21-30

199 7 0
                                    

Bab 21 Real Madrid Mourinho berlayar

Leon tidak tahu bahwa Mourinho akan memiliki harapan yang begitu tinggi terhadap trio lini tengah mereka yang baru “lahir”.

Tujuannya tetap pragmatis.

Yaitu agar bisa tampil stabil di pertandingan Liga Champions pertamanya.

Kemenangan Real Madrid adalah hasil terbaik baginya.

Ia ingin mendapatkan paket hadiah Liga Champions pertama sesegera mungkin, dan juga ingin melihat berapa banyak poin yang dapat diberikan sistem kepadanya dengan memenangkan pertandingan Liga Champions.

Oleh karena itu, ia akan merasa puas jika dapat meraih hasil "menang".

Mengenai apakah itu kemenangan kecil atau kemenangan besar, itu tergantung pada apakah para penyerang di lapangan depan mengenakan sepatu bot saat ini.

Mengenai tidak bisa menang.

Yah, Leon tidak berani memikirkan adegan seperti itu.

Bagaimana pun, tim Ajax saat ini sudah lama merana di Eredivisie, dan bukan lagi tim cantik yang menyapu bersih Eropa kala itu.

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meski sempat dicemooh sebagai “Sixteen Lang” oleh klub-klub besar, Real Madrid masih mampu bermain di Liga Champions tiap tahunnya.

Ajax tidak bermain di Liga Champions selama empat musim penuh!

Terakhir kali mereka bermain di Liga Champions adalah pada musim 2005-06.

Saat itu, Ajax sukses mencapai babak enam belas besar Liga Champions, namun kalah dari Inter Milan yang dipimpin Mancini di babak perempat final.

Pemain utama keluarga Jia saat itu pada dasarnya telah berpindah ke tim lain.

Dengan kata lain, Real Madrid yang kini berpengalaman di Liga Champions, hanya menghadapi tim baru di Liga Champions.

Kalau ini bukan awal yang baik, apalagi sampai fans rusuh, diperkirakan tidak ada satupun bintang Real Madrid yang bisa memaafkan dirinya sendiri.

Oleh karena itu, Leon benar-benar tidak memiliki beban psikologis.

Ada pria jangkung yang menopang langit saat langit runtuh, dan dia tidak memiliki alasan untuk merasa gugup tentang pertempuran yang akan datang dengan sekelompok pemain Eredivisie.

Meski demikian, ia sendiri tidak grogi, namun rekannya, Alonso, tetap menjaganya di awal permainan.

Berikan bola sesedikit mungkin kepada Leon, tetaplah di backcourt untuk membantu Leon dalam pertahanan, dan panggil Khedira kembali untuk membantunya meningkatkan rute bola guna menyingkirkan tekanan lawan.

Pekerjaan Alonso sebagai seorang master sangatlah teliti, dan Mourinho tidak menganggap ada yang salah dengan bermain aman pada awalnya.

Setelah melihat penampilan Leon masih stabil dan tak ada kesalahan sendiri akibat rasa gugup, Mourinho mengangguk lebih yakin.

Kepercayaannya pada Leon tidaklah buta.

Media mengatakan bahwa ia mungkin telah membuat kesalahan yang menegangkan dalam debutnya di Liga Champions.

Rencana cadangannya sebenarnya sangat sederhana, yakni jika Leon diregangkan, ia akan menarik posisi Khedira dan memainkan tiga gelandang terlebih dahulu untuk menstabilkan pertahanan lini tengah.

Jika penampilan Leon terus melempem, maka Gago atau gelandang serang tertentu di bangku cadangan bisa mulai melakukan pemanasan.

Tetapi sekarang tampaknya alternatif ini sama sekali tidak ada gunanya.

Sebagai Gelandang Bertahan untuk Real MadridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang