Happy reading
Setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang.
Akhirnya Skarla dan Ciro pun telah tiba di Bandara, mereka sekarang tengah sibuk mencari sesosok manusia yang sudah sangat mereka rindukan.
Dan senyuman manis pun terpancar jelas dari raut wajah keduanya.
Sosok yang tengah mereka cari kini sedang duduk dengan tenang sembari memainkan ponsel nya.
"LEO" Teriak mereka.
Merasa namanya ada yang memanggil, Leo pun menoleh ke arah sumber suara, dan dapat ia liat sekarang ini jika kedua Kakaknya itu tengah berlari ke arahnya dengan senyuman yang sangat Leo rindukan.
LEO PUTRA ALAKSA Anak bungsu dari keluarga Alaksa, memiliki kulit yang seputih susu, wajah yang tampan tapi lebih dominan manis.
Leo sekarang berumur 16 tahun tidak berbeda jauh dengan umur kakak-kakaknya.
Memang mereka bertiga ini hanya terpaut jarak umur satu tahun lebih, seperti kembar saja.
Karna prinsip ibunya adalah lebih baik kerepotan dalam satu waktu.
Leo tinggal di Amerika selama tiga tahun untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik.
•
•
•
"Kakak" Leo menghampiri kedua kakaknya dan langsung memeluk mereka secara bergantian.
Cup Cup Cup
Skarla tidak henti-hentinya untuk menciumi seluruh wajah adiknya itu.
Demi apapun Skarla sangat merindukan adik kecilnya ini.
"Kakak stop, aku malu" Leo sungguh ingin menangis sekarang, apa kegilaan kakaknya ini jadi semakin parah setelah iya tinggal di Amerika?
"Kakak kangen banget sama Leo, Leo jahat jarang ngasih kabar ke Kakak, Kakak marah sama Leo" Bukannya mendapat rasa simpati Skarla justru mendapat gelak tawa dari adiknya itu.
"I miss you every day, every hour, every minute, every second and every time, Kak."
Tolong siapapun bawa Skarla pergi sekarang, rasanya Skarla langsung di buat terbang oleh ucapan sederhana dari adiknya.
Tapi bagi Skarla itu adalah ucapan yang sangat manis.
" Ih najis banget Salon, Pipi lo merah noh, salting yah?" Info tukang gali kubur lur, biar Skarla sewa buat ngubur Abang biadabnya ini.
"Sampe lupa gue kalo disini ada genderewo, ayo dek kita ke mobil sekarang" Skarla mengandeng tangan adiknya dan langsung pergi meninggalkan Ciro di sana sendiri.
"Lama-lama gue jual juga tuh bocah"
Saat Ciro hendak menyusul kedua adiknya, Ada seorang pria yang menabrak dirinya dengan keras hingga ia jatuh tersungkur di lantai.
"Anjing, kalo jalan pake mata dong!"
Pria itu hanya menatap datar kearah Ciro tanpa berminat menolongnya sama sekali, ia hendak melangkah pergi namun tangannya lebih dulu dicekal orang seorang gadis.
"Minta maaf gak lo sama Abang gue sekarang!" Gertak Skarla.
Walaupun kakaknya itu menyebalkan tapi Skarla tidak terima jika melihat kakaknya di perlakukan seperti itu.
Pria itu masih saja terdiam kaku tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Skarla rasanya ingin sekali menghajarnya saat ini juga.
"Skarla udah, gue gapapa ko, mungkin dia orangnya emang pengecut" Ciro tersenyum remeh sembari menatap tajam pria yang berada tepat di hadapannya sekarang.
"Maaf" Hanya kata itulah yang di ucapkan oleh pria tersebut sebelum akhirnya dia melangkah pergi tanpa mempedulikan bahwa kini dirinya tengah menjadi pusat perhatian orang-orang.
"Dih amit-amit tuh orang, kaga ada rasa bersalah nya sama sekali" Ucapan Skarla sontak mendapat kekesah geli dari kedua saudaranya.
"Gue kira tu orang bisu, yu kita pulang sekarang wahai adek-adekku yang manis seperti Paracetamol~"
"Itu pait goblok, heran deh gue sama lo bang. Ko ogeb terus gitu kapan pinternya si, SEBEL! Ayo dek kita tinggalin aja si genderewo disini sekalian biar dia di tabrak sama pesawat, kan mampos"
Skarla langsung menggandeng lagi tangan adiknya dan berjalan pergi meninggalkan Ciro.
Leo si sudah terbiasa melihat kelakuan kedua Kakaknya itu jadi dia hanya perlu menurut saja pada kakak perempuan nya dan semuanya akan baik-baik saja.
Sementara Ciro dirinya tak habis pikir di doakan tertabrak pesawat oleh adiknya sendiri.
•
•
•
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU KIDDING ME (ON GOING)
Подростковая литератураSkarla selalu mempermainkan hati laki-laki yang mencintai nya, sampai pada suatu waktu malah dirinya sendiri yang di permainkan oleh lelaki yang ia cintai. Sudah pusing dengan masalah hidupnya sendiri, ditambah lagi dengan kelakuan Kakaknya yang bia...