bagian 1

250 27 5
                                    

Di pinggiran kota seoul terdapat sebuah panti asuhan yang sangat bobrok dan juga terdapat sistem yang kejam di dalamnya, Dimana setiap anak panti diharuskan untuk menghasilkan uang yang dapat di gunakan untuk pemilik panti foya-foya.

Salah satu anak panti tersebut adalah lee haechan. Haechan yang masih berusia 3 tahun di haruskan untuk mencari uang dengan cara apapun dan bila belum mendapatkan uang dia tidak di izinkan pulang atau bila seharian tidak mendapatkan uang maka dia tidak akan di beri makan.

Seperti hari ini haechan hanya bias menahan lapar dalam tidurnya dan berharap besok dia dapat menghasilkan uang untuk ibu pantinya agar dapat makan. di pagi harinya haecahn telah berada di suah kafe pinggir jalan untuk mengamen.

" lihat anak itu dekil sekali " ucap seorang yang melihat hechan mengamen

" tapi suaranya bagus sekali " ucap yang lainya

" percuma suaranya bagus tidak akan ada yang mau memberikanya uang karna dia bau dan dekil sangat menjijikan " ucap seorang wanita pelayan kafe

" astaga bau sekali " ucap pelayan kafe lainya

" hai anak kecil kau bau menggagu pelangan di kafe ku pergi sana " ucap pemilik kafe tersebut sambil mendang haechan hingga tersungkur.

Haechan tidak menangis di perlakukan seperti itu baginya itu adalah hal yang biasa, dia berusa bangun dan berdiri sebelum ada sebuah tangan yang mengangkat dan mengendongnya tampa peduli dengan bau badan dari haechan.

" tuyun tuyun chan baayu " ucap haechan berusaha turun dari gendongan peria tersebut.

" hem harum kok chan gak bau " ucap peria tersebut membawa haechan pergi dan tentunya menjadi pusat perhatian dari semua orang yang ada di sana, sebab peria itu adalah salah seorang anak dari pengusaha yang sangat kaya.

Haechan dibawa kedalam sebuah mobil mewah oleh peria tersebut, haechan yang takut hanya bias diam. Hingga siwon meminta pada supirnya untuk menjalan mobilnya

" nama kamu siapa sayang " Tanya siwon lembut

" chan chan " cicit haechan pelan karna takut untungnya siwon dapat mendengar dengan jelas nama yang di sebut.

" kau tinggal di mana " Tanya siwon kembali

" pati acuan " gumam haechan yang terlihat gelisah karna memikirkan dia belum menghasilkan uang sama sekali hari ini.

" panti asuhan " ulang siwon dan haechan menggangguk dengan pelan

' kenapa chan terlihat gelisah dan takut " batin siwon

Setibanya di kediaman choi , haechan hanya menatap takjub rumah besar seperti istana itu. Siwon menggendong haechan kedalam rumah dan memerintah kan pada seorang maid yang menyambut kepulanganya untuk memandikan dan mengganti pakai dari haechan.

" bibi kim tolong mandikana dan ganti pakaian chan dengan pakainya ini " ucap siwon pada bibi kim serta menyerahkan peperbeg yang berisi baju baru untuk haechan yang di beli asistenya.

" baik tuan muda , mari tuan muda kecil " ucap bibikim sambil mengambil haechan dari siwon

Setelah itu bibikim dan haechan pergi siwon meminta pada asistenya untuk mencari tau tentang haechan.

Sementara Haechan dimandikan dan diberi pakaian baru, Siwon duduk di ruang kerjanya, memikirkan apa yang baru saja ia lihat. Tak lama kemudian, asistennya datang membawa laporan tentang panti asuhan tempat Haechan tinggal.

"tuan, panti asuhan tempat Haechan tinggal sangat buruk. Banyak laporan tentang perlakuan kejam terhadap anak-anak di sana. Mereka dipaksa mengemis dan bekerja keras," kata asistennya.




TBC ........

Semoga kalian suka ya dengan cerita ini 

jangan lupa tinggalkan vote dan koment ya 

Harapan HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang