Bagian 6

140 20 1
                                    

Persiapan Pesta Debut Haechan

Tak terasa kini haechan telah berusia 5 tahun dan Hari yang dinantikan telah tiba, hari di mana keluarga Choi akan mengadakan pesta debut untuk Haechan, putra bungsu mereka yang telah lama mereka nantikan. Persiapan untuk pesta ini sudah dimulai sejak pagi-pagi sekali, dengan seluruh rumah sibuk dan penuh dengan aktivitas.

Ibu Choi bangun lebih awal dari biasanya untuk memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. "Hari ini adalah hari yang sangat spesial, kita harus memastikan semuanya sempurna," katanya sambil memeriksa daftar persiapan di tangannya.

Para maid sibuk membersihkan rumah dan menghias ruangan dengan balon-balon dan bunga-bunga segar.

"Pastikan balonnya ditempatkan dengan rapi dan bunga-bunganya tersebar merata," kata Ibu Choi kepada para maid.

Di dapur, para koki sibuk menyiapkan hidangan-hidangan lezat untuk para tamu.

"Pastikan kuenya dimasak dengan sempurna, itu adalah favorit Haechan," kata salah satu koki kepada rekannya.

Pagi telah berganti sore persiapan pesta pun telah usai tingal memastikan apakah ada yang kurang tugas ini di lakukan oleh siwon sendiri karna dia tak ingin pesta debut adiknya kacau jika ada kesalahan.

Sementara itu, Haechan sedang bersiap-siap di kamarnya dengan bantuan Ayah Choi. "Ayo, Haechan, kita harus memakaikan bajumu yang terbaik hari ini," kata Ayah Choi sambil membantu Haechan mengenakan setelan jas kecilnya.

Namun, Haechan yang super aktif dan penuh energi, berlarian di sekitar kamarnya, membuat Ayah Choi kewalahan. "Ayo, Haechan, kita harus segera bersiap-siap," kata Ayah Choi dengan lembut namun tegas.

"Aku tidak mau pakai baju, Appa. Aku mau main dulu," kata Haechan sambil berlari mengelilingi kamar.

Ayah Choi akhirnya berhasil menangkap Haechan dan menggendongnya. "Pasang baju dulu sayang, nanti sosis kecilmu dimakan kucing," canda Ayah Choi sambil melirik selangkang Haechan.

Haechan yang takut sosisnya dimakan kucing, akhirnya setuju untuk memakai baju. "Baiklah, Appa. Bibi, tolong pasangkan baju," katanya dengan malu-malu.

Bibi Kim, salah satu maid yang sangat dekat dengan Haechan, segera membantu memakaikan baju pada Haechan. "Sekarang tuan muda sudah tampan dengan pakaian lengkap ini," kata Bibi Kim sambil tersenyum.

Setelah berpakaian rapi, Haechan berlari ke ruang tamu untuk melihat persiapan yang sedang berlangsung. Ia melihat meja-meja yang sudah dihias dengan cantik dan berbagai hidangan lezat yang sudah siap disajikan.

"Wow, semuanya terlihat sangat indah, Appa," kata Haechan dengan mata berbinar.

"Ya, semuanya untukmu, sayang. Hari ini adalah hari yang sangat istimewa," jawab Ayah Choi dengan bangga.

Ibu Choi memanggil Haechan dan berkata, "Haechan, mari kita lihat kue ulang tahunmu. Aku yakin kamu akan menyukainya."

Haechan berlari ke arah meja yang telah disiapkan untuk kue ulang tahunnya. Ia melihat kue besar yang dihiasi dengan hiasan berkilauan dan berbentuk seperti istana. "Wow, ini kue indah sekali ! Terima kasih, Omma!" seru Haechan dengan gembira.

Seluruh keluarga berkumpul di sekitar Haechan, merayakan momen istimewa ini. Mereka semua merasa bahagia melihat Haechan begitu senang dan bersemangat.





TBC

Jangan lupa vote dan komen gays 

biar aku tambah semangat nulinya 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harapan HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang