DIJODOHKAN?

9 1 0
                                    

HALLOOO, SENG²KUHHH

AYO KOMEN 👊🏻 DULUUUU, BIAR TAMBAH SERU

Jangan lupa kasih bintang dan komentar 😲 thank youuu

Happy reading

---------------------------------🦋-----------------------------------

"ASSALAMUALAIKUM IBUKKKKK, ARETHA PULANG YUHUUU ORANG RUMAH," teriak Aretha sambil membuka pintu rumah.

"ARETHA UDAH BERKALI KALI IBUK BILANG JANGAN TERIAK TERIAK HIH!" teriak balik Afifah, ibu Aretha.

"Lah itu, ibuk teriak wle," jawab Aretha sambil berlari menuju kamarnya.

Afifah yang melihat kelakuan anak perempuannya itu pun membuat dirinya harus lebih extra sabar. "Masya Allah, itu beneran anakku bukan sih?" gumam Afifah sembari kembali menyiapkan makan malam.

Kemudian didalam kamar, perempuan muda ini sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Dirinya bersih bersih lalu menidurkan tubuhnya di kasur. "Capek juga ya kuliah, untung udah mau lulus," ucap Aretha dengan sendirinya yang lama kelamaan tanpa dirinya sadari matanya mulai tertutup dan tertidur lelap.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar Aretha terbuka menampilkan seorang laki laki muda. Lalu apa yang terjadi?

"KAKAK BANGUNNNNN MAKAN MALAM, DISURUH AYAH SAMA IBUK BANGUN WOYYY!!!" teriak Cakra, adik Aretha yang berusia 6 tahun lebih muda darinya.

"BUSETTT BISA PELAN PELAN GAK SIH DEK, LO KIRA GW BUDEK APA HAH?!" teriak kesal Aretha kepada sang adik yang super duper jail ini.

"Bodo amat, lo kan kebo wle," balas Cakra yang langsung ngibrit turun kebawah untuk makan malam, tak lupa dirinya menutup pintu kamar kakaknya itu sebelum kena hantaman. Aretha yang melihat itu pun benar-benar sangat merasa kesal. Dia mencoba melempar Cakra dengan bantal, namun sudah keburu Cakra menutup pintu kamarnya duluan.

Sedangkan di meja makan Bima dan Afifah seperti biasa hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar teriakan kedua anak mereka tersebut. "Mereka kayaknya kalau akur sebentar aja langsung gatel-gatel ya?" tanya Bima yang sangat heran dengan kelakuan anak-anaknya itu.

"Biarin aja lah mas kayak gak tau anakmu aja, biasa anak laki laki sama perempuan pasti ada aja yang cari gara gara, yang penting mereka sayang satu sama lain." jawab Afifah yang sebenarnya sudah capek juga melihat tingkah kedua anaknya itu.

"Sini kalian makan yang anteng jangan ribut, awas aja ya ayah kurangin uang jajan kalian lho!!" ancam Bima kepada kedua anaknya yang terlihat baru saja menuruni anak tangga.

Aretha dan Cakra yang mendengar ancaman tersebut pun langsung lari ke kursi masing masing dan mendudukkan dirinya. " Iya-iya yah." jawab serempak Aretha dan Cakra.

Makan malam berlalu dengan dentingan sendok yang diselingi obrolan-obrolan kecil keluarga bahagia ini, tiba-tiba Bima berceletuk. "Aretha, habis ini nanti kamu ke kamar ayah sama ibuk sebentar, dan kamu Cakra langsung tidur jangan nge-game mulu!" suruh Bima kepada kedua anaknya itu.

"Oke yah."
"Iya yah iya."

*****

Sesampainya Aretha di depan pintu kamar orang tuanya, dia mengetuk hingga dipersilahkan masuk. "Kenapa yah buk, ada apa?" tanya Aretha dengan wajah bingung tepat dihadapan kedua orang tuanya. Ia merasa bingung karena tumben sekali dipanggil seperti ini.

"Sini duduk disamping kita, ayah mau bicara sama kamu!" ucap Afifah dengan kasih sayang dan  menepuk  sofa antara dia dengan suaminya.

"Nak, kamu udah tumbuh besar begitu cepat, umur kamu udah 22 tahun dan kamu sebentar lagi lulus kuliah kan?" tanya bima mengawali.

"Iya yah terus kenapa? Kenapa kok kayak serius banget ngomongnya?" tanya Aretha sekali lagi karena memang kali ini seperti serius tiada tara. Kan perasaan Aretha jadi tidak enak.

"Jadi ayah dan ibu punya rencana menjodohkan kamu dengan anak teman lama ayah." Sambung Bima dan langsung to the point keintinya.

BOOM!!! Pantas saja perasaan Aretha tidak enak.

Aretha membulatkan matanya saat mendengar penuturan ayahnya itu. "HAH APA?DIJODOHIN? GAK ARETHA GAK MAU!" bantah Aretha sambil dirinya berdiri dari sofa yang didudukinya. Apa-apaan coba tiba tiba dijodohkan, kayak jaman belum maju aja.

"Sayang dengerin dulu ayah kamu ngomong, itu belum selesai, sini duduk lagi!" titah Afifah.

"Nak, dia laki laki yang udah cukup mapan diumurnya yang sama seperti kamu, dia udah berhasil buka restoran dengan cabang di luar kota. Dia anak yang baik, ayah sudah pernah bertemu dengan dia dan ayah yakin, dia laki laki yang penuh tanggung jawab dan bisa membimbing kamu nantinya. " jelas Bima kepada Aretha dengan harapan putrinya itu mau menerima perjodohan ini.

"Gak. Aretha tetap gak mau. Plis deh, aku belum juga lulus kuliah, iya emang sebentar lagi lulus tapi tetap aja, Aretha mau kerja dulu cari pengalaman dan nikmatin masa masa ini dulu. " ucap Aretha yang berusaha memberikan pengertian kepada sang ayah.

"Gak, pokoknya kamu harus menerima perjodohan ini! ini sudah kita rencanakan jauh sebelum kalian dewasa. Lagi pula kalau gak sekarang kapan kamu mau menikah?  keburu tua." ucap Bima dengan mutlak tak dapat ditolak.

Mata Aretha mulai memanas dan berkaca kaca. Dia sangat heran dengan pemikiran orang tuanya itu. "Aretha bakal nikah tapi gak sekarang dan dengan pilihan Aretha sendiri." ujarnya  yang langsung melenggang pergi dari kamar ayah dan ibunya.

----------------------------------🦋-----------------------------------

Hayoo gimanaaa???
Kalian kalau dijodohin mau gak sih?
Mari kasih bintang
Tetap stay tune ya seng²kuh💋

Kalau aku belum update² juga, kalian boleh spam disinii

DAA SEMUAAA, SEE YOU AGAIN 👊🏻

Sebuah Takdir Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang