Saat ini Shafiq sedang membereskan kamar lama nya yang agak berantakan, ia mengambil sebuah celengan di bawah meja nya yang sudah berdebu.
Ia membersihkan nya dengan cara meniup nya agar debu debu hilang dan menampilkan celengan berbentuk tabung dengan gambar Lucas dan Shafiq yang mengenakan baju seragam polisi.
Shafiq meletakkan nya di meja dan berjalan menuju pintu yang sudah di ketok oleh Daniel beberapa detik lalu.
"Iya pah bentar" Ucap Shafiq membuka pintu nya dan menampilkan Daniel yang sedang berdiri dengan penyangga kaki patah nya.
"Itu makan dulu" Ucap Daniel menunjuk ke dapur di lantai bawah, Shafiq mengangguk.
"Iya pah, nanti Shafiq makan" Jawab Shafiq, Daniel mengangguk paham dan menutup kembali pintu kamar Shafiq, Shafiq duduk di kursi depan meja nya dan melihat ke buku yang ia tinggal.
Shafiq melamun sejenak sebelum beranjak dari kursi nya dan melangkah ke pintu.
Di lantai bawah ia melihat semua saudara nya dan beberapa adik ipar nya yang sedang makan malam bersama, Shafiq turun ke anak tangga ketiga terakhir.
"Pah, Shafiq makan nya nanti aja, pengen makan terakhir" Ucap Shafiq memainkan jari jemari nya.
"Loh? Fiq kan Shafiq rajin makan malam" Jawab Daniel mengerutkan kedua alis nya sebelum putra kedua nya melangkah naik anak tangga satu per satu.
"Yaudah kalau beneran makan papah bolehin!" Sahut Daniel memasuki dapur dan mengambil piring kosong dari rak piring.
23:50
Shafiq dengan pelan menyalakan lampu dan turun dari tangga melihat sebuah piring kosong dan lauk, Shafiq tersenyum tipis saat melihat nya.
Sebelum sepenuh nya memasuki lantai 1 Shafiq tidak mengetahui keberadaan Daniel yang sedang duduk di sofa menonton replay highlights pertandingan sepak bola dengan volume yang sedikit. Saat mendengarkan langkah kaki, Daniel menatap Shafiq yang menatap ke TV.
"Papah gak tidur?" Tanya Shafiq mengambil lauk dan nasi untuk di taruh di piring kosong nya.
"Enggak, papah nyiapin lauk sama nasi, siapa tau kan kamu makan tengah malem" Jawab Daniel.
Shafiq mengangguk paham dan mengunyah lauk dan nasi secara bersamaan.
"Pah, kayak nya Shafiq mau stay aja di sini" Ucap Shafiq melihat jadwal lama SD milik dia sendiri yang masih terpajang di tembok, Shafiq merobek nya dari tembok, meremas jadwal nya, kemudian melempar ke tempat sampah.
"Maksud nya? Stay?" Tanya Daniel memastikan arti di balik kata 'stay' yang diucapkan oleh putra nya.
"Nginep di rumah aja, kosan nya.. Disewain kembali" Jawab Shafiq.
"Oo.. Ya.. Kalau itu keputusan mu, ya gak papa, papah kan gak maksa" Ucap Daniel mengenai perkataan Shafiq yang ingin menginap di rumah dari pada di kosan.
"Yaudah, habis makan tidur loh" Ucap Daniel diiringi dengan anggukan paham dari Shafiq.
"Papah juga" Jawab Shafiq menaruh piring di cucian sebelum kembali ke kamar nya,
01:59
Shafiq masih terbangun dan tidak bisa tertidur pulas, ia menatap ke atap kamar nya dan hanya melamun.
Shafiq meraih ponsel nya yang berada di meja kecil sebelah ranjang nya dan menyalakan.
"Papah udah tidur belum ya?" Gumam Shafiq melihat ke layar handphone yang menampilkan wallpaper bergambar Daniel memeluk Shafiq, Shafiq tersenyum tipis.