Saatnya untuk berpisah

4 2 0
                                    

*kring-kring
Sudah sekitar 15 menit alarm berbunyi, tapi tidak ada tanda tanda seorang Sheren Elena bangun dari kasur. Elena tertidur sangat lelap akibat begadang menonton basket tadi malam.

"Dek.. dek bangun dek.. alarm mu bunyi terus itu lo, ayo siap siap udah jam berapa ini nanti ketinggalan kereta" Kak Leon saja sampai terbangun karena alarm yang berbunyi terus menerus.

"?"

"Lenaa.... sayang ayo bangunn..." Ucap Kak Leon sambil mengelus kepala Elena pelan.

"Iya iya kak ini bangun kok, ennghh" Elena pun terbangun sambil meregangkan tubuh.

"Jam berapa?." Tanya Elena polos dengan muka bantalnya.

"Jam 7. Udah cepetan mandi siap siap"

Setelah mengetahui sekarang jam berapa, Elena langsung bergegas menuju kamar mandi tanpa sepatah kata pun. Sementara itu Kak Leon salfok dengan hp Elena, terdengar suara dari hp nya yang tertindih guling. Karena Kak Leon penasaran dengan apa yang Elena tonton, ia pun langsung mengambil hp itu dari bawah guling, dan ternyata itu adalah vidio Zoe Elren yang bertanding tahun kemarin.

"Lena nontonin Zoe semaleman? udah berapa banyak vidio yang dia tonton sampai susah bangun gitu ya." Karena rasa ingin tahu yang tinggi, Kak Leon langsung mengecek histori youtube Elena. Ada 5 vidio pertandingan yang setiap vidio mempunyai durasi yang lumayan panjang.
"Lena Lena, berarti kamu baru tidur pagi ini. Anak nakal"


Singkat cerita Elena sudah selesai bersiap siap, udah cantik udah wangi. Ciri khas Elena banget.

"Kak? Lena udah selesai" Ucap Elena sambil membuka pintu kamar kakaknya itu.

"Sini dek, sarapan dulu, sekalian kakak mau ngomong." Panggilan dari Kak Leon dari arah dapur membuat Elena lari lari kecil.

"Waahh sandwich kesukaan aku, makasi banyak kak." *hap hap
Elena sungguh sangat lahap memakannya karena memang sudah lapar.

"Lain kali kalo mau pergi, jangan begadang sampai pagi. Ga baik gitu itu, Kalo kamu ketiduran di kereta bisa bahaya, kalo kamu diapa apain orang gimana? gaada yang jagain kamu disana. Apa kamu berpikir kalau ada yang ganggu kamu, pasti ada juga yang nolongin kamu? Hey dunia itu keras jangan mengentengkan hal yang mungkin keliatan biasa aja. Walaupun kamu udah ga tinggal sama kakak lagi, tapi kamu tetep tanggung jawab kakak. Inget Lena, kalau sampai terjadi sesuatu yang bisa mengecewakan kakak, kakak ga akan segan segan untuk hukum kamu.  Jangan bete kalo kalo kakak nasihatin, kakak kaya gini artinya sayang, paham Lena?"

Elena yang mendengarnya sontak langsung menghentikan makannya. "Kok bisa Kak Leon tau kalau aku begadang sampai pagi?"

Kak Leon kalau menyangkut adiknya, pasti serius banget, perannya sebagai seorang kakak sangatlah ada. Beda banget sama sikapnya kalo lagi santai seperti tadi malam.

"Mimpi apa aku pagi pagi udah kena ceramah huft" Tentu saja Elena hanya bisa mengeluh didalam hati, walaupun begitu ia sangat bersyukur mempunyai seorang kakak yang sangat perhatian.

"Iya kak, maaf.." Ucap Elena sembari menundukkan kepala merasa bersalah.

"Iya udah gapapa yang penting jangan diulangi, inget Lena orang orang diluar sana ga sebaik yang kamu kira."
Kak Leon yang menatap serius membuat Elena menjadi takut untuk kembali mengunyah makanan, dan memilih untuk tetap menundukkan kepala.

"Ayo sandwich nya bungkus aja, kita makan di mobil, takutnya telat nanti"

Elena dengan wajah yang masih merasa bersalah langsung meng iyakan apa yang dikatakan kakaknya, ia mengambil kotak bekal dan memasukkan 3 potong sandwich ke dalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang