break

1 0 0
                                    

Setelah Khanza bercerita dengan bang Athar kini Khanza berpikir apakah ia harus memulai obrolannya dengan Adriel dan menanyakan semuanya???

ARGHHHH ini cukup sulit untuk Khanza yang sering memikirkan orang lain tanpa peduli dengan dirinya sendiri belum lagi di tambah kini Khanza sudah memasuki semester 4 dan dimana sebentar lagi ia akan memasuki dunia magang.

"Khanzaa, sudah siap belum?" Teriak Athar dari dasar lantai

"Sudah bang, sebentar ya ngambil tas dulu" Ucap Khanza yang sedang grasak grusuk mencari sebuah tas miliknya sambil memasuki beberapa buku mata kuliah ke dalam tas miliknya

"Yaudah abang tunggu mobil ya" Ucap Athar

"Iyaaa bang" 

Setelah 15 menit membereskan semua bukunya kini Khanza pun langsung bergegas untuk menyelusuri Bang Athar yang sudah menunggunya di mobil

"Yukk, let's go bang adek udah siap" Ucap Khanza yang tiba tiba langsung menampakkan dirinya di dalam mobil 

"Okeyy, let's go kita berangkattt" 

ditengah perjalanan menuju kampusnya bang Athar menanyakan kembali hubungan adik kesayangannya dengan Adriel

"Jadiii, gimana hubungan kamu sama Adriel?" Ucap Athar yang sontak membuat Khanza kaget

"Ih bang masih pagi loh udah nanyain begituan aja, adek pusing ah gamau ditanya-tanya kayak gitu" Ucap Khanza yang sedang sibuk dengan makeup-nya

"Lohh kan abang cuma nanya ajaa, yaudah dek biarin Adriel sendiri dulu aja mungkin dia lagi butuh waktu sendiri" Ujar Bang Athar

"Btw, nanti kamu pulangnya naik taxi aja ya kalo emang masih diem'an sama Adriel, kebetulang Aabang hari ini mau survei produk sekalian ada meeting kayaknya juga samapai sore jadi gabisa jemput kamu" 

"Iyaaa bang santay ajaa nanti aku juga bisa telfon mamah kalo mamah lagi free" Ucap Khanza

"Yaudah Khanza masuk duluu, dadahhh bang Atharrr" Ucap Khanza sambil terburu-buru memasuki kampusnya


Khanza yang tengah membuka hp dan berjalan melewati lorong kelas lalu terkaget melihat info yang disebarkan temannya di line miliknya kalo ternyata kelas hari ini diundur menjadi abis dzuhur dikarenakan dosennya yang sedang ada rapat

"Duh elah tau gitu gua gausah buru-buru udah kayak orang kesetanan tadi" Gerutu Khanza dalam hati

"Yuadh lah sambil nunggu jam kuliah, kantin aja kali ya" Ucap Khanza yang lalu membelokkan dirinya untuk menuju kantin FIB yang selalu dipenuhi dengan mahasiswa baik dari FIB itu sendiri, maupun dari fakultas lain. 

Bagaimana tidak dipenuhi dengan mahasiswa lain, makanan disini sangatlah beragam, enak dan tentu saja yang paling murah dianatar kantin lainnya yang ada dikampus ini, sepertinya seluruh mahasiswa sudah tau hiddengem dikampus ini dan tempat paling legend satu ini

Khanza pun memutuskan untuk duduk di salah satu bangku yang sudah terlihat ada beberapa temannya disitu, iya benar teman kampusnya khanza . Maing-masing dari mereka memesan 3 porsi makanan untuk dirinya sendiri.

Seperti kebanyakan orang lainnya, Khanza mempunyai circle pertemanan yang berisikan hanya 3 orang dari prodi yang sama, sama hal nya dengan cewe pada umumnya mereka membahas semua hal random yang nantinya akan menimbulkan lelucon baginya, tetapi Khanza pun terdiam setelah melihat ke arah lorong fakultas teknik, lalu situasi pun berubah menjadi hening, teman-teman Khanza pun ikut melihat ke arah fakultas tersebut.

"Bentar ya, gue mau kesana dulu" Ucap Khanza yang tergesa-gesa untuk bangkit dari tempat duduknya dan segera lari menuju loromng fakultas tersebut, dan ya benar saja orang yang menarik perhatian Khanza sedari tadi ialah Adriel

"Adriellllll, tungguuu" Ucap Khanza dengan detak jantung yang bergerak dengan sangat cepat. lalu tak ada satupun jawaban yang keluar dari mulut laki-laki itu

"Hay Adriel, sekarang aku mau nanya kelanjutan hubungan kita gimana? kenapa kamu selama ini selalu neghindar dari aku? kamu bosan? atau udah gak pernah ada lagi rasa sayang yang tumbuh di hati kamu untuk aku? kalau memang kamu bosan bukann kayak gini caranya Adriell,kamu bisa cerita ke aku dan nantinya kita bisa cari solusinya bareng-bareng, jangan malah ngebiarin aku sendirian tanpa arah dan tujuan gajelas kayak gini. Adriel bisa tolong dengerin aku gakk?? aku cape harus selalu ngertiin kamu terus -terus'an kayak gini" Ucap Khanza yang tanpa terasa telah meneteskan air matanya di hadapan Adriel

"Khanzaa, bisa stop gak. Gue lagi gamau di ganggu dulu, tolong banget kasih gue waktu sendiri dulu dan gue akan ngasih lo kebebasan apapun yang lo mau lo boleh lakuin itu semua tanpa harus bilang sama gue dan cerita sama gue, buat sekarang gue gabisa ngejelasin perasaan gua ke lo itu gimana, untuk sementara waktu kita break dulu ya" Ucap Adriel yang berhasil membuat detak jantung Khanza berhenti sebentar dan kini Khanza yang terus meneruskan air matanya yang sudah membanjiri pipinya

"kok bisa-bisanya kamu ngebuat keputusan cuma sepihak kayak giniii??? tolong ngomong sama aku kalo kamu cuma lagi butuh waktu untuk sendiri kan Riel? Nnatinya kamu bakal balik lagi kan? Riel tolong jawab aku" Ucap Khanza yang terbata-bata karena ia tidak tau harus mengucapkan apalagi

"Buat kedepannya nanti gue gatau ya za, dan tolong jangan nungguin gua secara terus menerus" Balas Adriel

"Riel kenapa lo jahat sama gue" Ucap Khanza dengan nada marah, lalu ia pun merasa kesal dan mendorong pundak Adriel. Khanza pun berlari dan memutuskan pergi dari hadapan Adriel dan juga dari area kampus ini dengan air matanya yang masih sangat deras

"hebat Riel, bisa-bisanya lo jahat sama Khanza dan bisa-bisanya juga lo nyakitin dia. Asal lo tau ya Khanza itu sayang banget sama lo lebih dari apapun itu, kalo emangnya lo udah gak sayang sama dia putusin dia sekarang, jangan cuma break doang. BASI

"Biarin dia mencari kebebasannya dan mencari cowo yang lebih tulus sayang sama dia lebih dari sikap sampah lo, bukannya kayak gini ngediemin dia berhari-hari tanpa kabar, di gantung perasaannya sama laki-laki yang gatau hatinya buat siapa" Ucap Shera yang sedari tadi ternyata memperhatikan Adriel dan juga Khanza dari belakang mading kampusnya

"Inget Riel lo tuh sama Khanza udah pacaran bertahun-tahun dan seharusnya lo udah bisa menghadapi masalah ini semua, yang tadinya gua pikir lo itu cowo terbaik buat Khanza ternayta lo sama aja brengseknya ya" Lnajut Shera yang kemudian ia berlari untuk mencari Khanza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pada akhirnya aku lah yang harus menyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang