Setelah Perang Dunia Shinobi 4

324 14 1
                                    

"Naruto-kun" ucap hinata setelah sadar dari mugen tsukuyomi. 'Ternyata cuma mimpi' batinnya. Dia senang bisa keluar dari mugen tsukuyomi, itu berarti mereka menang dalam perang ini. Tapi di sisi lain dia sedikit sedih karena yang dia alami hanyalah mimpi dari genjutsu mugen tsukuyomi.

"Hinata-sama" panggil Kou sambil berjalan ke arah Hinata dan disusul temannya Kiba dan Shino.

"Kiba-kun, Shino-Kun"

"Apa kau baik-baik saja, Hinata?" Ucap Kiba.

"Eum"

"Hei, itu Naruto!" Seru Kiba membuyarkan lamunan Hinata. Terlihat Naruto dan Sasuke yang menggantungkan lengan mereka berdua di leher Sakura serta berjalan tertatih. Tampaknya pertempuran duel yang mereka lalui semalaman sangat membuat keduanya babak belur. Naruto kehilangan tangan kanannya dan Sasuke kehilangan tangan kirinya karena pertempuran sengit itu.

Hinata langsung menghampiri mereka dengan wajah yang tersenyum karena melihat Naruto yang ternyata masih hidup. Namun senyumnya memudar ketika melihat tangan kanan Naruto sudah tidak ada.

"Naruto, anoo tanganmu!" Ucap Hinata sambil melipat jari-jarinya di atas dada.

"Aaa, ini daijoubu Hinata" Naruto tersenyum manis melihat Hinata. Dia berusaha terlihat baik-baik saja agar wajah manis Hinata itu tidak terlihat kuatir melihatnya.

Rekan Naruto datang satu persatu melihat keadaan mereka yang sudah babak belur. Mereka saling melempar canda dan tertawa bahagia sambil berjalan pelan kembali ke Konoha.

Sai dan Shikamaru memperhatikan Sasuke yang dari tadi terdiam dan tidak terlihat banyak ekspresi di matanya. 'Apa yang Sasuke inginkan sekarang?' batin Sai dalam hati. Habisnya dia juga adalah salah satu teman yang bingung ketika melihat Sasuke tiba-tiba muncul di tengah perang dan mengumumkan dirinya ingin menjadi Hokage.

.

Hinata berpamit dengan teman yang lain dan berjalan ke kediaman Hyuga dengan rasa kuatir di hatinya melihat kondisi Naruto. Seandainya dia bisa sedekat Sakura untuk membantunya, dengan senang hati Hinata akan melakukannya. Tapi dengan posisinya dan sifat rasa malunya yang masih tetap menahan Hinata untuk dekat dengan Naruto.

"Hinata nee-san!!" tiba-tiba suara itu mengejutkan Hinata. Orang itu langsung memeluk Hinata.

"Aa, Hanabi!"

"Syukurlah nee-san baik-baik saja" Hanabi melepas rindu pada kakaknya. Hinata yang juga merindukannya, membalas pelukan Hanabi.

"Kerja bagus Hanabi, kamu telah melindungi desa selama perang"

"Nee-san juga"

Hinata masuk ke dalam kamarnya dan bebersih. Tampaknya ia juga kelelahan usai perang. Cakranya juga hampir habis terlebih diserap juga ketika ia berada di genjutsu mugen tsukuyomi.

Hinata berbaring di tempat tidurnya. Rasanya dia tidak ingin mengerjakan apa-apa hari itu karena tubuhnya lemas. Hinata melihat langit-langit kamarnya dan mengingat kembali apa yang dia alami ketika berada di genjutsu Mugen Tsukuyomi. 'Mimpi itu sangat indah, seandainya itu nyata' batinnya sambil tersenyum.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long love story NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang