Sekiranya 30 menitan setelah chat yang Riwoo kirim terakhir, anaknya muncul juga.
"Riwoo," kata bunda nyambut Riwoo.
Riwoo salim ke bunda abis itu dia bilang dia bawa madu sama makanan pendamping biar gue nafsu makan, gue cuma ngeliatin dia doang abis itu dia geser meja makan yang buat pasien itu ke arah gue dan naro satu plastik yang gue prediksi isinya adalah martabak.
Riwoo bukain plastiknya dan bener isinya martabak, gue nyengir ke dia trus dia kayak nye nye nye in gue.
"Stop nyengir," kata Riwoo.
"Hehe, makasih," kata gue.
"Nak Riwoo, mumpung ada kamu di sini bunda titip anak bunda ini sebentar ya. Mau ke mini market, soalnya dia ngga mau ditinggal katanya takut sendiri,"
"Bundaaa, bagian belakangnya itu ngga usah di mention," kata gue.
Riwoo ketawa kecil abis itu bilang, "iya tante, Riwoo di sini,"
Akhirnya bunda ninggalin gue sama Riwoo.
"Kapan masuknya?," tanyanya.
"Tadi pagi," kata gue masih sambil makanin martabak.
"Diagnosanya?,"
"Demam berdarah," kata gue. "Lu tau dari siapa gue sakit?," tanya gue.
"Jaehyun, dia bilang gue katanya lu udah 2 hari ngga ke kampus," jawabnya.
"Oh Jaehyun,"
"Lagian lu kenapa ngga bilang gue?," katanya sambil liatin gue makan.
"Penting amat bilang lu, gue udah ngga mau ya terjerat dalam hubungan tanpa status yang kita jalanin lama itu. I am too attach with you," kata gue blak-blakan.
"Itu lagi itu lagi," katanya.
"Sekarang gini deh ya, jawaban lu mempengaruhi my next move,"
"Apa?,"
"Lu suka ngga sama gue?,"
"Suka," katanya dengan sangat enteng.
"Terus kenapa kita ngga pacaran aja?,"
"Emang kalau sama-sama suka harus ada status pacarannya?," damn! Gue marah banget denger jawabannya, rasanya kaya baru aja disambar petir padahal hari lagi cerah. Kek buaya darat yang siap ngalus kesana-sini.
"Riwoo, udah ya. Please banget ini mah terakhir kalinya lu naro perhatian lebih ke gue," kata gue.
"Ngga mau, lagian kenapa sih? Lu juga tau gue ngga deket sama siapa-siapa kecuali lu," dia membela diri.
"Yaiya sih," ini gue ngomongnya dalem hati.
"Tapi kan ..,"
"Emang status pacaran itu harus banget ya?," katanya.
"Ngga tau dah terserah lu, gue cape," kata gue ngga peduli lagi.
Lagi dan lagi, kita ngga pernah resmiin hubungan ini dan gue pun tau ngga ada cewe manapun yang deket sama dia kecuali gue. Tapi ada sekali-kali rasa jengah, ada rasa takut juga kalau Riwoo bakal pergi tiba-tiba.
Selalu ada masanya gue menjauh dari Riwoo tapi Riwoo selalu lari ke arah gue, gue cape, gue marah ke dia, kita berantem, dan setelahnya gue yang balik lagi dengan kekalahan gue kesekian kalinya karena on weekend we end up spend our time together again.
KAMU SEDANG MEMBACA
How the relationship begin - BOYNEXTDOOR
Cerita PendekBoynextdoor love story begin Note: - Semoga bisa jadi oneshoot series - Sudut pandang 'aku' - Tidak ada nama untuk tokoh 'aku' tapi untuk beberapa tulisan akan dipanggil Han shorten from Hanmun