05

436 60 6
                                    

Maaf ya karna lama updatenya, aku bru buka wp lagi hehe. Moga aja kalian masih inget.



Happy Reading
..

Satu minggu berlalu sudah, rumah kecilnya ini kini di isi dengan tangis bayi membuatnya semakin hangat. Baik Mark maupun Haechan, keduanya sama-sama bekerja keras untuk mengurus bayi mungil yang baru satu minggu lahir itu. Sama seperti sekarang, di malam hari chenle yang terbangun dari tidur nyenyaknya itu membuat haechan segera menggendongnya dan menyusuinya. Dan mark juga ikut bangun hanya untuk menemani haechan.

"Udah kamu tidur aja, besok kan harus kerja" lengannya mengusap surai mark membuat sang pemilik memejamkan matanya sejenak menikmati kenyamanan yang di berikan istrinya.

"Gapapa, aku mau nemenin kamu sampe adek tidur lagi" senyum tipis hadir di bibirnya, mark selalu seperti itu. Tak pernah sekalipun haechan merasa kekurangan kasih sayang, karna mark memberikannya begitu banyak.

"Lucu banget sih kamu" Mark mencubit pipi chenle yang tengah fokus menyusu pada sang bunda.

"Oh iya, besok jeno sama jaemin mau maen kesini" ujar mark menyandarkan tubuhnya ke sandaran ranjang sembari memandangi istri dan anaknya.

"Iya, nanti pagi-pagi anter aku belanja ke depan yah"

"Gak usah, kamu disini aja sama adek. Biar aku aja yang pergi, kamu list aja apa yang di butuhin nanti"

"Yaudah kalau gitu"

"Oh iyah, aku hampir lupa. Kemarin renjun nelpon pas kamu lagi mandi. Aku angkat aja deh" Mark sontak menatap mata haechan penuh seksama, ada rasa takut dalam hatinya saat ini.

"Dia ngomong apa?"

"dia nanya kenapa kamu berhenti kerja di rumahnya, aku jawab nggak tau. Karna emang aku juga gak tau, emangnya kenapa kamu berhenti kerja di renjun?"

"Aku kerja di tempatnya jeno, di bengkelnya. Kamu taukan bengkel papahnya jeno itu gede banget, aku di tawarin disana. Aku terima aja, kalau kerja di keluarga huang aku pulang jam sembilan, kelamaan. Aku mau habisin banyak waktu sama anak istri aku soalnya"

"Ish, bisa aja" memukul pelan paha mark yang hanya memakai boxer saja.

"Udah tidur tuh" ucap mark pada chenle yang entah kapan ternyata sang bayi sudah tertidur lelap, menjadikan obrolan kedua orang tuanya sebagai dongeng.

"Sini, biar aku aja yang pindahin dia ke ranjangnya" Haechan menurut saja, membiarkan mark melakukan tugasnya. Ya, chenle tidur terpisah. Karna ternyata banyak orang yang menyayangi chenle, ia mendapatkan banyak hadiah terutama dari jeno dan jaemin dan ranjang bayi ini pemberian dari kedua pasangan itu. Yah, akhirnya mereka berpacaran.

Mark kembali ke ranjangnya dan berbaring, menarik pinggang haechan untuk semakin ia peluk. Mark beberapa kali mengecup kening haechan.

"Makasih karna kamu udah mau bertahan sejauh ini bareng aku, aku sayang banget sama kamu" pipinya bersemu, ia tersenyum dan mendongak menatap mark. Lengannya mengusap rahang tegas suaminya.

"Sama, aku juga sayang sama kamu. Cinta sama kamu, kamu udah jadi ayah dan suami yang hebat selama ini. Kita sama-sama berjuang buat anak kita ya. Jangan tinggalin aku"

Mark mengecup bibir haechan, kecupan penuh kasih sayang. "Harusnya aku yang ngomong gitu, jangan tinggalin aku ya sayang"

Hingga akhirnya keduanya kembali tertidur sembari memberikan kehangatan satu sama lain dengan pelukan penuh cinta dan kasih yang keduanya miliki.

you know, I love you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang