Bab 1

19 2 0
                                    


Di sudut jalan yang tenang di kota, terdapat sebuah restoran baru yang menarik perhatian banyak orang. Restoran itu bernama "Mitsu Katsu," sebuah tempat makan bertema ular yang menawarkan berbagai macam hidangan katsu yang lezat. Restoran ini didirikan oleh sepasang suami istri yang baru menikah, Obanai Iguro dan Mitsuri Kanroji.

Obanai, dengan keterampilannya dalam memasak dan perhatian terhadap detail, mengurus dapur dengan teliti. Dia menciptakan resep-resep katsu yang unik, memadukan rasa tradisional dengan sentuhan modern. Sementara itu, Mitsuri, yang selalu ceria dan penuh energi, mengurus pelayanan dan dekorasi restoran. Perut Mitsuri yang membesar menjadi bukti kebahagiaan mereka karena mereka sedang menantikan kehadiran buah hati pertama mereka. Ya, Mitsuri tengah hamil tua.

Di dalam restoran, suasana sangat nyaman dan menarik. Dekorasi bertema ular terlihat di seluruh ruangan, mulai dari hiasan dinding hingga desain menu. Mitsuri memastikan bahwa setiap sudut restoran mencerminkan kepribadian mereka yang unik dan menarik. Kendati bertema ular, dia memastikan restorannya tetap terlihat ceria dengan warna-warna terang agar lebih ramah dengan anak-anak.

Pada hari pembukaan, restoran penuh dengan pelanggan yang penasaran ingin mencoba hidangan di Mitsu Katsu. Mitsuri, dengan senyum lebarnya, menyambut setiap pelanggan yang datang dengan ramah. "Selamat datang di Mitsu Katsu! Silakan duduk, dan nikmati hidangan spesial kami hari ini," katanya dengan penuh semangat.

Di dapur, Obanai bekerja tanpa henti, memastikan setiap hidangan katsu yang keluar dari dapurnya sempurna. Dia selalu memeriksa kualitas bahan, teknik penggorengan, dan penyajian dengan teliti. Obanai ingin memastikan bahwa setiap pelanggan yang datang merasa puas dengan hidangan yang mereka nikmati.

Sore itu, setelah gelombang pertama pelanggan berkurang, Mitsuri duduk sebentar di meja depan, mengelus perutnya yang  sebesar semangka. Obanai keluar dari dapur dan mendekati istrinya, menawarkan segelas air. 

"Kamu baik-baik saja, Mitsuri?" tanyanya dengan penuh perhatian. Tangannya dengan lembut mengusap keringat di dahi istrinya.

Mitsuri mengangguk sambil tersenyum manis. "Aku baik-baik saja, Sayang. Hanya butuh sedikit istirahat," jawabnya dengan lembut. "Aku sangat senang melihat restoran kita berjalan dengan baik. Aku yakin anak kita akan bangga dengan ini."

Obanai duduk di sebelah Mitsuri, memegang tangannya dengan lembut. "Aku senang kalau Mitsuri senang."

Mitsuri menatap sekeliling, setiap ornamen dan beberapa pelanggan yang masih menyantap hidangan, kemudian menatap suaminya dengan penuh cinta. "Terima kasih sudah selalu mengusahakan semuanya untukku, Sayang. Aku ingat saat pertama kali kamu membangun restoran ini untukku."

"Apapun untukmu." Obanai mengangguk dan tanpa menurunkan masker, dia mengecup tangan Mitsuri. Obanai memakai 

Mereka berdua duduk di sana, menikmati momen kebersamaan yang tenang di tengah kesibukan. Restoran Mitsu Katsu bukan hanya tempat usaha mereka, tapi juga simbol dari cinta dan kerjasama yang kuat antara Obanai dan Mitsuri. Dan dengan kehadiran anak mereka yang akan segera lahir, mereka tahu bahwa kehidupan mereka akan semakin berwarna dan penuh kebahagiaan.

Mitsu Katsu (Obanai Mitsuri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang