Pada suatu masa dimana Kekaisaran yang terletak pada sebuah bagian dunia, Kekaisaran yang memerintah seluruh para raja di daerahnya akan berpesta, pangeran Fushiguro Megumi yang akan dipinang kaisar bernama Gojo Satoru.
"Ya tuanku Satoru, bagaimana pestanya akan berlangsung?" Yang pastinya adalah suara lembut tanya dari si pangeran itu.
"Apakah kau sangat ingin melihat bagaimana indahnya pesta itu sayangku?" Raut wajahnya memandang Megumi dari sudut matanya, alis menukik sebelah dan seringai pada rahang yang tajam.
Mata Megumi melihat sosok tinggi di sebelahnya itu sambil tersenyum, "yang pastinya iya, aku sangat menantikan pesta yang asyik dan meriah khas dari penduduk negerimu ya tuanku".
.
.
.
"Hahaha melihat mereka menderita adalah kesenanganku" Apalah arti umur panjang sang iblis bersurai merah muda itu tanpa melihat kehancuran, Ryomen Sukuna adalah sosok iblis paling pembangkang yang tercipta atas amarah dan kesombongan, salah satu icon iblis paling tak terkalahkan, bahkan seluruh iblis mengakui bahwa ia adalah perwujudan raja dari segala raja iblis.
"Siapa yang berani memporak-porandakan negeri ini? Siapa?!" Bentak sang kaisar itu dengan lantang.
"Ya tuanku Gojo Satoru, ia adalah iblis bertangan empat yang konon adalah salah satu icon iblis terkuat di muka bumi manusia".
Satoru yakin bahkan para bala tentara prajurit di muka bumi manusia pun tak akan sanggup mengalahkan kedasyatan amarah murka dari iblis itu.
"Apa kelemahan makhluk itu?" Beberapa detik ia bertanya tapi seluruh isi istana diam, mereka tidak tau apa sebenarnya kelemahan si iblis itu.
Mata Satoru memerah tanda ia mulai mabuk karena tegukan alkohol yang sedari tadi ia minum untuk meredakan stress pada pikirannya.
"Tolong bawa tuan ke kamar" Perintah sang calon permaisuri itu terlaksana, beberapa orang membawa Kaisar itu ke kamar dan pergi.
.
.
.Beberapa pasar dan rumah warga di negeri itu sudah hancur hangus oleh api, terlebih lagi tanaman para warga yang gagal panen.
"Terkutuklah kau iblis sialan, terkutuklah karena sudah merusak seluruh negeri ini, kepada engkau iblis paling zina, aku mengutukmu agar kau merasakan apa yang telah kau berbuat" Suara yang pelan tapi menusuk dari si calon permaisuri.
Beberapa waktu berlalu, datang seorang iblis yang terbang disekeliling teras istana bertepatan dengan kamar sang permaisuri, bak burung burung yang terbang, Sukuna yang lebih besar itu berkata, "oh jadi dirimulah pria cantik yang mengutuk diriku?, konyol sekali"
Yang merasa tersebut langsung keluar dari kamar, "mau apa kau mendatangiku iblis zina?" Mata zamrud itu menatap Sukuna dengan tajam.
"Cabut kutukanmu itu atau aku akan membinasakanmu" Seolah tak Terima dengan perkataan Megumi Sukuna pun tersulut emosi.
Dengan berani Megumi menunjukan bahwa ia tak akan menyerah begitu saja "untuk apa? Untuk apa aku bersusah payah mematahkan kutukanku jika aku ingin mengutukmu?, kau adalah zat yang harus dikutuk agar kau paling tidak memiliki sedikit hati untuk para yang lemah".
"Oh.. oh.. oh.. Begitu ya" Sukuna sebenarnya sudah kepalang emosi tapi ia tak akan membunuh Megumi dengan secepat itu, Megumi harus merasakan imbasnya jika bermain main dengan seseorang yang berada jauh di atasnya.
"Pergilah!" Emosi Megumi sama membaranya tapi ia mampu mengontrol agar emosi itu tidak sampai mendominasi dirinya sendiri.
"Apa hal yang akan dilakukan sebagai penawar?" Tanya Sukuna pelan.
"Hatimu" Megumi segera masuk menutup pintu teras karena ia sudah muak dengan yang ada di hadapannya itu.
"Berikan aku penjela-" Kata kata Sukuna terpotong.
.
.
.
Pada dinginnya hutan, sebuah rumah tua yang kokoh berdiri tegap bersama sang pemilik yaitu Ryomen Sukuna iblis paling kuat.
"Apa maksud dari perkataan manusia lemah itu?, sialan! untuk apa juga aku memikirkan sesuatu yang tidak berguna" Tak peduli Sukuna pun merebahkan badannya itu di futon yang kekecilan
Pada keesokan hari dimana matahari sudah muncul menampakan cahayanya Sukuna pun tersadar dari tidur, "apa apaan ini?! Apa yang terjadi padaku, kenapa tubuhku melemah, kenapa aku tidak merasakan kekuatanku, kenapa aku sangat lemah?!?"
"Raaahhhghh!!" Teriakan itu memenuhi seluruh hutan, suaranya tenor, masih sama menggelegar dan memekakkan kuping siapapun.
Ia kalang kabut kesana kemari mencari tau apa sebenarnya maksud dari penawar itu, hati? Apa maksudnya, Ia mengelilingi seluruh hutan sambil bersumpah untuk pangeran atau calon permaisuri itu, "aku bersumpah, aku bersumpah untuk membunuhnya!, aku bersumpah untuk membuat hidup manusia kecil yang menjengkelkan itu sengsara".
Masuk kedalam titik dinginnya udara, langit berubah menjadi jingga redup, tanda bahwa akan datangnya malam, Sukuna dengan perbekalan yang sedikit pun mulai merasa haus dan lapar.
"Menjengkelkan, ternyata aku juga bisa lapar, bisa haus, dan merasakan lelah, apakah ini yang manusia manusia lemah itu rasakan?"
Gerutunya terhenti, Ia mendengar suara senandung dari arah air terjun, Ia melihat manusia yang sedang bersenandung sedih dan menangis."Apa yang manusia bodoh itu lakukan?" Ia mendekat, Ia melihat sesosok surai hitam kebiruan dengan mata zamrud yang menyala, itu adalah pangeran yang selama ini Sukuna cari-cari, kemudian Ia membujuk sang Raven agar berjalan menuju ke tempat tinggalnya.
Apakah ini adalah akhir hidup dari sang pangeran itu?, tentu tidak, Fushiguro Megumi jelas masih hidup.
.
.
.Hari itu dimana Megumi datang kerumah Sukuna Ia merasa sangat berterimakasih, lalu disiapkannya untuk mereka berdua hidangan untuk malam itu, ya.. Itu benar Megumilah yang memasak masakan itu, jika orang lain berkata Sukuna masih sangat menggebu-gebu ingin membunuh Megumi jawabannya ialah? Salah!.
.
.
."Aku masih belum menemukannya, aku masih belum menemukan siapa sebenarnya aku, bagaimana aku bisa berada disini" Gusar yang tengah Ia rasakan memudar, sosok merah muda itu mendekati dan bebicara tepat dibelakang Megumi, memberi rasa dingin yang menyapu leher pria itu.
"Mengapa memikirkan semua itu?, kau akan berada disini Megumi, selama kau aman tak peduli pula berapa lama kau disini aku akan menjagamu hingga kau menemukan siapa dirimu" Kata-kata itu bohong, Sukuna berniat untuk membunuh Megumi ia bertekad agar suatu saat dimana Megumi sedang lengah ia akan membunuhnya, atau mungkin opsi lain Sukuna untuk menyiksanya terlebih dahulu.
.
.
.
Hai readers!, segini dulu ajaa yah.
Jangan lupa vote biar aku makin rajin, Terimakasih🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse of Prince
Teen FictionNot homophobic area! *tolong literasinya*.. . . Sepenuhnya cerita ini adalah karangan saya, jika adapun film atau tokoh yang menjadi inspirasi akan saya cantumkan pada akhir halaman. . . . . Ini adalah kisah fiksi pertama saya,jadi harap mema...