Merbabu, 3.145 mdpl [3]

11 3 4
                                    

"Pujian berbeda dengan gombal. Pujian hanya untuk orang-orang istimewa yang berhak mendapatkannya. Dan orang itu kamu."
-Mahameru Rajas Sam Baskara.

Jam menunjukkan pukul 02.30, Mahameru dan Rinjani sedang bersiap untuk melanjutkan pendakian mereka hingga sampai di puncak Merbabu nanti.

"Good Morning, Rinjani" Ucap Mahameru.

"Good Morning too, Mahameru" Ucap Rinjani.

"Sudah siap menuju puncaknya keindahan?" Tanya Mahameru tersenyum.

"Siap!" Jawab Rinjani penuh semangat.

"Nanti kita mendaki nya pelan-pelan aja ya? Kalau ada apa-apa kasih tau saya ya? Kalau ditengah-tengah nanti kelelahan bilang ya, biar kita istirahat sebentar, jangan dipaksa" Ucap Mahameru menatap Rinjani.

"Iyaa Mahameruu, ayokk!!" Ucap Rinjani dan mengajak Mahameru untuk memulai pendakian.

"Haha gak sabar banget ya? Berdoa dulu kita" Ajak Mahameru dengan bibirnya yang terus tersenyum tanpa henti.

"Eh iya hehe, maaf aku lupa" Ucap Rinjani meminta maaf.

Mereka pun mulai berdoa sebelum melanjutkan pendakian mereka pagi ini. Setelah sekitar 2 menit mereka berdoa, mereka pun saling menatap satu sama lain dan memulai pendakian mereka menuju puncak Merbabu.

                          ⏳️⏳️⏳️

Setelah 2 jam pendakian, mereka pun berhenti sejenak untuk beristirahat setelah pendakian yang cukup panjang dan melelahkan.

"Cape banget ya?" Tanya Rinjani menatap Mahameru.

"Cape, tapi setelah tau kalau kita masih lumayan jauh dari puncaknya, rasa capenya tergantikan sama rasa semangat yang tinggi untuk menatap keindahan semesta dari puncak atas sana" Jawab Mahameru menatap Rinjani.

"Menurut kamu, alam seindah itu gak sih?" Tanya Rinjani kembali menatap alam dan pemandangan di sekitarnya.

"Lebih dari kata indah. Indahnya alam tidak ter-definisikan, sangat indah. Namun saya menyadari bahwa ada yang indahnya hampir setara dengan alam." Jawab Mahameru dengan tatapan yang tetap tertuju kearah Rinjani tanpa lepas pandangannya sedikit pun.

"Apa itu?" Tanya Rinjani penasaran.

"Makhluk ciptaan Tuhan yang sekarang ada di depan saya. Sedang menatap saya saat ini" Jawab Mahameru tersenyum lebar.

"Ihh apasih, kamu les gombal ya? Jago banget gombalnya!" Ucap Rinjani dengan wajahnya yang kini sudah memerah.

"Bukan gombalan, tapi pujian. Gombal itu berbeda dengan pujian. Pujian hanya untuk orang-orang istimewa yang berhak mendapatkannya. Dan orang istimewa itu adalah kamu." Ucap Mahameru tetap tersenyum tanpa henti menatap wajah Rinjani yang kini terlihat sudah sangat merah.

"Hahaha udah ah! Yukk kita lanjut mendaki lagi, biar cepat sampai puncak" Ucap Rinjani yang kini sudah berdiri menginjakkan kakinya kembali di atas tanah Gunung Merbabu.

"Nanti kalau sudah sampai puncak keluarkan semua beban kamu, tukar semua beban kamu dengan melihat indahnya semesta dari atas sana" Ucap Mahameru.

"Nanti kita foto ya, Mahameru?" Tanya Rinjani menatap Mahameru dengan senyum manisnya.

"Iya, nanti foto yang banyak, sebanyak apapun sampai kamu puas" Jawab Mahameru tersenyum.

"Gamau, malu tau nanti diliatin pendaki yang lain, kesannya aku norak banget" Ucap Rinjani.

"Gak perlu malu, kamu sudah mengeluarkan hampir semua tenagamu, gantinya ambil foto yang banyak di puncak sana. Dan itu bukan norak. Tapi mengagumi, mengagumi indahnya alam dan semesta ini, jadi nikmati dan lakukan apapun yang kamu mau di atas sana, jangan pikirkan orang lain" Ucap Mahameru tulus dari hatinya.

"Mahameru, terima kasih" Ucap Rinjani tersenyum lebar.

"Terima kasih sudah membuatku lebih percaya diri, nanti kita foto yang banyak ya?" Tanya Rinjani.

"Iya Rinjani, kita foto sebanyak-banyaknya." Jawab Mahameru.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Setelah menghabiskan waktu yang lama dan mengeluarkan banyak tenaga untuk mendaki, kini mereka sudah sampai di titik keindahan semesta. Ya, Puncak Merbabu, 3.145 mdpl.

"Mahameru!! Kita sampai, kita berhasil!" Ucap Rinjani bahagia.

"Selamat. Selamat untuk kita Rinjani. Mari nikmati momen ini bersama" Ucap Mahameru menatap mata Rinjani.

Mereka pun menikmati pemandangan semesta dari atas puncak Merbabu, mengambil foto bersama dan saling tersenyum satu sama lain. Tidak henti-henti nya mereka menatap keindahan semesta dari puncak Merbabu, mereka sangat mengagumi keindahan ini, belum tentu mereka bisa melihat keindahan ini untuk waktu-waktu selanjutnya.

"Mahameru, terima kasih sudah menolong aku saat itu, mungkin kalau gak ada kamu, aku gaakan sampai sini" Ucap Rinjani menatap Mahameru tulus. Sangat tulus.

"Kembali kasih Rinjani, mungkin kalau saya tidak menolong kamu, saat ini saya menikmati keindahan ini sendiri. Terdengar sedih ya? Tapi syukurnya ada kamu di samping saya saat ini" Ucap Mahameru tulus, lebih tulus dari Rinjani.

"Nanti seperti ini lagi ya, Mahameru? Temani aku mendaki lagi" Ucap rinjani.

"Akan saya usahakan, Rinjani. Untuk kamu." Ucap Mahameru.

Mereka berbahagia bersama, ini bukti semesta sedang memberi mereka kebahagiaan secara bersamaan. Saling menatap dan tersenyum satu sama lain. Mengagumi indahnya semesta bersama-sama. Dan mungkin kini ada rasa yang menetap di dalam hati mereka masing-masing.

Senyuman kamu mengalahkan indahnya semesta dari atas sini, Rinjani. Batin Mahameru menatap Rinjani yang terus tersenyum menikmati keindahan semesta dan alam dari atas puncak Merbabu.

♡✧˚ ༘ ⋆。♡˚‧₊˚♡✧˚ ༘ ⋆。♡˚‧₊˚♡✧˚ ༘ ⋆。♡˚‧₊˚
Helloo hello!!

Gimana chapter kali ini?? gemess bangett yakann <3!!

Maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan kata ataupun typo yaa, hope you guys still enjoy it!!

Oh iyaa satu kata dongg buat Merbabu dan Rinjani 😻😻

Jangan lupaa vote nya yaa bestiee!!

Silahkan tinggalkan komentar untuk memberi saran/masukkan yaa!! Love you all 🫶🏻🫶🏻

Terima Kasih!

-Araa (Pengagum alam & gunung)

Instagram : @fahiraalzhr
Tweet : @fahiraalzhr

MAHAMERU [Yang Bersama Alam]Where stories live. Discover now