Chapter 2

142 22 0
                                    

The calm beforethe strom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The calm before
the strom.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

"Halo, bagaimana keadaanmu?" Sapa (name) pada pemuda yang dia temui kemarin yang sekarang sedang berbaring diatas tempat tidur butterfly estate.

Tampak pemuda itu melotot dengan raut wajah khawatir dan terkejut pada (name).

"A-apa yang anda lakukan disini?" Tanyanya defensif.

"Menjengukmu, aku bawakan oleh-oleh." Ujar (name) seraya menaruh sebuah kotak berwarna hitam berukuran sedang berisi beberapa bola coklat ke atas meja-laci kecil disebelah ranjang tempat tidur.

"Coklat, suka tidak?" Tanyanya lagi sembari duduk dibagian ranjang sang pemuda yang kosong.

Tampak wajah pemuda itu mulai memerah layaknya buah strawberry.

"Hm." Jawabnya singkat kemudian setelah menetralkan perasaannya kini dia menatap tidak ramah pada (name).

"Tidak usah bersikap ramah padaku, aku tau anda itu sedang menyelidikiku kan?" Ucapnya dengan nada tajam membuat (name) memiringkan kepalanya.

"Huh? Buat apa aku begitu, Genya?" Ucap (name) membuat sang pemuda atau Genya terperangah sebentar.

"Kakushi yang memberitahuku namamu." Kemudian badan (name) bergerak untuk mendekati telinga Genya membuat laki-laki itu menahan napasnya.

"Aku sama sekali belum berkata apapun ke atasan karena bukan ranahku. Intinya hati-hati ya Genya, kondisi pemburu iblis akhir-akhir ini sedang sulit, kau bisa-bisa langsung diadili dan dieksekusi jika ketahuan memiliki kondisi seperti itu. Namun jika kau bersikap aneh sedikit saja aku akan melaporkannya." Bisik (name) kemudian kembali menjauhkan badannya.

"Yasudah semoga kau cepat sembuh, aku yakin kau orang baik Genya." Ujar (name) hendak pergi namun ditahan oleh Genya.

Kini (name) sedang berjalan keluar dari bangunan butterfly estate, dia tidak menyangka kalau Genya akan dengan sukarela menceritakan kehidupannya pada (name) dan meminta maaf karena sikapnya yang kasar pada awalnya.

(Name) mengulum senyum ketika mengingat bagaimana mata anak laki-laki itu berbinar ketika mencoba salah satu bola coklat yang dia bawakan.

Kemudian wajahnya berubah serius karena mengingat kalau dia dipanggil oleh Oyakata-sama ke kediaman sang ketua pemburu iblis itu. Ada apa perihal seorang pemburu iblis tanpa gelar hashira itu dipanggil langsung oleh Oyakata-sama?

Cyclone (Sanemi Shinazugawa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang