5.

23 5 1
                                    

Masih kuingat saat saat terakhir kita, dimana pada saat itu aku menyatakan cintaku padamu, Megumi jujur saja aku sebenarnya tidak sesempurna itu, aku hanya ingin cintamu, inilah aku yang sedang dimabuk cinta, tapi izinkanlah aku untuk berjuang mendapatkanmu, setidaknya aku sudah berusaha, mendapatkanmu atau tidak itu terserah padamu.

Hari itu..
(Flashback)

"Terimakasih sudah ada.., terimakasih sudah bersamaku, bahkan ketika aku sudah meninggalkanmu kau akan tetap menerima kepulanganku"

Sukuna tidak mau menahan nahan lagi, Megumi harus tau, ia tidak boleh membohongi orang yang sudah menyayangi dia, tapi semua sudah terlambat walau terlambat setidaknya Megumi tau dari mulut Sukuna sendiri, itu lebih baik dari pada Megumi mengetahui sendiri siapa Sona nya itu.

"Megumi, bila aku melakukan kesalahan maukah kau memaafkanku?, bukankah kau sangat penyayang?"

"Pertanyaan macam apa Sona, aku tetap akan memaafkanmu seperti kau menyambutku kembali, aku akan membalas budimu" Jawab Megumi dengan hati hati.

Memang saat itu Megumi telah meminta untuk diceraikan oleh sang kaisar, lalu ia pergi dari istana untuk mengasingkan diri, Satoru sang kaisar pun heran mengapa Megumi menjadi seperti ini, Satoru tetap saja tidak sadar atas perlakukannya pada permaisuri.

Jelas Megumi adalah istri pertama dan kedudukannya lebih tinggi dari para selir. Tapi kecintaan Satoru terhadap sang anak serta rasa terimakasih yang sangat besar pada selirnya itu membuat ia terbutakan, Megumi tersingkirkan dari mata dan hati Satoru sendiri.

Megumi sekarang hanya ingin apa adanya, hidup bersama Sukuna dengan sederhana dan bahagia, walau ia masih tidak tau dan bingung, ia sudah kembali bersama Satoru cukup lama, tetapi Megumi masih tetap belum mengingat apapun, memorinya benar benar hilang, bersama dengan kehilangannya di hutan waktu itu.

.
.
.

Seseorang berada pada bawah perintah Sukuna, insting Sukuna tidak salah, ia merasakan sang pengikut setianya sedang ada di sekitar melihatnya dengan sang Raven.

Ia tak peduli, yang ia pikirkan sekarang adalah Megumi, bagaimana caranya agar Megumi tetap menerimanya sama seperti Sona, dan melihat wujud asli yang mengerikan itu tetap seperti Sona.

"Apakah mengingat, siapa yang telah memporak-porandakan desa di dekat istana Satoru?" Tanya Sukuna pada Megumi.

"Apanya yang porak-poranda?" Megumi tidak mengingat satupun, ia sama sekali belum sadar dirinya sendiri itu siapa.

"Jadi kau masih belum mengingat?" Tanya Sukuna lembut, Sukuna pun heran mengapa sang Raven tidak mengingat padahal saat ia pulang juga ia ada di tempat yang membuatnya dejavu.

"Sukuna, iblis paling kuat yang telah memporak-porandakan seluruh desa yang ia lihat" Sambil berucap Sukuna mengganti wujud manusianya itu menjadi iblis tepat di hadapan Megumi.

Megumi mulai mengingat, ia sangat ingat jelas saat Sukuna berubah menjadi wujud iblisnya, sangat ingat saat Sukuna menyatakan namanya sendiri, sangat ingat saat Sukuna mulai memegang tangannya, memegang pipinya, ia sangat mengingat jelas, jelas sekali terpampang layaknya film layar lebar. Sakit hati mulai menusuk hati Megumi yang paling dalam sedalam-dalamnya, ia sudah tau siapa Sona, siapa pria yang telah membuatnya sangat amat benci.

"Kau.. "

"Ya.. Aku, aku Sukuna yang kau benci, aku Sukuna.. " Hati Sukuna sudah ikut lebur, ia merasa ia telah menghianati Megumi, ia merasa ia telah menjadi penjahat, ia memanglah penjahat, Megumi pantas menendangnya, Megumi pantas untuk meludah serta meninggalkan Sukuna sekarang, semua pantas didapatkan oleh sang surai merah jambu itu.

Curse of Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang