Chapter 3

440 49 5
                                    

Hihihihihi
HARAP BIJAK DALAM MEMBACA

❗Na2 Area

❗Cerita hanyalah karangan author

❗Hiraukan typo yang membandel

❗Dilarang membawa cerita ke rl
________________________________________

Pagi hari tiba, kini Nachia sibuk membantu Gabriel yang sedang mencuci mobil. Untung saja weekends

"Ambil selang nya" titah Gabriel, "Sebentar" sahut Nachia

Nachia mencari dimana keberadaan selang tersebut, tapi mungkin selang itu sudah hilang. Karena ia mencari kemana pun selang itu tak terlihat dari pandangan nya

"Pah!, selang nya gaada" ujar Nachia

"Aduh" ucap Gabriel seraya menoyor jidat nya sendiri

"Kenapa?" Tanya Nachia

"Selang nya kan di pinjem tetangga kita, sana gih kamu ambil" titah Gabriel

"Tetangga yang mana?, tetangga kita tuh gak cuman satu tapi puluhan" kesal Nachia

"Yang kemarin kamu kesana itu loh" ucap Gabriel seraya menggaruk tengkuk nya

"Males ah" tolak Nachia seraya mendudukan dirinya pada teras rumah

"Yeu anak gadis males males an mulu" ucap seseorang dari arah belakang, seketika Nachia mengalihkan pandangan nya ke arah belakang ia bisa melihat di ambang pintu ibunya yang sedang membawa dua gelas berisi teh hangat.

"Ihh mau teh" kata Nachia dengan antusias, dapat terlihat kini senyuman Gabriel dan Callie yang lebar

"Nih buat kamu" ucap Callie seraya memberikan satu gelas teh untuk Nachia. "Ini buat kamu" sambungnya pada Gabriel yang baru saja duduk di teras rumah itu

"Uhuk uhuk uhuk"

"Lebay banget ih batuk nya" ejek Nachia pada Gabriel,
"Yaudah sih wir" ucap Gabriel. "Wir wir papah kira papah ayam suwir?" Seru Nachia yang dapat membuat kedua orang tuanya itu tertawa

"Tapi kamu cocok tau jadi ayam suwir" ucap Callie

"Yeu ibu sama anak sama aja, sama-sama ngeselin" cetus Gabriel

"Beruntung banget sih yang jadi jodoh nya Nachia" gumam seseorang di depan pagar rumah itu, menatap betapa harmonis nya keluarga itu. Berharap bahwa ia bisa memiliki keluarga seperti itu kelak di masa depan dengan "Nachia" atau entah dengan yang lain

"Halo" sapa Nala, yap seseorang tadi adalah Nala yang ingin mengantarkan sesuatu

"Eh Nala" tegur Nachia seraya tersenyum, sungguh Nala sudah ingin tepar di tempat tapi urat malu nya belum putus, untung saja.

"Om ini kata ayah terimakasih udah mau pinjem in selang" tutur Nala dengan tenang dan lembut, tipe Nachia?

"Oh iya sama-sama, gak mampir dulu Nala?" Tanya Gabriel pada Nala yang hendak pergi

"Kapan-kapan aja om, tante" jawab Nala bukanya melihat Gabriel dan Callie ia malah fokus melihat Nachia yang sedang menikmati teh pagi nya itu

"Yaudah saya permisi dulu ya" pamit Nala, "nanti malem main catur ya kayak biasa" ajak Gabriel

Teman Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang