Pagi-pagi sekali Hanbin datang menjemput Jennie dirumahnya. Dia khawatir sebab tidak seperti biasa gadisnya pulang terlambat dan tak memberinya kabar.
Hanbin bertemu dengan ibu Jennie yang pagi itu sedang bersiap pergi ke luar kota menyusul ayah Jennie yang bertugas sementara disana. Wanita itu dengan percayanya menitipkan Jennie untuk dijaga Hanbin selama 2 minggu sebelum orang tuanya pulang. Maka dengan senang hati Hanbin memastikan untuk selalu menjaga Jennie tanpa diminta sekalipun.
"Semalam kau langsung tidur sampai lupa mengabariku? aku menunggu sampai ketiduran juga" Tanya Hanbin memastikan sesuatu pada Jennie
Mendengar pertanyaan Hanbin, seketika ingatan tentang kejadian semalam teringat kembali dipagi hari ini membuat Jennie kehilangan konsentrasi ditengan kegiatan sarapannya.
Jennie menggeleng dia tak mengucapkan sepatah kata pun. Hanbin tenang, rupanya ia sedang mengetes Jennie dan pura-pura mengatakan ia ketiduran padahal semalam ia menunggu Jennie dengan bersembunyi di pepohonan dekat rumah Jennie menyaksikan sendiri kapan gadis itu sampai dirumahnya.
"Lain kali minta aku untuk mengantar dan menjemputmu ya, aku tidak merasa keberatan dengan itu. Kau tau bukan aku mudah khawatir kepadamu" Hanbin mengutarakan keinginannya pada Jennie yang tentu saja membuat Jennie merasa bersalah tak menceritakan kejadian yang ia alami semalam.
Dia takut jika Hanbin akan murka dan mencari 4 berandal itu yang nantinya akan menimbulkan masalah baru untuk Hanbin.
"Bagaimana pendapatmu jika aku berhenti menjadi model?" Celetuk Jennie tiba-tiba
Hanbin semakin yakin sekarang jika sudah terjadi sesuatu pada Jennie sampai ia tidak mau menceritakan padanya. Tapi positive dipikiran Hanbin sesuatu itu pasti tentang pekerjaannya saat ini. Mungkin ia mulai merasa jenuh atau tertekan dengan pekerjaannya sekarang.
"Tidak apa-apa, lagi pula kita sebentar lagi harus menghadapi ujian. Kau bisa melanjutkan mimpimu setelah penerimaan universitas Jennie, dan aku akan menjadi orang pertama yang terus mendukungmu" Jennie terharu. Dia tidak kaget dengan ucapan bijak kekasihnya. Nyatanya Hanbin memang seperti itu dikehidupannya ia selalu seimbang dalam melakukan berbagai hal termasuk mengatur kapan ia harus menyendiri dan kapan harus dalam keramaian.
Yakin lah bahwa Jennie sangat mencintai Hanbin. Pria ini pria pertama yang menarik perhatiannya dan juga cinta pertama dalam hidupnya. Sungguh tidak ada gadis yang lebih bahagia selain Jennie yang memiliki Hanbin dengan segala kejutan dalam setiap harinya.
Hanbin dan Jennie datang kesekolah dengan sepeda motor Hanbin. Sungguh saat ini puluhan pasang mata tengah mencuri pandang mengawasi ke uwuan pasangan fenomenal itu diarea parkir siswa milik SHS YangGun.
***
Menjelang sore hari Jennie menolak untuk diantar ke agensi oleh Hanbin. Bahkan ia terkesan malas untuk datang ke tempat itu . Oleh karenanya hari ini ia mengajak kekasihnya pergi kesuatu tempat yang membuat keduanya bisa saling menghilangkan stress bersama.
"Kau ada acara hari ini?" Tanya Bobby penasaran Hanbin sedang memasukan barangnya kedalam ransel
"Hmm... aku akan bermain game dengan Jennie di mall" Jawabnya santai
"Game??! Aaah Hanbin ajak aku juga bersama kalian ajak akuuuu..." Rengek seorang gadis yang sejak tadi duduk bersama Bobby
"Mereka akan berkencan kau mau menjadi obat nyamuk ,huh?" Ejek Bobby padanya
Gadis itu adalah Jisoo, sahabat Jennie yang sedang mengobrol bersama Bobby. Perlu diingat Jisoo dan Bobby bukan lah sepasang kekasih meski ada kabar berhembus interaksi kedekatan keduanya terlihat seperti sepasang kekasih melebihi Jennie dan Hanbin yang memang sudah terang-terangan mengumumkan hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPERATE!!!
Фанфикmature konten drama Siapa pemilik hatimu sebenarnya ? . . Kau hanya datang atau berniat singgah didalam hatiku? . .