Chapter 1 | Kedatangan nya

4.3K 406 46
                                    

Prolog

Namanya hidup tak selamanya berjalan mulus dan lancar, ada yang namanya masalah agar membuat hidup itu menjadi lebih berarti dan lebih bermakna. Tapi itu semua tergantung bagaimana kita sebagai manusia dalam menjalankannya. Dalam kehidupan ada yang namanya keluarga, yang mana awalnya keluarga itu terbentuk dari sebuah pernikahan.

Kalau berbicara tentang masalah tentunya masalah dikehidupan pernikahan itu jauh berbeda dari masalah kehidupan sebelum pernikahan. Hal itu karena pernikahan adalah hubungan antara dua insan yang membuat suatu komitmen personal dan legal untuk hidup sebagai suami-istri dengan menerima tanggung jawab dan memainkan peran sebagai pasangan yang telah menikah. Jadi, jika ada suatu masalah yang terjadi di pernikahan itu, sebagai suami-istri harus bisa menyelesaikannya bersama tanpa campur tangan orang lain atau pihak ketiga. Jika permasalahan itu sudah dicampur tangan oleh orang lain atau pihak ketiga, tentunya akan muncul masalah yang lebih besar lagi yang bisa menghancurkan sebuah ikatan pernikahan tersebut.

CHAPTER 1

Mentari pagi yang cerah menerobos masuk disebuah kediaman keluarga Atmaja yang berisikan 3 anggota keluarga yang tengah menikmati sarapan bersama. Suara desis dari minyak gorengpun terdengar dikala sang istri sedang memasak telur mata sapi untuk suami dan anaknya.

"Mas, itu laptopnya dimatiin, kita sarapan dulu" Perintah sang istri yang bernama Reya.

"Iya, Sayang. Sebentar lagi ini selesai" Jawab Jendral yang tak lain adalah suami dari Reya.

Setelah selesai dengan urusan kerjanya, sang suami pun segera menutup laptop yang ada dihadapannya lalu beralih kemasakan yang disajikan oleh sang istri tercinta.

"Mas, pastiin Jeya buat makan kuning telurnya juga ya" Suruh Reya kepada sang suami agar anak mereka yang bernama Jeya tersebut memakan habis telur mata sapi yang dibuatnya.

Jendral hanya mengangguk paham dan segera menatap sang anak yang tengah menutup mulutnya saat dengar ucapan Baba nya. Sang anak geleng-geleng kepala sambil memohon agar Papa nya tidak memaksa dia untuk memakan kuning telur yang tidak ia sukai itu. Jendral tersenyum seraya menyuruh anaknya untuk diam dengan menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya tersebut.

"Stt..."

Tanpa babibu lagi, Jendral segera menyantap kuning telur milik sang anak dengan garpu yang ada ditangan kirinya dengan sekali lahapan. Mereka berdua terkekeh satu sama lain, kekompakkan anak dan Papa nya ini patut diacungi jempol. Baba nya yang selesai dengan masakan terakhirnya pun bergabung duduk bersama mereka.

"Nah, kalau gini Baba seneng liatnya. Piring makan Jeya bersih tanpa menyisakan kuning telur lagi, Jeya hebat" Ujar Reya kepada sang anak, lalu dibalasnya dengan senyum ala pepsodent yang menampakkan deretan gigi putih nan kecil miliknya itu.

Setelah selesai dengan sarapan nya, Jendral pamit ke sang istri untuk berangkat pergi kerja sambil mengantar sang anak ke Paud terlebih dahulu.

"Aku nanti sekitar jam 11 ke toko bunganya. Soalnya toko lagi gak banyak pesanan, jadi aku bakal pulang cepet juga, Mas" Ujar Reya saat ia ingin melepas kepergian suaminya di depan pintu rumah.

"Iya, Sayang. Nanti Mas aja yang jemput Jeya lagi, mobil kamu juga masih di service kan?"

"Iya, Mas"

Saat Reya tengah merapihkan dasi milik suaminya itu, tangan sang suami segera menarik pinggang ramping milik istrinya tersebut, lalu memeluknya dengan erat. Jendral pun menciumi pipi Reya dengan kecupan-kecupan kecilnya itu. Tanpa mereka sadari, dari tadi anak mereka melihat semua kegitan yang mereka lakukan.

Ipar Adalah Maut | NOREN ft JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang