03

21 11 0
                                    


Happy reading~

Seorang wanita paruh baya berjalan santai menaiki anak tangga, ia bergegas untuk membangunkan kedua anak nya.

Wanita tersebut sudah selesai menyiapkan sarapan sendari tadi, tetapi kedua anaknya itu masih saja belum memunculkan diri, terpaksa lah ia yang harus bergerak untuk membangunkan mereka.

Wanita itu telah tiba di depan pintu kamar putra sulung nya, ia mulai mengetuk-ngetuk pintu berharap orang yang berada di dalam kamar sudah bangun tanpa harus dirinya yang turun tangan.

Namun sepertinya harapan nya itu terlalu besar terhadap anak nya.

"Ciro sayang, bangun nak, Papah sama Mamah udah nungguin dari tadi"

Tak ada jawaban, wanita itu pun mulai membuka pelan pintu kamar putranya. Karna memang anak laki-laki nya itu jarang sekali mengunci pintu dengan alasan agar ibunya lebih leluasa untuk keluar masuk kamarnya.

Benar saja dugaannya, bahwa putra nya itu masih sangat nyaman tidur terlelap. Melihat wajar damai putra nya saat sedang tertidur, ia jadi tidak tega jika harus menggangu mimpi indah anaknya. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus segera bersiap-siap untuk menjemput putra bungsu nya.

"Ciro bangun nak ini udah siang" ia mulai menyingkarkan selimut yang menutupi tubuh anak nya dan bergegas membukakan gorden kamar agar cahaya matahari bisa menyelinap masuk ke dalam kamar putranya.

Seperti nya cara ini berhasil, buktinya putra nya itu sedikit terusik dan mulai bangun dari tidurnya sekarang.

"Mah, aku masih ngantuk 3 jam lagi yah. Please~"

"Bangun atau Mamah sita motor kamu!"

Selalu seperti itu, mau tidak mau Ciro segera beranjak turun dari kasurnya, walaupun nyawa nya masih belum terkumpul semua.

"Buruan mandi, abis itu bangunin adek kamu si Skarla, Mamah ada urusan dulu sama Papah kamu sebentar" Setelah mengatakan hal tersebut wanita itupun pergi meninggalkan kamar putranya.

"Gila di hari Minggu gue udah bangun jam 9 pagi, fiks ini bakalan masuk kategori 7 keajaiban dunia si" Ciro berbicara sendiri cem orgil.

Dari pada Ciro terus saja bicara hal yang tidak masuk akal, lebih baik ia segera bersiap-siap agar bisa segera pergi menjemput adik bungsu nya itu di bandara.



Ciro sekarang tengah berada di depan pintu kamar adik perempuan nya.

Dia sudah selesai sendari tadi, dan tugas nya kali ini adalah untuk membangun sang adik.

"SKARLA CEPET BANGUN ATAU GUE TINGGALIN LO SENDIRIAN DI RUMAH" Jika ibunya membangunkan dirinya dengan cara yang lemah lembut maka berbeda dengan Ciro, ia lebih memilih berteriak dan memukul-mukul keras pintu kamar adiknya.

"Berisik bang, gue udah bangun dari tadi. Jangan gedor-gedor pintu kamar gue sialan!"

Skarla membuka pintu kamar nya dengan wajah yang di tekuk. Apa-apaan kakak nya ini, sudah membuat mood nya jadi hancur saja.

" Ya maaf, biasanya kan lo suka kebo"

"Sorry gue gak kebo kaya lo yah, dah sih minggir gue mau sarapan" Skarla mendorong pelan tubuh Kakak nya agar menyingkir dari hadapan nya, ia bergegas turun ke lantai bawah menuju meja makan.

"Yeh kaga ada rasa terima kasih nya lo"

"Harus banget ya?"

"...."

•••••••••••••


Mereka sudah selesai sarapan sekarang ini, dan tengah asik berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya.

"Jadi Mamah sama Papah gabisa ikut jemput adek di bandara?"

"Skarla sayang, Mamah sama Papah ada urusan dulu sebentar Jadi kamu sama Ciro aja yah yang ke bandara"

"Nanti kalo adek nanyain, aku harus jawab apa Mah?"

"Mamah udah ngabarin adek kamu, tadi nya si dia marah tapi Mamah udah ngasih penjelasan kok. Udah yah sayang Mamah sama Papah harus buru-buru pergi sekarang"

Melihat kedua orang tua nya bergegas pergi entah kemana, Skarla sedikit merasa sedih tapi mau bagaimana lagi, mungkin memang ada urusan sangat penting  yang tidak bisa mereka tinggalkan.

"Kuy lah jemput adek kesayangan gue sekarang" Celetuk Ciro yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Skarla.

"Ih apaan banget si lo, dia tu adek kesayangan gue. Emang nya lo punya adek? Kan lo anak pungut bang" Skarla tidak mampu menahan tawa saat ia melihat wajah cemberut dari sang Kakak.

"Kok diem, bener ya?"

"Kebanyakan bacot lo, kuy lah kita berangkat sekarang"

"Come on"

"Come on"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC...

ARE YOU KIDDING ME (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang