bagian 3

168 23 2
                                    

"Aku tidak ingin membuat kalian khawatir.tapi omma aku sudah menyelesaikan masalah panti asuhan itu dan aku ingin mengadopsinya," jelas Siwon.

Ayahnya mengangguk pelan, lalu menatap Haechan yang sedang bermain dengan mainan baru di kereta belanja. "Baiklah, tapi pastikan kamu bertanggung jawab penuh atas Haechan selama dia berada di sini."

Siwon mengangguk cepat. "Tentu, Appa. Aku akan memastikan semuanya berjalan lancar."

Ibunya tersenyum tipis, lalu mengusap kepala Haechan dengan lembut. "Baiklah, kami percaya padamu. Tapi jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu membutuhkannya."

Setelah pertemuan yang canggung tersebut, Siwon melanjutkan belanjanya dengan sedikit lebih tenang. Dia tahu bahwa tantangan menjaga Haechan masih panjang, tetapi dukungan dari orang tuanya memberikan kelegaan tersendiri. Mereka akhirnya selesai berbelanja dan pulang dengan banyak barang baru untuk Haechan.

Sesampainya di rumah, Siwon membantu Haechan membereskan barang-barang mereka dan memastikan semuanya sudah siap. Haechan tampak senang dengan mainan dan pakaian barunya. Siwon merasa lega melihat senyuman di wajah bocah itu.

Malamnya, setelah Haechan tertidur, Siwon duduk di ruang tamu, merenungkan hari yang panjang dan penuh kejutan itu. Dia tahu bahwa menjaga Haechan akan menjadi tanggung jawab besar, tetapi dia juga merasa senang bisa membantu teman dekatnya.

"Ini baru permulaan," gumam Siwon pada dirinya sendiri. "Aku harus siap untuk tantangan yang ada di depan."

Beberapa hari kemudian, Siwon memperhatikan sesuatu yang aneh pada Haechan. Ada tanda lahir kecil di bahu kanan Haechan yang sangat familiar baginya. Ingatannya melayang ke masa lalu, ketika adik bungsunya yang berusia 3 bulan diculik dari taman bermain keluarga.

Dengan perasaan campur aduk, Siwon memanggil kedua orang tuanya dan menunjukkan tanda lahir tersebut. "Appa, Omma, lihat ini. Apakah ini mengingatkan kalian pada seseorang?"

Ibunya menatap tanda lahir itu dengan mata berkaca-kaca. "Ini... ini tanda lahir Haechan, anak bungsu kita yang hilang," ucapnya dengan suara bergetar.

Ayahnya mengangguk pelan, menyadari kebenaran yang selama ini tersembunyi. "Bagaimana mungkin ini terjadi? Haechan hilang 3 tahun yang lalu."

Siwon merasa campuran antara kebahagiaan dan kesedihan. "Kita harus melakukan tes DNA untuk memastikan, tapi aku yakin ini adalah Haechan kita."

Mereka segera mengatur tes DNA, dan hasilnya mengonfirmasi bahwa Haechan memang anak bungsu mereka yang hilang. Kebahagiaan bercampur air mata mengisi rumah keluarga Choi saat mereka menyambut kembali Haechan ke dalam keluarga.

"Mulai sekarang, kamu akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang layak, Haechan," ucap Siwon sambil memeluk adiknya erat. "Kami tidak akan pernah melepaskanmu lagi."

Malam itu, suasana di rumah keluarga Choi penuh dengan kegembiraan dan keharuan. Haechan yang polos tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi, tetapi dia merasakan kehangatan dan cinta yang begitu besar dari Siwon dan kedua orang tuanya. Mereka berkumpul di ruang keluarga, merayakan kepulangan Haechan dengan penuh sukacita.



TBC

Jangan lupa vote dan komenya gays

karna aku butuh dukungan kalian buat dapat lanjutkan cerita ini 



Harapan HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang