Awal dari semuanya

3 1 0
                                    

Kali pertama pertengkaran dimulai membuat pikiran Khanza begitu rumit. Lama Khanza menanti pesan darinya, tentang Khanza yang selalu menanti el untuk mencari dirinya, lalu Khanza mencoba berpikir bahwa sebenarnya Adriel pasti akan mencari Khanza. 

Sialnya, Ketakutan Khanza selama ini benar, bahwasan nya Adriel bisa bertahan tanpa sebuah kabar dari keduanya.

"Sebentar ya aku mau keluar" 

Itulah pesan terakhir yang disampaikan oleh Adriel kepada Khanza, lalu Khanza pun tidak mempedulikan itu dikarenakan sudah sangat sering sekali Adriel bersikap seperti itu, tetapi yang bikin Khanza takut akhir-akhir ini bahwa Adriel sudah tidak lagi suka mengabarkan dimana ia sedang berada, dan selalu miss comunication antara keduanya.

Malam itu  Khanza pun hanya berdiam diri dikamarnya yang hanya ditemani dengan bisingnya isi pikiran kepalanya, serta menunggu Adriel mengabarinya kembali meskipun itu tak akan mungkin terjadi hehehe. dan menurut Khanza malam itu sangatlah aneh, semua tidak berjalan seperti biasanya, dering suara handphone yang selalu ia tunggu ketika jam 11 malam pun kini sudah tidak lagi di dapatkan nya.

Entah apa permasalahan diantara keduanya? atau mungkin Adriel sudah bosan untuk melakukan semua itu. Ya mungkin Adriel bosan hanya itu saja yang sedari tadi Khanza pikirkan. Dan bosan adalah satu kata dari banyaknya kata yang Khanza sangat takut kan dalam sebuah hubungan. Dan kalaupun itu benar Adriel bosan ia sangat jahat karena Khanza mengetahui jahatnya cowok pada dasarnya ia akan terus nge buat keadaan dengan seolah olah kita yang salah dan mem biarkan kita berselimut dalam kesendirian.

Ntah dari kebosanan itu Khanza berpikir bahwasannya Adriel pasti sudah mendapatkan sesuatu yang baru ntah itu memang Adriel butuh kebebasan atau bahkan ia menyukai perempuan lainn yang mungkin mencari 1% kekurangan yang tidak ada dalam dari diri Khanza, dan Adriel mendapatkan 1% itu di orang lain.

Bosan juga menjadi salah satu ketakutan Khanza saat ini untuk sebuah hubungan yang sudah berjalan sejauh 5 tahun dengan Adriel, hubungan yang bertahun tahun akan hancur dengan pelontaran 1 kata tersebut.

"Iyaudah gapapa el lupain ajaaa, maaf ya"

Sialnya kata-kata itu yang terus ter ucap dari mulut Khanza dengan harapan Adriel tidak akan mengulanginya kembali.

Tetapi kini Adriel semakin terus menerus mengulangi kesalahan yang sama, dan dengan bodohnya Khanza yang selalu mudah untuk memaafkan kesalahannya dan terus memberikan kesempatan untuk Adriel.

Memang kita tidak bisa mengharapkan apa yang sudah kita atur itu akan terus berjalan sesuai dengan apa yang kita mau. Apalagi yang namanya hubungan jika hanya satu orang yang berusaha sampai akhir pun orang itu tidak akan sanggup hingga akhir, minimal di dalam hubungan itu seorang laki-laki harus tau bagaimana caranya membuat perempuannya merasa nyaman dengannya, dan juga harus tau bagaimana bisa kau menjaga hati demi seorang perempuan yang sedang bersamamu.

Mungkin hanya dengan itu ku rasa sudah cukup dengan pasanganmu, bukannya malah membiarkan kita kesepian dan selalu merasa sendiri serta terus-terus'an mencari masalah dan berharap perempuan yang sedang bersamamu akan datang untuk mengemi-ngemis untuk meminta maaf kepadamu.

Waktu sudah sangat larut bagi Khanza yang biasa tertidur pada pukul 22.00 dan kini sudah menunjukkan 01.30, waktu Khanza terbuang begitu saja hanya untuk memikirkan laki-laki yang bahkan mungkin tidak memikirkan kita kembali.

Khanza pun memutuskan untuk tidur dikarenakan besok siang harus pergi ke kampus dan ntah akan pergi bersama siapa Khanza besok yang biasanya ia pergi ke kampus bersama Adriel mungkin besok akan berbeda.

Khanza terbaring dikasur miliknya, lalu ia menarik sebuah selimut miliknya dan mematikap ponsel miliknya berharap pagi datang terdapat spam chat dari Adriel seperti pada pagi-pagi biasanya.




pada akhirnya aku lah yang harus menyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang