5 | Lahir

247 5 2
                                        

Lion melihat ke arah belakang nya yang terdapat Gabriel sedang berjalan menuju dapur, Shafiq menghembuskan nafas nya dan beranjak dari single sofa dan menuju ke Gabriel.

"Ngapain?" Tanya Shafiq membungkukkan badan nya untuk menyejajarkan tinggi nya dengan Gabriel yang masih duduk di bangku SD.

"Ambil susu" Jawab Gabriel melangkah ke kursi dan menarik nya menuju kulkas.

"Susu? Ngapain pake kursi" Tanya Shafiq mengerutkan kedua alis nya heran melihat tingkah laku keponakan nya.

"Gabriel taruh susu nya di freezer" Jawab Gabriel membuka pintu freezer dan mengambil sekotak susu kecil yang ia taruh beberapa menit yang lalu.

"Bang, ini handphone lu di telpon" Ucap Lion melihat ke Shafiq yang langsung berlari menuju single sofa dimana ia tinggalkan handphone nya disitu.

"Freya?" Gumam Shafiq mengambil handphone nya, duduk di single sofa lalu mengangkat handphone nya yang sedari tadi ringtone berbunyi.

"Halo fre?" Ucap Shafiq, Freya tak menjawab melainkan memindahkan fitur telfon dari voice call jadi face time.

"Ngapain fre?" Tanya Shafiq tersenyum tipis.

"Gak papa, aku cuma mau nelfon, kangen aja" Jawab Freya diiringi dengan alis Shafiq yang mengerut.

"Kangen? Kenapa kangen?" Tanya Shafiq memerhatikan wajah Freya yang terpampang di layar handphone milik nya.

"Kamu gak ke kampus sih.. Jadi nya aku ngelanjutin skripsi sama Marsha" Jawab Freya.

"Apalagi disana ada Zean, aku jadi nyamuk" Ucap Freya diiringi dengan tawa Shafiq yang menggema di ruangan TV.

"Yaudah, kapan kapan aku ajak kamu lanjutin skripsi di kafe" Jawab Shafiq, alis Freya langsung naik dan membuat Shafiq terkekeh pelan.

Call ended.

Shafiq kembali menatap Lion yang menonton video di handphone nya.

Shafiq lalu menatap foto di dinding, foto itu bergambar Indah dan Daniel di masa SMA, Shafiq terkekeh pelan sebelum beranjak dari sofa dan menatap dinding yang penuh foto, seperti foto kelulusan SMA, SMP serta SD dan TK, senyuman Shafiq memudar saat melihat foto bergambar JMT48 yang dulu bubar dan sampai sekarang belum pernah di bangkitkan lagi.

Ia menatap ke foto milik Indah dan Daniel dan melihat ke bingkai foto yang pecah di bawah nya, ia mengangkat bingkai itu dan menatap lama foto di dalam bingkai tersebut.

Foto bergambar Daniel mengenakan seragam SMP dan cewek mengenakan seragam SMP tetapi, wajah cewek itu tertutupi oleh tinta spidol berwarna merah.

Shafiq kembali teringat bahwa dulu Daniel pernah bercerita tentang nya wanita yang dulu sangat ia ingin nikahi tetapi perpindahan tugas ibu Daniel membuat Daniel berpisah dengan wanita tersebut, saat di SMA Daniel ketemu seseorang, yaitu Indah.

"Bang?" Ucap Lion mengelus punggung Shafiq yang meletakkan bingkai foto yang pecah di meja dekat dinding dengan berbagai foto tersebut.

"Aku pengen liat.. Masa masa papah SMA, mungkin udah jauh beda sama papah yang sekarang" Ucap Lion tersenyum tipis, Shafiq melangkah ke sofa dan mulai bercerita tentang Daniel yang masih duduk di bangku SMA lalu.

***

"Niel" Panggil Sean yang duduk bersebelahan dengan Daniel, pemilik nama itu pun menengok ke sumber suara.

"Napa?" Tanya Daniel menatap Sean lama sebelum kembali menatap beberapa sobekan kertas di meja nya.

"Lu naksir sama Indah?" Tanya Sean terkekeh pelan, Keenan yang duduk bersebelahan dengan meja mereka berdua mendengarkan perbincangan itu.

(FYI Keenan adalah Boyvers dari Jinan Ex Member JKT48)

"Hah? Enggak lah!" Ucap Daniel menyenggol punggung tangan Sean, Sean terkekeh pelan.

"Gausah bohong deh, oiya.. Nanti pas lulus kita kuliah bareng yo, ajak Keenan" Ucap Sean masih terseyum tipis.

"Woy! Jam istirahat begini lu pada di kelas aja" Ucap Evan yang baru saja memasuki kelas sehabis dari kantin, ia membuka sebungkus batagor dan menatap ketiga teman nya.

"Lagi bahas apa? Indah?" Tanya Evan yang mengerutkan kedua alis nya mengunyah batagor.

"Iya, si Daniel suka Indah" Jawab Sean dengan nada sedikit keras lalu diiringi dengan kepalan tangan yang mengenai kepala nya, Keena dan Evan yang melihat itu hanya bisa terkekeh pelan dan ikut mengisengkan Daniel.

Indah yang memasuki kelas bareng Gracia membuat Daniel dan Sean menaikkan kedua alis tebal nya.

"Gree!" Teriak Sean dari ujung kelas, bangkunya, Gracia menoleh ke arah sumber suara dan tersenyum tipis saat pandangan mata nya menuju ke arah Sean yang menyapa nya.

***

Shafiq memberhentikan ucapan nya dan melihat ke pintu yang terbuka karena Olla dan Marsha yang baru saja pulang dari indomaret.

"Pesanan kita mana?" Tanya Lion dan Shafiq secara spontan.

"Nih" Jawab Olla mengulurkan sekantong plastik putih berlogo indomaret.

"Dari luar pintu gua denger kalian ngobrol, ngobrol tentang apa? Kok bawa bawa papah?" Tanya Marsha yang langsung dijawab oleh tatapan Shafiq dan Lion.

"Gua mau denger cerita papah sma" Jawab Lion dan diiringi dengan anggukan oleh Shafiq.

"Gak banyak cerita yang gua dapet dari papah, tapi gue tau satu satu nya luka yang masih membekas di benak papah" Ucap Shafiq melihat Olla dan Marsha yang menaiki anak tangga satu per satu.

"Apa?" Tanya Lion penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Shafiq.

"Mira" Jawab Shafiq, Lion yang tak pernah sekali dalam hidup nya mendengar nama itu pun langsung mengerutkan kedua alis nya.

"Mira? Siapa?" Tanya Lion memerhatikan Shafiq.

"Mantan papah, waktu SMP.. Papah pernah cerita waktu SMP, papah ketemu sama gadis nama nya Mira, tapi semenjak perpindahan tugas dari ibu nya papah (nenek) mereka berpisah" Jawab Shafiq yang langsung diangguki oleh Lion.

"Aku gak punya banyak cerita" Ucap Shafiq.

"Tapi mungkin aku ceritain ke kamu di chat pribadi" Jawab Shafiq menoleh ke Daniel yang baru saja turun dari anak tangga terakhir, Shafiq menatap Lion dan membangkitkan diri nya.


-Keributan Rumah End-

Keributan Rumah {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang