04

462 79 12
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guyss....




















Happy reading
..










Mark sadar bahwa apa yang ia dan haechan lakukan sangat salah, Namun ia tak menyesali hadirnya buah hati di antara mereka. Karena mau bagaimanapun, itu adalah titipan tuhan. Tapi melihat haechan yang sangat tersiksa selama ini membuatnya merasa bersalah. Dan inilah mengapa ia berdiri di depan rumah milik orang tua haechan. Berniat meminta maaf, dan membuat mereka memaafkan haechan.

"Mau apa kamu datang kesini? Gak puas bikin keluarga saya malu?!" Ucapan pedas itu di lemparkan Ten saat melihat kehadiran mark di depan rumahnya.

"Ada apa ini?" Tanya Johnny pada istrinya, Ten hanya membalasnya dengan lirikan mata. Melihat kehadiran Mark di hadapan mereka, sebagai kepala keluarga Johnny meminta mark masuk ke dalam, karna tak enak bila dilihat oleh tetangga.

"Jadi, apa yang membuat kamu datang ke rumah saya?" Tanya Johnny

"Om, saya ingin membicarakan soal haechan. Selama ini haechan menderita, dia sangat merindukan kalian. Dia terus bersedih dan mempengaruhi kandungannya. Kemarin haechan masuk rumah sakit, dia mengalami pendarahan untungnya bayinya selamat. Saya harap kalian bisa temui haechan_"

"Nggak!" Potong Ten dengan tegas.

"Dia bukan anak saya lagi, saya gak punya anak. dia udah saya anggap meninggal" Mark tak mampu menahan rasa sakitnya, Dan ia yakin jika haechan mendengar semua ini. Dia akan semakin menderita.

"Saya tau kalau saya dan haechan salah disini, tapi kalian juga keterlaluan karna sudah memperlakukan haechan seperti itu. Karna bagaimanapun juga, dia adalah anak kalian. Darah daging kalian. Saya dan haechan sungguh meminta maaf atas kesalahan yang kita buat, Saya tau kalian kecewa. Tapi tolong, temui sebentar dia."

"Sudah saya bilang, kalau saya tidak punya anak bernama haechan. Dia udah buat saya malu di hadapan keluarga dan teman-teman saya, dia udah jadi aib bagi keluarga saya dan itu semua karna kamu!"

Byurr..

Ten menyiram mark dengan air yang ada di gelas membuat mark basah kuyup. Johnny yang sedari tadi memilih diam tentu terkejut dengan tindakan anarkis istrinya, ia segera menahan sang istri.

"Pergi kamu dari rumah saya, dan jangan pernah lagi kamu datang kalau cuma buat mohon-mohon ke saya buat temui anak sialan itu. Pergi!!"

"Saya pamit om" mark berbicara dengan sopan, ia berjalan keluar dari kediaman orang tua haechan.

"Maaf chan, aku gak bisa bawa orang tua kamu" Mark melajukan motornya pergi dari kediaman itu, dan kini mark menghentikan motornya dekat dengan rumahnya. Disana ia melihat sang ibu yang tengah menyirami tanamannya. Senyum tipis tercipta di bibirnya, ia rindu sosok itu. Namun ia terlalu malu untuk menemuinya.

..

Berbulan-bulan sudah mereka lewati, sepasang suami istri muda itu menjalani hari-harinya dengan sederhana, dan kini tak ada lagi yang mereka tutupi. Baik haechan maupun mark kini mereka lebih terbuka satu sama lain, mereka akan mengeluh jika lelah dan saling memberikan bahu untuk bersandar. Karna memang beginilah seharusnya, menjalani hubungan dengan saling menguatkan satu sama lain.

you know, I love you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang