang laptop nya tengah berada sebelum memejamkan mata nya erat.
Suara ketokan pintu membuat Shafiq terbangun dan melihat ke arah pintu nya sembari masih rebahan di kasur.
"Buka aja!" Teriak Shafiq melihat pintu yang terbuka menampilkan Lucas yang memegang sekantong plastik putih berisi kotak makan berisi ayam dan nasi sesuai pesanan nya di mobil.
"Taruh di meja aja bang" Ucap Shafiq menunjuk ke meja nya yang terdapat beberapa figurin anime yang berjejeran dan laptop yang masih ia nyalakan menampilkan aplikasi word yang terbuka.
"Lemas amat lu" Ujar Lucas mendekati ranjang Shafiq kemudian duduk di samping nya sembari melihat ke Shafiq yang sedang mengucek mata nya kemudian menatap datar Lucas.
"Panas lu fiq!" Teriak Lucas sehabis memegang dahi Shafiq yang memang panas dari awal ia balik ke kamar sehabis menerima jaket varsity yang di kembalikan oleh Freya.
"Gua beliin kompres ya?" Tanya Lucas bangkit dari ranjang, Shafiq dengan cepat menarik pergelangan tangan Lucas sehingga membuat Lucas terhenti dan memutar balik kepala nya melihat Shafiq yang terbaring lemah.
"Lepas! Lu butuh kompres!" Teriak Lucas menarik pergelangan tangan nya dan melangkah menuju pintu kemudian melangkah keluar kamar serta menutup pintu nya pelan.
Kenapa harus sakit di keadaan lagi bahagia karena nge kos sih? Gumam Shafiq melihat ke meja yang menampilkan sekantong plastik yang Lucas bawa berisi ayam dan nasi kemudian ia berbalik badan mengarahkan ke dinding berwarna sky blue.
Beberapa menit setelah lamunan Shafiq, Lucas datang membawa beberapa kompres.
"Untung apotek deket" Ucap Lucas duduk di samping Shafiq dan membuka bungkusan kompres.
Sebelum Lucas memasang kompres di dahi Shafiq, Shafiq dengan cepat menolak kompres nya.
"Ayolah! Kamu sakit" Ucap Lucas yang memasang kompres di dahi Shafiq, kini Shafiq tertidur pulas saat dikasih kompres di dahi nya.
Lucas pelan pelan beranjak dari ranjang nya dan melangkah menuju pintu dan menutup nya.
-TBC-