21. Kumpulan pengecut.

79 72 3
                                    

Setelah berabad-abad lamanya, akhirnya author satu ini kembali dengan tak tau malunya hehehe maaf ya guys, aku sibuk cari gambar cerita baruku tapi bukan dear Angel beda lagi kayak kelompok gitu lah kalian ga perlu tau nanti juga aku publikasi hehe follow dulu dong sebelum baca.

----------------------

Kara semakin mempercepat gerakan kakinya, semakin lama dirinya berjalan semakin lelah pula kakinya terasa sakit. Bola matanya menajam saat hawa mulai semakin dingin walaupun tidak membuat Kara bergidik sedikitpun. Bibir manis melengkung ke bawah terlihat tatapannya berlalu lalang ke sana kemari, tapi langkah kakinya berbeda dengan arah matanya yang seakan-akan mengetahui akan ada hal buruk akan terjadi di muka bumi ini.

Kakinya semakin dipercepat agar sampai ditujuan dengan tubuh yang masih utuh dalam keadaan baik-baik saja, tentunya hal itu tidak membuat Kara terpancing untuk sekarang.

Mata seseorang tengah mengawasi gadis yang sedang mempercepat gerakan kakinya semakin lelah itu. Lengkungan keatas menaik saat melihat air keringat keluar dari pelipis kepala Kara yang sedang celingak-celingukan dalam mencari keberadaan sosok yang tiba-tiba saja menghilang dan muncul dalam sekejap kedipan kelopak netra brown tersebut.

Kara membulatkan matanya saat sesosok seseorang memakai hoodie berwarna hitam pekat ditubuhnya, sepertinya sosok itu adalah seorang lelaki karena Kara sempat melihat sedikit helai rambutnya yang cukup pendek dan sesuai dengan gaya lelaki pada umumnya.

Kara berusaha mengejar sosok pemuda yang memakai kerudung hitam untuk menutupi seluruh wajah yang menurut Kara sepertinya sosok itu tengah menjadi seorang mata-mata yang sedang disewa lamanya, lalu siapakah orang yang menyuruh mata-mata untuk mengikuti dirinya? Kebingungan terbesar tengah menghampiri Kara saat ini.

Kembali menetralkan wajahnya yang datar tersebut agar tidak aneh dimata orang lain, meskipun jalanan sekitarnya sudah mulai sepi saat ini karena menjelang malam hari. Tetapi pandangan Kara mulai teralihkan saat mendengar suara teriakan seorang wanita, tatapannya seperti sangat peka terhadap hal tersebut.

Kemudian dirinya mencoba untuk mengendap-endap menuju gang tempat terdengarnya teriakan tersebut, tanpa rasa takut sedikitpun Kara hanya mengandalkan skil kemampuan lincah dan tendangan ataupun pukulan dan bogeman mentah terkerasnya.

Matanya berusaha mencari tau sesuatu yang terjadi saat dirinya mendengar suara teriakan seorang wanita dari dalam gang tersebut, Kara berusaha berjalan sepelan mungkin yang dirinya bisa agar tidak terdengar sampai ke telinga orang-orang yang berada didalam gang sumber teriakan wanita tersebut.

Kara memperlihatkan setengah wajahnya walaupun hanya matanya saja yang terlihat sedikit tapi itu tidak penting untuk waktu sekarang karena rasa penasaran Kara sudah meningkat dan mengalahkan rasa ketakutan tersebut, matanya mengintip setengah agar terlihat kejadian yang sedang berada didepan matanya.

"Mmmmmm...... Mmmmmm....." Berontak seorang wanita saat disentuh pipinya oleh seorang lelaki dan kawan-kawannya yang sedang tertawa dan ada juga yang sedang merokok.

"Dia kenapa nangis?" Tanya seorang pemuda lelaki mungkin usianya sudah mencapai 17 tahun lamanya, Kara memungkinkan pikirannya karena wajah pemuda tersebut masih muda dan dibilang masih lajang maupun remaja.

"Bro lo tau kan? Kalau dia mau diapain?" Tanya balik kawan dari pemuda yang sedang menghisap rokok dan berada di jari-jemari tangan kekarnya.

MYSTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang