stalker? 12

72 24 80
                                    

Let's start entering the theater LANGIT KITA
SELAMAT BERTEMU VII DAN DIPTA
🌲 🌲 🌲

Vio memutar tubuhnya. Didepannya kini seorang siswi sudah tersungkur dibawah dengan setumpuk buku yang berserakan di samping gadis tersebut.

"Aduh, ada apa tuh? Gue samperin kali ya" Pekik dimas si ketua kelas

"Et--- Dimas jangan, biar dipta aja" ucap johan menghalangi niat dimas "Eh Dipt, samperin sana dipt cepat!" Johan menarik lengan dipta agar berdiri.

Vio berjongkok didepan gadis itu.
"Maaf banget aku nggak sengaja, kamu nggak papa?" Ucap vio mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu berdiri.

Tidak ada balasan dari gadis tersebut yang vio kenali dia adalah shela. Siswi cantik dan populer yang sedang dekat dengan sahabatnya dipta.

Hari ini dan untuk pertama kalinya vio berbicara kepada shela. Vio hanya mengenal shela lewat cerita orang saja. Sebab selama ini keduanya belum pernah sekalipun bertegur sapa sebab vio tidak kenal dekat dengan shela

Shela masih terisak tertahan dengan surai panjang menutupi sebagian wajahnya yang tertunduk. Membuat vio merasa bersalah dan bingung disaat bersamaan. Apakah sekeras itu benturannya barusan. Tetapi vio tidak merasakan benturan keras pada punggungnya.

Dan lagi, shela masih mengabaikan uluran tangan vio. Mendapati tangannya tidak mendapat sambutan apapun. Vio memunguti buku kemudian menumpuk nya rapih di sebelah shela.

"Aku nggak sadar kamu bakal lewat di belakangku, tadi itu aku tidak sengaja. Aku beresin buku kamu ya. Sekali lagi aku minta maaf "ucap vio. Suaranya sedikit bergetar.

Suasana koridornya mulai ramai setelah bel istirahat berbunyi beberapa saat lalu.
Sesuatu yang terjadi dilapangan berhasil menarik atensi indra penglihatan beberapa siswa. Semua tertuju pada primadona sekolah shela.

Tubuh vio merasa tercekat oleh pandangan orang disekitarnya. Dirinya tidak senang menjadi pusat perhatian. Siapapun tolong dia hanya ingin lenyap dari situasi ini sekarang.

Tiba-tiba sebuah tangan terulur di samping wajah vio. Membuat wajahnya mendongak dan mendapati dipta sudah berdiri disampingnya.

'Nggak akan gue biarin shela melibatkan vio' batin dipta

"Gue bantu berdiri shel, lo nggak mungkin kan mau duduk disitu terus" ucap dipta

Vio beralih menatap gadis di depannya. Shela meraih tangan bantuan dipta. Dalam sekali coba.

Tercengang melihat kejadian didepannya barusan. vio tidak dapat menyembunyikan ekspresinya. Jelas sekali Shela mengabaikan tangannya dari tadi. Gadis itu langsung menerima tangan bantuan dari dipta.

'Apa tangan gue nggak kelihatan sama dia' batin vio memperhatikan telapak tangannya. Setelahnya dia pun mengikuti mereka berdua yang sudah berdiri. Dengan setumpuk buku milik shela di kedua tangan.

"Biarin gue yang bantu dia, lo kekantin gih. istirahat, udah bel juga kan"ucap dipta pada vio. Tangan dipta terulur meraih tumpukan buku hanya mengunakan satu telapak tangannya yang besar.

"I-iya udah. Sekali lagi aku minta maaf" ucap vio pada shela

Tiba-tiba Shela tersenyum kepada vio.
"Gue udah nggak papa kok, lo nggak perlu merasa bersalah. Toh, Udah ada yang jagain gue juga" ucap shela melingkarkan tangan pada lengan dipta.

Selepas kepergian dipta dan shela. Beberapa teman sekelas nya menghampiri vio untuk menanyakan keadaannya. kemudian memutuskan mengajak vio menuju kantin. Ketika berjalan lengan vi tidak sengaja tertabrak oleh seorang siswa yang berperawakan kurus dan berkacamata.

Langit KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang