Note dari penulis:
- Maaf ya harusnya aku selesaiin Sibling Tale dan With you tapi ilhamnya ngga dateng-dateng, saya juga bingung 😅
- Ini udah tamat, nanti aku post sehari satu. Jadi ada 6 oneshoot yaa 🫶
- Abaikan time stamp dari screenshot fakechat
- Sudut pandang aku ya, untuk beberapa part si aku akan dipanggil Han. Anggap Han disetiap part adalah Han yang berbeda okee? 😉
- Happy reading 🥰-
Chat Sungho ngga gue bales lagi, trus gue lanjutin bengong gue di bawah pohon ini. Kampus ngga sepi-sepi banget sih tapi tetep gue ngga berani kalau langsung ke area kelas.
Gue di kampus udah dari jam 7 padahal kelas jam 8.30. Ngapain gue ke kampus pagi-pagi? Sebenernya menghindar dari Sungho.
Gue kenal Sungho itu di ospek kampus kebetulan kita waktu itu duduk sebelahan trus saling ngobrol gitu aja dan turn out rumah kita satu perumahan tapi beda blok, jadi Sungho sering banget ngajak gue berangkat atau pulang bareng.
Sungho tuh baik banget, pinter, ganteng, wangi, buset semuanya ada di dia dah pokoknya. Balik lagi kenapa gue menghindar dari Sungho, semua karena mulai ada gossip kalau gue sama Sungho pacaran.
Ya gue emang deket sama Sungho tapi ngga pacaran, gue ngga naksir Sungho dan Sungho ngga naksir gue. Gue agak sedikit ngga nyaman aja karena gue ngga mau dibanding-bandingin sama mantannya yang super cantik itu, soalnya pernah tuh muncul di menfess kampus ada yang ngebadingin gue sama mantan pacarnya dan gue marah bangeettt.
Sungho juga marah waktu itu.
Gue ngga mau ada kejadian kaya gitu lagi, udah itu aja.
-
Kalau naik motor paling 5 menit sampe, kalau naik sepeda bisa 10 menit baru sampe. Ngga lama gue denger ada yang salam trus gue denger ibu gue nyuruh Sungho masuk."Ibu lu nyuruh gue nyampein pesen ke lu, katanya lu disuruh nyendok nasi sekarang atau approval bawa motor ke kampus ditarik. Lu belum makan dari siang apa gimana?," kata Sungho trus gue ngga sengaja banting stik ps dan dia agak kaget.
"Eh sorry, ngga sengaja kelempar," kata gue karena liat dia kaget.
"Yaudah gue nyendok nasi dulu, nih lu main dan terserah," kata gue lagi sambil berdiri. "Eh, lu udah makan belum?,"
"Gue udah makan," kata Sungho.
"Oke, sebentar," kata gue trus turun ke lantai 1 buat nyendok makan malam.
Gue naik lagi ke atas bawa makan malam gue, sama buah yang udah ibu potong dan nutrisari buat Sungho.
Sungho lagi main, dan gue lagi makan. Sesekali gue komentar pas karakter yang Sungho mainkan di game mati.
"Lu emang bisa bawa motor?," tanya Sungho tiba-tiba, ngga berpaling dari gamenya.
"Bisa, cuma emang perlu dilancarin aja sih. Soalnya kan gue lebih sering dianter ayah atau abang,"
"Kan bisa sama gue," kata Sungho.
"Kelas kita ngga sama terus jamnya Sungho,"
"Ya makanya coba dicocokin jadwal kelas kita," katanya.
"Trus kalau udah dicocokin?,"
"Nanti gue sesuaiin, kalau cuma ngga barengnya beberapa jam doang mah santai kaliii. Kaya ngga pernah aja gue nungguin lu pulang," katanya.
"Ih, ngga lah. Ngapain lu repot-repot nungguin gue?," sanggah gue.
"Ya emang kenapa sih? Gue juga ngga ngerasa direpotin. Kalau rumah lu di ujung dunia tuh baru repot," kata Sungho.
"Udah seminggu tau itu si Vanya kangen sama lu," Vanya adalah nama Vario kesayangannya itu.
"Sama gue aja udah, gue anter jemput setiap hari. Ngga usah pake uang bensin, bensin motor gue masih subsidi dari bokap soalnya juga," kata Sungho sambil ketawa.
Gue diam, sibuk sama makan malem gue.
"Gue tau kok, lu menghindar dari gue kan? Lu takut ada menfess rese itu lagi ya?," katanya dan gue reflek nengok ke dia.
"SUMPAH IYA! Gue sebel banget ya Sungho, gue ngga mau kalau keliatan deket-deket lu tuh nanti ada menfess rese lagi," kata gue dan dia cuma senyum sambil sibuk main.
"I am always on your side, tenang aja," kata Sungho.
"Ya emang harusnya gitu ngga sih Sungho?," kata gue tapi dalam hati.
"Kalau ada menfess rese lagi, kalau perlu gue ancurin gue ancurin tuh akun," kata Sungho dan gue ketawa dengernya.
"Maaf nih pak, bapak ini anak arsitektur. Gimana coba caranya ngancurin akun?," kata gue sedikit ketawa.
"Tenang, Riwoo anak komputer. Dia jago ngehack," jawabnya.
"Takut banget,"
"Serius gue," kata Sungho. "Nanti lu kasih jadwal lu ke gue, biar gue cocokin jadwalnya," kata Sungho lagi.
"Oke, makasih Sungho,"
"Sama-sama," kata Sungho senyum ke gue.
I prepare myself for next week, soalnya minggu lalu udah adem banget. Takutnya karena gue bakal pulang pergi sama Sungho dan orang-orang sadar akan itu, akan kembali muncul orang-orang yang sok ngurusin banget hidup gue.
Sungho, kalau mau punya pacar bilang-bilang ya.
-
Epilog
"Kata gue sih kalau emang lu naksir sama tetangga lu itu, jangan bilang sekarang," kata Riwoo karena loat Sungho senyum-senyum mulu lagi liatan foto tetangganya itu.
"Kenapa? Gue putus juga dah lama, udah move on gue," kata Sungho.
"Bukan karena itu Sungho," kata Riwoo.
"Emang dia belum ada perasaan sama lu," kata Riwoo lagi."Nah!," kata Jaehyun dan Taesan barengan.
"Kasian banget cintanya bertepuk sebelah tangan," kata Leehan.
"Keliatan banget soalnya, apalagi kalau gue liat-liat nih dia tipe yang kalau temen ya temen. Temennya banyak lagi," kata Riwoo.
"Damn, iya lagi temennya banyak," kata Sungho.
"Selama dia ngga naksir siapapun, posisi lu tetep aman karena lu yang paling sering bareng dia. Kaya pp kampus dan kalau weekend lu alesan tuh ke rumahnya main ps sama abangnya," kata Riwoo lagi.
"Ampe kapan ya tapi? Kalau tiba-tiba dia naksir sama orang lain gimana? GUE GIMANA?,"
"Gue sih tim yang trabas aja anjing dari pada diambil orang," kata Taesan.
"Boleh juga ide lu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
How the relationship begin - BOYNEXTDOOR
Short StoryBoynextdoor love story begin Note: - Semoga bisa jadi oneshoot series - Sudut pandang 'aku' - Tidak ada nama untuk tokoh 'aku' tapi untuk beberapa tulisan akan dipanggil Han shorten from Hanmun