Chapter 10

21 3 0
                                    

Malam nya mereka semua berkumpul untuk melakukan acara api unggun yang dipandu oleh Satria. Ia membawakan beberapa lagu dengan diiringi oleh gitar. Suasana malam itu lumayan dingin, dengan nyanyian Satria dana pi unggun ditengah-tengah sedikit membuat tenang. Nata yang melihat Satria menyanyi sambil bermain gitar hanya bisa tersenyum dari awla lagu hingga akhir dan satria yang juga menatap Nata sambil bernyanyi dan sesekali tersenyum.

“biasa aja kali ngeliat nya” ucap Zea sambil menyenggol lengan Nata
“ini biasa aja” ucap Nata
“tapi senyum-senyum mulu” lanjut Abiel

Nata hanya tersenyum dan kembali menatap Satria yang sedang bernyanyi, teman-teman nya berfikir bahwa Nata sedang naksir dengan Satria

Setelah acara itu selesai, mereka pun tidur karena besok nya mereka akan mengadakan perpisahan dengan anak-anak dan mereka akan kembali ke kampus. Mereka memberikan hadiah untuk anak-anak dan ada yang memberikan hadiah juga kepada salah satu dari mereka, setelah selesai mereka pun masuk ke bis dan memulai perjalanan pulang. Sesampainya di kampus mereka pun bersiap untuk pulang kerumah

“pulang sama gua” ucap Fahrul
“ngerepotin nanti” ucap Flaw
“engga” ucap Fahrul sambil memberikan helm nya

Mau tak mau pun Flaw mengambil helm itu dan naik ke motor Fahrul, ini kedua kali nya Flaw merasa bahwa ia terlalu dekat dengan cowok, apalagi ia dengan Fahrul baru kenal beberapa hari yang lalu lewat pameran seni. Flaw pun diantarkan sampai kerumah dan ia berfikir kalau dirinya terlalu dekat dengan Fahrul, mungkin saat dipameran ia terlalu excited jadi ia mengikuti alur suasana hatinya. Biasanya jika dekat dengan cowok Flaw akan menjauh, tapi ketika dengan Fahrul tidak. Ia seperti memiliki daya tarik sendiri yang Flaw sendiri tidak bisa menolak nya. Setelah ini mungkin Flaw akan sedikit menjauh dari Fahrul, ia takut akan jatuh terlalu dalam dengan Fahrul.

Setelah turun dari bis, Zufi langsung menghampiri Yara

“pulang sama gua, gak ada penolakan” ucap Zufi sambil menarik lengan Yara

Yara pun berusaha melepas tangannya

“apasih gak usah, gua dijemput” jawab Yara

Yara pun menelpon supirnya dan ternyata supirnya tidak bisa menjemput karena sedang mengantar orang tua nya ke bandara. Yara pun sempat bingung dengan siapa ia pulang, namun Zufi menarik Yara lagi tapi kali ini ia langsung mengarahkan Yara ke motornya

“naik” ucap Zufi

Yara yang merasa ia baru membutuhkan tumpangan itu pun naik dengan ragu-ragu, dan Zufi mengantar  Yara pulang, tapi sebelum itu ia mengajak Yara untuk membeli sesuatu. Ternyata Zufi membawa Yara ketempat es krim, mata Yara pun berbinar

“mau es krim?” tanya Zufi

Yara pun mengangguk lucu, dan Zufi tertawa kecil

“yaudah tunggu bentar” ucap Zufi

Zufi pun mengantri dan Yara menunggu Zufi dikursi yang telah disediakan. Setelah 5 menit, Zufi pun kembali dengan 1 es krim ditangan nya dan ia memberikan nya ke Yara

“nih” ucap Zufi sambil memberikan es krim nya
“lu gak beli?” tanya Yara sambil menyendok es krim nya

Zufi mengangguk dan Yara pun menyendokkan es krim dan berniat menyuapi Zufi

“gak usah, buat lu aja” ucap Zufi

Yara pun memaksa dan akhirnya Zufi pun mengalah, Yara menyuapi satu sendok es krim ke mulut Zufi. Zufi pun tersenyum sambil melihat Yara yang sedang makan es krim. Setelah itu, Zufi mengantar Yara pulang
Letta yang sudah ditelpon orang tua nya untuk pulang pun bingung dengan siapa ia harus pulang

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang