6.

40 7 4
                                    

Megumi bangun pada keesokan harinya, pagi pagi dengan cuaca yang dingin dan lembab karena hujan tadi malam, Megumi masuk dan segera memulai aktivitasnya.

"Ceria sekali tuan putri" Celetuk dari siluman rubah itu yang asyik bermalas malasan pada dahan pohon, tempat favorit uraume.

"Tentu, aku senang karena tadi malam hujan, jadinya aku tak perlu menyiram tanaman lagi" Ujarnya, uraume pun heran bagaimana ia bisa dengan cepat menerima tuannya, sedangkan mendengar kedatangannya saja sudah drama seperti orang gila.

Uraume ingin menanyakan tentang Megumi dan tuannya, tapi ia juga bingung bagaimana mengatakan pada sang Raven itu, secara Megumi ini adalah sosok yang emosian bagi uraume bahaya bagi dirinya sendiri jika membahas tentang tuannya itu, bisa bisa Megumi mendapat mood buruk dan berhenti berbicara dengannya.

"Kau menipuku ya" Celetuk Megumi didalam keheningan topik mereka.

"Apa? Hah maksudmu?" Tanya uraume heran, ia sama sekali tidak pernah menipu Megumi, jangankan menipu, berbicara seenaknya saja kadang tidak berani.

"Tuanmu, tuan besarmu itu tidak ada tadi malam" Uraume pun tertarik dengan topik itu, ia langsung membuka mata dan merubah wujudnya menjadi manusia, ia mendekati Megumi dengan ekspresi penasaran.

"Benar, untuk apa aku berbohong, aku hanya melihat seisi rumah seperti biasa, tak ada Sukuna dengan keheningan", bahkan perasaan bahwa Sukuna berada didekatnya juga tidak.

Pantas saja Megumi terlihat ceria, bagaimana jika tuannya itu menampakkan diri, Megumi mungkin sudah pergi dari rumah itu batin uraume.

"Dan.. Tidak ada perasaan rindu?" Tanya uraume hati hati, berharap perkataan itu tidak sampai membuat mood Megumi rusak.

"Rasa benciku lebih besar uraume, tuanmu sangat menyakitiku, aku tidak tau harus berekspresi seperti apa nanti jika dia benar-benar datang." Tenang namun dalam Megumi mengucapkan, itu terlihat dari raut wajah Megumi, uraume membenarkan posisinya.

"Tapi maaf tetap ada kan?, tuanku sekarang sudah bukan iblis, dua tangannya tidak nampak, dua matanya juga bersih, hanya terlihat seperti manusia normal dengan masing-masing dua tangan dan dua mata, tapi ia terlihat berbeda, seperti campuran antara wujud iblis tetapi ia tidak memiliki aroma kuat seperti iblis." Jelas uraume untuk Megumi.

"Kau tau wujud tuanmu?, bukankah kita tidak melihatnya cukup lama. " Tanya Megumi heran, sebenarnya tidak perlu heran, karena uraume bisa tau karena menghampiri tuannya atau bagaimana. Megumi hanya perlu jawaban dari mulut uraume.

"Aku tidak menipumu, tuan memang datang kemarin, aku juga bingung mengapa kau bisa seceria ini, padahal tadi malam tuan datang. Apakah sesingkat itu saja ia menjinakkanmu"
Perasaan bertanya tanya uraume kembali memuncak, bagaimana tuannya tidak ada saat Megumi ada, kenapa ia malah hilang lagi.

.

.

.



Sukuna's pov.

"Apakah keberadaanku akan Megumi Terima, aku cukup bersyukur ia tetap dirumah itu, aku bisa melihatnya dari kejauhan jika aku merindukannya."

Sukuna merasakan rindu yang hebat, tapi ia tidak bisa, Sukuna tidak sanggup kehilangan Megumi lagi.

.

.

.

End pov.

Sudah lama Sukuna tidak kembali, sepi sunyi hanya ada dirinya dan uraume yang setia menemaninya, bahkan umur Megumi sudah menginjak 30 tahun, yang artinya sudah 5 tahun lamanya ia tidak melihat Sukuna lagi.

Curse of Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang