Chapter 46

1 0 0
                                    

“gak usah dilanjutin ceritanya” ucap Edgar sambil menggenggam tangan Abiel

Letta yang paham apa yang terjadi dengan temannya langsung mengalihkan topik pembicaraan

“cemilan yang tadi kita beli dimana??” tanya Letta
“iya nih laper” lanjut Nata karna ia paham dengan perkataan Letta

Awalnya mereka bingung tapi setelah itu langsung paham dengan apa yang dikatakan Letta dan Nata

“adaa, ambil aja dilemari sama dikulkas” jawab Eza
“anterin lah, gua mana tau” ucap Letta

Mereka semua saling melirik

“thar anterin sono” ucap Satria
“lah kenapa gua??” tanya Athar bingung
“gua males bangun” jawab Satria

Baru Athar ingin menjawab tapi sudah dipotong oleh Galen

“udah sono anterin, arahan dari ketua itu” ucap Galen

Mau tak mau Athar pun menemani Letta mengambil makanan dilemari dan kulkas.

“Abiel kenapa berenti cerita?” tanya Athar basa basi
“lu gak liat muka nya udah mau nangis, dia gak bisa cerita dalam keadaan ketakutan” jawab Letta

Athar pun hanya mengangguk paham, ia tau rasanya diposisi Abiel. Sedangkan diruang tengah hanya ada kesunyian sejak Abiel berhenti bercerita, hingga sampai Letta dan Athar datang membawa cemilan baru lah mereka semua membuka suara masing-masing.

“ze lu kenapa tiba-tiba mikir buat balik ke Deimos ditengah-tengah??” tanya Nata

Zea yang ditanya seperti itu langsung menghembuskan nafas kasar

“pas itu pikiran gua cuma satu, itu ngeiyain ajakan Oscar. Karna gua gak mau lu semua terluka” jelas Zea
“dari awal kita udah sepakat buat bantuin lu ze, kita bakal bantuin sampe masalah ini selesai” ucap Satria
“bener kata Satria, gua sempet kaget waktu lu bilang gitu” lanjut Athar

Zea yang mendengar ucapan mereka semua pun langsung merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan sebelumnya, untungnya semua itu tidak terjadi.

“maaf ya semua, maaf kalo gua tiba-tiba ambil keputusan tanpa mikir dulu” ucap Zea meminta maaf

Mereka semua mengangguk

“gapapa ze, yang penting sekarang kita semua baik-baik aja” ucap Yara

Dipikiran Athar tiba-tiba terlintas bagaimana khawatirnya Galen saat Zea menghampiri Oscar didepan mereka semua.

“tapi ze, dari kita semua nih ada orang yang paling khawatir sama lu” ucap Athar tiba-tiba

Zea mengerutkan keningnya, yang lain langsung paham dengan perkataan Athar mereka pun tersenyum usil

“lu pasti tau orangnya lah” ucap Athar
“udah ketebak ini mah” lanjut Letta
“masa gak tau sih ze?” lanjut Edgar

Zea menggelengkan kepalanya, dan Galen pun menepuk kencang pundak Athar mengisyaratkan nya untuk diam

“siapa sih??” tanya Zea penasaran
“orangnya malu kayaknya ze” jawab Letta

Mereka semua pun membuat isyarat agar meninggalkan Zea dan Galen berdua, agar mereka bisa mengobrol. Dimulai dari Zufi yang pamit karna Savier menelpon nya memberitahu kalau ibu nya Zufi menanyakan dimana dia sekarang

“gua duluan ya, nyokap gua udah nelpon” ucap Zufi
“iyaa, makasih fi udah bantuin” jawab Zea
“hati-hati bro” lanjut Satria

Yara yang mendengar suara yang ada ditelpon bukan lah seperti suara seorang ibu, tapi suara anak muda dan Yara menebak kalau itu adalah Savier. Tapi Yara tidak mau ikut campur lagi, ia sudah tidak mau bertemu bahkan sekedar mengobrol dengan Zufi. Ia akan membiarkan Zufi dengan Savier walaupun sangat sakit baginya untuk menerima semua ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang