Hari ini hujan membasahi jalan-jalan di seoul, langit tertutupi warna kelabu yang tak berujung. Bau tanah basah tercium saat ku berjalan keluar gedung tempat ku bekerja. Udara dingin langsung menyentuh kulit, angin hari ini juga terasa dingin, apakah hujan di musim panas terasa sedingin ini?
Tetapi dingin udara hari ini tidak dapat di sandingkan dengan hati yang kosong dan kesepian yang ku rasakan. Entah sudah berapa lama ku melewati hari itu, hari saat 'dia' bersanding dengan wanita yang ia cintai. Mengapa? Rasa sesak sakit dihatiku belum juga bisa menghilang, kian hari kian membuat ku sulit bernafas- menyesakan... jantung ku terasa diremas hancur.Tetapi ku tetap menjalani hari hari ini, ya.. ku harus tetap melanjutkan hidup ini. Untuk saat ini...
Aku berdiri didepan pintu lobi gedung kantor ku, menatap langit langit yang masih turun hujan deras.
Menghela nafas panjang, ku tatap ujung sepatu yang ku kenakan. Mungkin air hujan dapat membantu menenangkan hati dan fikiran ku.
Dengan langkah perlahan ku melangkahkan kaki ke tengah hujan.
'Dingin...' kutatap langit diatasku yang menurunkan hujan.
'Ku mohon- redakan lah 'walaupun sedikit' rasa sakit yang kurasakan'.'Aku lelah...'
Ditengah orang berlalu lalang dengan payung yang beragam warna. Hujan tak menampakan akan berenti sedikitpun, dengan kejam menghatam tubuh ku yang tak terlindungi payung.
'Dingin... '
Tangan dan kaki ku mulai terasa kebas.'Dingin...'
Baju yang ku kenakan tak ada lagi bagian yang kering.'Dingin... '
Walaupun kaki kaki ini terasa amat dingin tetapi tetap berusaha berjalan.'Haah- hujan ini tidak sedikitpun menghilangkan rasa sakit di hati ku, jantung ini masih berdenyut kesakitan'
Kunaiki tangga menuju apartment yang ku sewa sejak 'dia' menikah.
Ya- ku ingin menghilang dari hadapannya, ku ingin melupakannya. Ku harus! Bagaimana pun caranya, meskipun harus pergi dari hidupnya.Setelah sampai pada lantai apartmant milikku, ku berjalan menyusuri lorong demi lorong sampai ke ujung dan berbelok.
Kaki ku tiba tiba berhenti, begitu juga jantung ku. Mata ku tertuju pada seorang pria yang duduk depan pintu apartment ku, bajunya terlihat basah sama seperti yang ku kenakan.
Ia menatapku dengan mata yang sendu."Lama tidak berjumpa, in guk..." ucapnya dengan senyum tipis.
Senyum yang selalu ia perlihatkan saat menatapku- senyum yang sangat ku rindukan.'Bagaimana mungkin, 'dia' menemukan ku'
Jantungku berpacu sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Sad Song For My Brokenheart Story
Fanfikce'Dingin...' kutatap langit diatasku yang menurunkan hujan. 'Ku mohon- redakan lah 'walaupun sedikit' rasa sakit yang kurasakan'. 'Aku lelah...' Cover from https://in.pinterest.com/pin/28569778879042004/