CHAPTER 02

17 1 0
                                    

AUTHOR'S POV

Fanny berjalan menuju kamarnya dan meletakkan beberapa belanjaannya tadi bersama ayrin. Sepertinya ia sangat senang karena dapat jalan jalan bersama ayrin karena jarang jarang ia dapat bersenang senang bersama teman lamanya "yeayyy ini baru namanya bersenang senang yang sesungguhnya" pekik fanny girang

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu kamar dari luar "nona ini makan siangnya" ucap pelayan di rumah fanny. Asalkan kalian tau di istana fanny eh...ralat rumah fanny ini terdapat puluhan pelayan yang berbeda beda tugasnya.

"Gak usah aku udah makan" tolak fanny "baik nona" pelayan itupun pergi membawa nampan berisi makanan tadi

Fanny menghempaskan tubuhnya ke kasur king size-nya "ehh kok kak leo sama kak jimmy gak ada kabarnya yaa ckckck dasarr!!" Gerutu fanny yang agak kesal dengan ulah kakak kakaknya itu yang jarang sekali memberi kabar, padahalkan fanny sudah sangat rindu pada kedua kakaknya itu

********

"Lalalalala" fanny bersenandung ria saat ia selesai joging subuh. tadinya fanny begitu kesal karena semalam ia hanya tidur 5 jam gara gara fanny terbangun jam 2 subuh dan matanya sudah tidak bisa tertutup lagi, alhasil dia jadi joging subuh "nona" panggil pelayan fanny. Fanny memutar badannya dan menghadap pelayan tadi yang langsung membungkuk memberi hormat padanya "apakah nona ingin sarapan?" Tanya pelayan fanny "hmmm kau buatkan aku omlet dan sandwich saja lalu antarkan ke danau" ucap fanny dan dibalas anggukan oleh pelayannya

------

"Ternyata suasana danau ini masih sama seperti dulu sejuk dan dihiasi dengan pemandangan yang indah" gumam fanny sambil menatap lurus ke arah danau "kenapa tiba tiba aku merindukan nilla yaa"lanjut fanny. Nilla adalah teman lama fanny juga. dulu fanny sangat sering keluar bersama nilla dan ayrin walaupun hanya sekedar ke mall ke bar atau ke villa fanny tapi sekarang sudah tidak lagi bahkan bertemu saja tidak pernah terkecuali ayrin karena kemarin fanny sudah bertemu dengan ayrin tapi tenang saja mereka tidak pernah lost contact

"Permisi nona ini sarapannya" ucap pelayan fanny "oh iya taruh saja di meja sana" fanny menunjuk meja yang berada tepat di bawah pohon besar depan danau. Lalu pelayan itupun pergi meninggalkan fanny sendiri depan danau. Fanny berdiri dari duduknya dan mengambil sarapannya lalu memakannya

******

Setelah sarapannya selesai fanny membersihkan dirinya dan mengganti pakaian joggingnya dengan celana pendek dan kaus oblong berwarna crem. Terlihat jelas sekarang fanny lebih fresh sesudah mandi.

Tes

Tes

Tes

Setetes demi setetes air mata fanny tiba tiba meluncur sempurna dari pelupuk matanya "kenapa tiba tiba aku memikirkan lelaki bajingan itu hiks.hiks.hiks" isak fanny di lantai kamarnya "kamu tega jake kamu tega" pekik fanny. Tangisannya makin menjadi saat mendapati foto jake dikolong kasurnya "arghhhh" teriak fanny frustasi sembari menyobek nyobek foto jake tidak sabaran dan membakarnya di balkon kamarnya

"Aku akan melupakanmu jake aku bersumpah" fanny menghapus air matanya kasar dan masuk ke dalam kamarnya dengan langkah gontai fanny mengambil kunci mobil sportnya dan melaju pergi dengan kecepatan yang sangat kencang

******

"Akhirnya..." fanny legah karena ia telah sampai di villa pribadinya sebenarnya fanny ingin pergi ke new york menggunakan jet pribadi miliknya namun ia urungkan dan lebih memilih menenangkan diri di villanya di puncak "nona silahkan masuk nanti barang bawaan nona saya yg mengangkatnya" ucap pelayan villa fanny. Fanny berjalan memasuki villanya yang bernuansa putih abu abu yang dihiasi dengan banyak kaca...yahh...bisa dikatakan villa fanny ini adalah villa kaca yang berlantai dua. Di villa fanny ini dikelilingi oleh taman bunga dan dibelakang villa fanny terdapat kolam renang yang sangat luas tentunya

*****

"Kenapa kisah asmaraku serumit ini sihh" lirih fanny di bar kecil yang terdapat di dalam villa. Ia memutar mutar pelan gelas kecil yang berada di dalam genggamannya "ya tuhan apa salahku selama ini kenapa semuanya jadi seperti ini" ia bangkit dari duduknya dan keluar dari villa berniat untuk jalan jalan sambil mencari angin.

*****

Fanny merentangkan tangannya merasakan hembusan angin yang menerpanya. Sejuk. Itulah yang dirasakan fanny saat ini apalagi dihadapannya terpampang jelas keindahan alam. Air terjun yang mengalir deras ditambah airnya yang begitu jernih sunnguh membuat fanny seketika melupakan segala masalahnya. "Saat ini aku membutuhkan peran seorang sahabat" gumam fanny. Mungkin jika ayrin dan nilla berada disini fanny akan merasakan jauh lebih baik dan dapat menceritakan segala masalahnya. "Tidak baik seorang gadis sendirian di tengah hutan seperti ini hemm" fanny terlonjak kaget saat mendapati seorang pria yang sangat tampan bertubuh atletis, tinggi, putih dan erghh fanny sudah tidak bisa menjelaskan keindahan ciptaan tuhan disampingnya ini mungkin kaum hawa akan tergila gila jika melihatnya.

"Ehh...kau siapa??" Tanya fanny sambil berusaha menormalkan detak jantungnya "kenalkan aku greyson" jawabnya menatap mata fanny. sumpah!!! Fanny kali ini ingin pingsan sekarang hanya dengan lelaki itu menatap matanya. Oh god lelaki itu sangat sangat sangat tampan.

####

Haiii guys gimana CHAPTER 02nya bagus gk? Jngan lupa vote and comment yaa----------CHAPTER 03

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M NOT THE ONLY ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang