01

1.1K 117 10
                                    

Sorry for this, soalnya aku ga bisa stop ide yang ada di kepalaku. Idenya tu bukan alur kelanjutan book yang sebelumnya malah ide membuat book baru, yaampun. Tpi aku ga mau sia-siakan ide ini ya guyss, semoga kamu semua suka .... Dan ini terinspirasi dari our blues juga dua garis biru.



















Happy reading
..





Banyak orang mengatakan, bahwa kisah cinta di SMA adalah yang paling membekas dan paling membahagiakan. Dan mungkin itulah yang saat ini Mark dan Donghyuck rasakan. Keduanya yang sudah berpacaran sejak SMP, Donghyuck dan Mark yang memang sudah berteman sejak keduanya masih begitu kecil. Hingga ketika beranjak remaja, entah itu Mark maupun Donghyuck. Keduanya sadar bahwa mereka tak bisa berjauhan karna sama-sama saling membutuhkan.

Hingga akhirnya Mark memilih mengajak Donghyuck untuk menjadi pacarnya, Dan Donghyuck menerimanya dengan senang hati. Hingga kini keduanya sudah berada di kelas dua SMA.

Mark membawa motornya menuju sekolahnya, bersama dengan Donghyuck yang ada di jok belakang. SMA 20 bandung. Mark dan Donghyuck sekolah disana, keduanya benar-benar tak bisa di pisahkan. Seolah memang sudah benar-benar ditakdirkan untuk bersama.

Mark memarkirkan motornya, Ia melepas helmnya dan membantu Donghyuck melepaskan helmnya.

Mark tersenyum, lengannya mencubit gemas pipi Donghyuck yang terlihat seperti mochi.

"Udah yuk, nanti keburu bel" Mark mengenggam lengan Donghyuck dan keduanya berjalan beriringan menuju kelas mereka berdua.

"Aduh, pagi-pagi begini udah liat yang bucin aja" suara cempreng itu terdengar, dan pemilik suara itu adalah Jaemin. Pemuda itu datang dengan satu pemuda yang lebih pendek dan di sebelahnya ada pemuda lain yang lebih tinggi darinya.

"Iri, makannya minta si jeno kepastian. Jangan hts mulu" edek Donghyuck membuat Jaemin melirik Jeno yang ada di sampingnya, sedangkan Renjun tertawa dan duduk di kursi samping Donghyuck.

"Makananya jangan julid, di julidin balik kan tau rasa"

"Eh, kalian udah pr bu desi belum?" Tanya Renjun kepada para temannya yang kini tengah berkumpul di mejanya dan Donghyuck.

"Aduh siah, urang belum euy. Nyontek dong ay, kamu udah?" Tanya Donghyuck sembari tersenyum manis kepada Mark. Hal itu membuat teman-temannya menatap malas dua bucin ini.

"Udah, Sini aku aja yang catat. Kamu jangan lupa itu di minum susunya ya" Mark meraih buku pelajaran Donghyuck dan menyerahkan susu kotak Cimory rasa marie biskuit, kesukaan Donghyuck.

"Makasih sayang~"

"Ampun dah" Jaemin bergegas duduk di bangkunya, begitu juga dengan yang lainnya karna guru sudah masuk.

..

Mark segera menghentikan motor Vario miliknya di toko yang tutup karna hujan yang tiba-tiba turun dengan sangat deras, Ia melepaskan jaket yang ia kenakan dan memakainya kepada Donghyuck.

"Di pake ya, nanti kamu sakit" Mark mengusap surai Donghyuck yang basah karna air hujan. Keduanya menunggu hujan reda namun nampaknya hujan tak ingin berhenti, karna hujan malah turun kian deras.

"Terobos aja, liat atuh deras begini. Gak bakal berhenti ini mah" ucap Donghyuck kepada Mark yang tengah mengusapi lembut lengannya.

"Tapi nanti kamu sakit"

"Gak bakalan, bentar lagi juga ini sampe komplek. Kamu nginep kan?" Mark mengangguk, ia menatap hujan yang memang semakin deras.

"Yauda, aku ngebut deh biar cepet sampenya" Mark kembali menyalakan motor Varionya, Dan akhirnya kedua anak adam itu menerobos derasnya hujan.

you know, I love you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang