𝐂𝐡𝐚𝐩 𝟗

243 20 1
                                    

Happy Reading👀
.
.
.
.
.

_____

Di meja makan keluarga Kairos, suasana sunyi menyelimuti mereka saat semua penghuni Mansion tengah menikmati sarapan.

Adab keluarga mengharuskan mereka untuk makan dalam diam, sehingga ruang makan hanya terisi dengan dentingan ringan dari sendok dan garpu bergesekan dengan piring.

Mereka menikmati makanan dengan ketenangan yang hampir terasa seperti tidak ada beban hidup.

Mereka seakan tidak terlihat tanda-tanda kekhawatiran tentang anak bungsu mereka yang menghilang beberapa bulan yang lalu.

"Harland, dimana anakmu?" tanya Pandu menatap Harland, putra keduanya dengan pandangan bertanya.

Harland yang sedang membersihkan mulutnya dengan tisu, mendongak dengan tatapan bingung.

"Siapa, Ayah? Semua anak Harland ada di sini,"

Pandu menggelengkan kepala dengan frustrasi. "Fahreza, di mana dia?"

Kejadian terakhir kali Reza disiksa habis-habisan oleh Keluarga Kairos terjadi ketika Pandu tidak berada di Mansion.

Pria tua itu sedang pulang kampung ke halaman asalnya di Australia, selain itu dia juga harus mennjalankan tugasnya sebagai direktur di sebuah perusahaan di sana.

Setelah beberapa bulan ia disana, ia kembali ke Mansion sekitar satu minggu yang lalu dan saat itu pula Pandu tidak pernah melihat Reza.

Dalam pikirannya, mungkin Harland telah menghukum anak itu di kamarnya seperti yang sering terjadi karena sifat nakal Reza, itu sudah biasa Pandu lihat memgingat sifat tempramen cucu kesayanganya itu yang kadang sulit dikendalikan.

Seminggu berlalu dan Pandu masih belum melihat tanda-tanda keberadaan Reza, bertanya-tanya berapa lama Harland telah menghukum Reza sampai seminggu Pandu tak melihat cucunya itu.

Pandu tau betul alasanya kenapa sifat cucunya berubah, dari yang sifatnya manis menjadi sangat susah dikendalikan semenjak kematian cucu perempuanya.

Tapi kadang Pandu juga kasihan melihat Reza, ia ingin sekali merawat Reza sendiri di Mansion yang berada di Autralia sana tanpa ada anak anaknya. Tapi semua harapanya harus lenyap saat Reza yang menolak keras dirinya.

Kembali pada Harland yang saat ini langsung merubah wajahnya menjadi gelap saat mendengar Ayahnya menyebutkan nama 'Fahreza'.

"Tak tahu, mungkin sudah mati," jawabnya tanpa beban. 

Brak.

Dengan tiba-tiba, Pandu mengebrak meja dengan kuat, membuat Harland dan keluarganya terkejut.

Mereka semua hanya diam tak ingin ikut berkomentar saat Harland dan Pandu adu mulut.

"Apa yang kau katakan, Harland!?" desisnya dengan suara yang tajam, ekspresinya penuh dengan amarah.

Harland menatap ayahnya dengan tenang. "Seperti yang kau dengar Ayah. Fahreza sudah mati. Dan aku tidak peduli," jawabnya dengan dingin.

Pandu rasanya ingin menonjok wajah putranya saat melihat wajah santai anak itu "Kau tidak peduli? Anakmu sendiri! Bagaimana kau bisa seperti ini?"

Harland hanya menggelengkan kepala, seolah tak berdosa. "Dia membuat pilihan hidupnya sendiri. Tidak ada yang bisa aku lakukan." Jawabnya setelah mengingat bahwa Rezalah yang meminta dirinya untuk mengakhiri hidupnya, jadi dia tak salah bukan untuk mewujudkan permintaan anak itu?

𝐄𝐳 & 𝐂𝐫𝐢𝐬𝐡 || 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 ( 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang