“gak usah dilanjutin ceritanya” ucap Edgar sambil menggenggam tangan Abiel
Letta yang paham apa yang terjadi dengan temannya langsung mengalihkan topik pembicaraan
“cemilan yang tadi kita beli dimana??” tanya Letta
“iya nih laper” lanjut Nata karna ia paham dengan perkataan LettaAwalnya mereka bingung tapi setelah itu langsung paham dengan apa yang dikatakan Letta dan Nata
“adaa, ambil aja dilemari sama dikulkas” jawab Eza
“anterin lah, gua mana tau” ucap LettaMereka semua saling melirik
“thar anterin sono” ucap Satria
“lah kenapa gua??” tanya Athar bingung
“gua males bangun” jawab SatriaBaru Athar ingin menjawab tapi sudah dipotong oleh Galen
“udah sono anterin, arahan dari ketua itu” ucap Galen
Mau tak mau Athar pun menemani Letta mengambil makanan dilemari dan kulkas.
“Abiel kenapa berenti cerita?” tanya Athar basa basi
“lu gak liat muka nya udah mau nangis, dia gak bisa cerita dalam keadaan ketakutan” jawab LettaAthar pun hanya mengangguk paham, ia tau rasanya diposisi Abiel. Sedangkan diruang tengah hanya ada kesunyian sejak Abiel berhenti bercerita, hingga sampai Letta dan Athar datang membawa cemilan baru lah mereka semua membuka suara masing-masing.
“ze lu kenapa tiba-tiba mikir buat balik ke Deimos ditengah-tengah??” tanya Nata
Zea yang ditanya seperti itu langsung menghembuskan nafas kasar
“pas itu pikiran gua cuma satu, itu ngeiyain ajakan Oscar. Karna gua gak mau lu semua terluka” jelas Zea
“dari awal kita udah sepakat buat bantuin lu ze, kita bakal bantuin sampe masalah ini selesai” ucap Satria
“bener kata Satria, gua sempet kaget waktu lu bilang gitu” lanjut AtharZea yang mendengar ucapan mereka semua pun langsung merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan sebelumnya, untungnya semua itu tidak terjadi.
“maaf ya semua, maaf kalo gua tiba-tiba ambil keputusan tanpa mikir dulu” ucap Zea meminta maaf
Mereka semua mengangguk
“gapapa ze, yang penting sekarang kita semua baik-baik aja” ucap Yara
Dipikiran Athar tiba-tiba terlintas bagaimana khawatirnya Galen saat Zea menghampiri Oscar didepan mereka semua.
“tapi ze, dari kita semua nih ada orang yang paling khawatir sama lu” ucap Athar tiba-tiba
Zea mengerutkan keningnya, yang lain langsung paham dengan perkataan Athar mereka pun tersenyum usil
“lu pasti tau orangnya lah” ucap Athar
“udah ketebak ini mah” lanjut Letta
“masa gak tau sih ze?” lanjut EdgarZea menggelengkan kepalanya, dan Galen pun menepuk kencang pundak Athar mengisyaratkan nya untuk diam
“siapa sih??” tanya Zea penasaran
“orangnya malu kayaknya ze” jawab LettaMereka semua pun membuat isyarat agar meninggalkan Zea dan Galen berdua, agar mereka bisa mengobrol. Dimulai dari Zufi yang pamit karna Savier menelpon nya memberitahu kalau ibu nya Zufi menanyakan dimana dia sekarang
“gua duluan ya, nyokap gua udah nelpon” ucap Zufi
“iyaa, makasih fi udah bantuin” jawab Zea
“hati-hati bro” lanjut SatriaYara yang mendengar suara yang ada ditelpon bukan lah seperti suara seorang ibu, tapi suara anak muda dan Yara menebak kalau itu adalah Savier. Tapi Yara tidak mau ikut campur lagi, ia sudah tidak mau bertemu bahkan sekedar mengobrol dengan Zufi. Ia akan membiarkan Zufi dengan Savier walaupun sangat sakit baginya untuk menerima semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Ficção AdolescenteStart : 27 Juni 2024 Tentang kisah romance anak geng motor dengan cara nya masing-masing "lu bikin malu kita, brengsek!" "kenapa kita harus sama?" "serius lu dikalahin sama cewek??" "gua cuma jadiin dia bahan gabut aja" "gua cuma anggap lu temen aja...