•26•

194 16 21
                                    

warning!! mungkin bakalan ada adegan yang dur dar dir!! jadi siapkan  diri okeee 😉 enjoyy!!








" eh, reo? " dirimu memandang reo.

lelaki dengan surai ungu janda—eh maap, dengan Surai ungu itu berdiri dengan wajah khawatir.

netra mu melirik ke arah tangan kanannya yang memegang kantung kresek yang kamu yakini isinya adalah beberapa makanan dan minuman.

" (name)? kamu ngapain disini? " tanya reo.

dalam hati name : " seharusnya gua yang nanya Bambang "

" aku baru jenguk Lia, kamu mau jenguk dia juga? " dirimu kembali masuk ke dalam, mempersilahkan reo agar melihat Lia.

" ah iya, yang gantiin baju nya kamu?". tanya reo, dirimu mengangguk.

kembali ke posisi Lia, dirinya tersenyum hangat melihat kedatangan reo.

" oh, hai reo— " dengan segera mikage Reo berhambur langsung ke pelukannya.

dirinya memeluk Lia sambil menanyai keadaannya, menghiraukan dirimu yang mematung kaget atas kejadian depan mata.

" . . . " terdiam, kamu terdiam memandangi kedua insan yang sedang berpelukan itu.

bahkan, mikage Reo sampai menangis sesegukan di dekapan Lia? bukannya dulu Lia membenci Reo ya, karna Reo Lia dan Nagi mengakhiri hubungan mereka.

" udah, udah. tenang aja, aku gapapa kok " ujar Lia tenang, dirinya melirik ke arah mu yang mematung dekat pintu.

" ah (name), kamu gausah beliin aku sarapan deh, kayak nya Reo udah bawain. buat tadi. . . makasi ya, " ujar nya sambil tersenyum.

menurut mu, Lia yang versi sekarang sangatlah berbeda, dirinya lebih banyak mengeluarkan senyuman hangat. pantas saja reo jatuh cinta.

" ahh iyaa sama sama, kalo gitu aku keluar dulu ya "

" eh tunggu, bilangin juga ke sae nanti kalo misalin aku rada mendingan, aku usahain kesana, kasian juga konsumsi ga ada ketuanya " ujarnya dengan kekehan.

kamu tersenyum, " iyaa, nanti aku bilangin, kamu istirahat aja dulu. oh ya reo, aku nitip Lia yaa " ujarmu.

Reo yang berada dalam dekapan Lia hanya mengangguk sebagai balasan, selepasnya dirimu pergi meninggalkan ruangan uks.

dirimu berjalan ke arah lapangan upacara yang menjadi tempat dilaksanankan nya pelulusan kelas dua belas itu.

namun . . .

tep!

" gak boleh lewat sebelum ngasih nomor Yui " oke. . . sekarang Nagi seishiro berdiri di depan mu dengan wajah garang?.

lagi, dirimu menghela nafas, " aku belum nanya ke Yui, dia bukan orang yang bakal langsung sv no orang gitu aja "

bohong, kamu bohong. Yui kalo di kasih nomor Nagi ya pasti mau lah.

" yaudah minta nomor kamu dulu " ujar Nagi lagi.

" kamu nyebelin ya? aku gak mau, udah lah sana aku mau lewat " dirimu ingin kembali melewati Nagi sebelum di hadang lagi olehnya.

" minta dulu ".

" kita gak Deket. "

" emang harus Deket? "

" gatau, udah lah, aku udah di tungguin sae nih!! " dengan cepat kamu membawa nama sae sebagai alasan.

" bodoamat, mau no kamu dulu, atau kalo boleh langsung no Yui " ujar nya.

𝙲𝚘𝚐𝚒𝚕 - 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang