Terjebak Sunat Massal

3.5K 22 5
                                    

Aku masih ingat betul kilasan kejadian masa lalu yang memulai cerita ini. Suatu siang aku menyelinap keluar tanpa sepengetahuan Rasya. Untuk sekedar jalan-jalan keliling komplek, melihat-lihat atau mungkin sekedar beli es krim di depan. Aku bosan harus kemana-mana bersamanya. Aku pikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Komplek tempat tante Maya tinggal ini merupakan cluster elite, pastinya aman.

Aku melewati sebuah tembok yang diselimuti tanaman merambat di area taman. Anehnya aku mendengar sorak sorai tapi tak ada siapa-siapa siang itu. Aku mendekati sumber suara, ternyata ada lubang dibalik pot tanaman itu sebagai pintu masuk. Tembok itu merupakan pembatas antar cluster perumahan. Aku masuk & melihat anak-anak SMA seusiaku bermain bola. Mereka terlihat sangat senang. Tampang mereka khas anak-anak yang orangtuanya kaya raya. Kulit putih bersih & wajah campuran bule. Mereka pakai kaos yang cukup pendek hanya sepaha.

Mereka menatapku, aku hanya nyengir sambil melambai halo. Saat aku memalingkan badan ingin beranjak pergi, salah satu dari mereka mengajakku bergabung. Tentu saja aku ga menolak, sudah lama aku nggak main bola. Satu hal yang masih aku tidak mengerti adalah kenapa anak-anak crazy rich ini main bola di lapangan seperti ini, cluster kami punya lapangan futsal sendiri. Lapangan ini cukup tersembunyi, sebuah lahan kosong yg diapit rumah cluster sebelah, sementara depannya adalah taman yang dipenuhi pepohonan bambu yang lebat.

Permainan berjalan seru. Dipenuhi tawa & teriakan antar pemain. Sampai salah satu dari kami bertujuh menendang bola terlalu bersemangat sehingga meluncur jauh, memecahkan jendela lantai dua salah satu rumah. Saat itu spontan kami terdiam, memikirkan apa yang harus kami lakukan. Daniel, kapten timku yang menendang itu menyarankan untuk segera bubar & kabur. Namun sebelum sempat kabur dua orang muncul dari balik pepohonan.

Aku rasa mereka adalah pemilik rumah itu. Dari tampangnya tidak senang, Kami semua meminta maaf & berjanji akan mengganti rugi. Kedua cowok itu mengatakan kalau bukan hanya kaca jendela mereka yang rusak. Bola kami terhempas mengenai gelas & menumpahkan air ke laptop mereka. Kami saling menatap sejenak & berpikir kalau uang jajan kami jika digabungkan masih cukup untuk sekedar mengganti kaca jendela & laptop. Kami juga meminta agar tidak mengadukan ini ke orangtua. Kedua cowok itu saling menatap & tertawa kecil.

Mereka marah-marah dan mengatakan kalau uang tidak akan bisa mengganti apa yang sudah kami rusak. Laptop itu menyimpan skripsi & final project mereka. Ya, aku rasa mereka terlalu bodoh karena tidak menyimpan dokumen sepenting itu di hardrive atau cloud storage.

Mereka berdua sangat kesal & habis-habisan memarahi kami. Mereka mengancam akan memberi tau orangtua kami & juga melapor ke polisi. Kami memohon agar mereka tidak melakukan itu.

Tiba-tiba saja salah satu pria itu memiting leher Kyle dengan lengannya dari belakang. Kyle yg kaget memberontak, berusaha menarik kuncian lengan itu dari lehernya tapi tak banyak berpengaruh sebab lengan pria itu cukup kekar. Menurutku Kyle merupakan yang paling cute diantara kami. Badannya tegap & ada tahi lalat di sebelah kiri filtrumnya.
"Zayn, buka celana bocah ini cepat!"
"Hah? Ngapain? Buka celana dia buat apa Zidan?" Tanya Zayn
"Apa-apaan ini? Jangan please" Kyle yang kaget tidak percaya kalau dia akan ditelanjangi & memohon ampun.
"Diam lu bocah!" Bentak Zidan ke Kyle
"Aih nyesal gue emang dapet project partner sama lu. Lemot bgt. Project kita tentang Sirkumsisi goblok. Cek burung bocah-bocah ini udah sunat apa belum. Kalo diliat dari tampang blasteran kayak gini kayaknya belum disunat nih bocah, cocok jadi bahan penelitian kita untuk gantiin data sample yang mereka rusak"

Kami para bocah SMA ini saling tatap-tatapan ketakutan. Apa dia bilang sunat tadi? Setauku sunat itu ada bagian ujung burung kita yang dipotong. Oh my God, ga kebayang kejadiannya jadi makin buruk kayak gini.
"Hey, jangan sampai ada yg lari. Tetap disini kalo kalian mau selamat! Kalo ada yang berani lari awas! Kami bakal nangkap & sunat habis burung kalian semua" Ancam Zidan.

Circumcision Game (Sunat-Sunatan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang