DIA?

4 1 0
                                    

MALAM SAYANGNYA AKU SEMUAAAAA

JANGAN LUPA KOMEN 👊🏻 BUAT NGAWALIN

Jangan lupa kasih bintang yaw💃

Happy reading

----------------------------------🦋-----------------------------------

"Gak. Ray gak mau dijodohin. Aku bisa cari sendiri, gak perlu perjodohan perjodohan kayak gini. Gak jelas tau gak." ucap Rayyan kepada mama dan papanya itu. Menurutnya perjodohan seperti ini tidak perlu dilakukan, dia sudah dewasa dan mapan jadi pikirnya dia pasti bisa mencari pasangan sendiri.

"Dengerin mama nak, kamu sudah kenal dengan perempuan itu. Mama dan papa bisa jamin, dia adalah perempuan baik baik, dan pastinya bisa menemani kamu dalam ikatan pernikahan, " Jennyta berusaha memberikan pengertian kepada anak semata wayangnya itu.

Hadi mengangguk menyetujui perkataan istrinya tersebut. " Iya Ray, papa yakin kamu akan berfikir ulang jika tau dia siapa." Tambah hadi.

Rayyan sangat bingung dengan perkataan kedua orangtuanya. Siapa sih perempuan yang dimaksud? Jika kalau Rayyan sudah kenal, berarti sudah pernah berteman?sudah pernah bicara?sudah pernah bertemu?. Pertanyaan itu memutar diotaknya. "Siapa perempuan itu? maksud mama sama papa apa sih?" tanya Rayyan sambil mengerutkan dahi dan menampilkan wajah kebingungan dan penasaran.

"Sebentar mama ambilin fotonya," ucap Jennyta yang langsung pergi menuju kamar untuk mengambil foto itu.

"Nih kamu liat!"

Kaget, itulah ekspresi pertama yang Rayyan rasakan dan tampilkan. Rayyan tak menyangka sama sekali, bahkan tidak ada disekenario pemikiran seorang Rayyan Iskandar.

" DIA....? "

*****

"MASYA ALLAH, LO DIJODOHIN? SAMA SIAPAA? KASIH TAU GW!! OMG, SAHABAT GW UDAH MAU NIKAH SAYYY." Marsya yang reflek teriak dengan beribu pertanyaan yang dilemparkannya ke Aretha yang tengah menatapnya dengan mulut menganga.

Sungguh Aretha kaget, sahabatnya itu tidak ada peka-pekanya sedikit. Malah excited mendengar jika dirinya akan dijodohkan. "Kok lo malah seneng sih kalau gw dijodohin?" tanya Aretha kepada sahabatnya itu.

"Lah, sahabat gw mau nikah masa gw harus sedih, yakan seneng ikut bahagia. Terus harus gimana lagi?"

Aretha tak habis fikir, sahabatnya ini memang agak-agak, dirinya lagi bersedih eh malah dia senang mendengar berita ini. "Gak, gw gak mau nikah dijodoh-jodohin kayak gini. Emang dipikir gw gak bisa cari sendiri apa! " Sambar Aretha saat mendengar perkataan bahwa dirinya akan menikah.

Marsya yang melihat itu pun menampilkan wajah julidnya. "Ya terus .... Kalau lo bisa cari sendiri, sekarang dimana cowok lo neng ? Sok-sokan bisa cari sendiri, lo aja masih belum bisa move on dari mantan lo yang kayak opet itu," Cibir Marsya sambil menaikkan sebelah alisnya, tak lupa masih dengan wajah julidnya tadi.

"Udah deh,jangan bahas mantan!"

***

Sepulang dari bertemu Marsya di kafe tadi, kini Aretha dan sekeluarga tengah makan malam. Makan malam kali ini sangat berbeda seperti makan malam biasanya. Makan malam kali ini sungguh terasa sunyi karena masalah rencana perjodohan kemarin, hanya dentingan sendok makan yang mengisi keheningan meja makan.

Keheningan tersebut tiba tiba terpecahkan dengan suara Bima. "Aretha, besok kamu selesai ngampus langsung pulang, jangan pergi kemana mana!" suruh Bima.

Aretha langsung menatap sang ayah dan menolaknya. "Aretha besok aja janji, jadi gak bisa pulang awal."

"Gak. Pokoknya semua acara kamu besok harus dibatalin! Kamu mau ngelawan ayah?"
Ayahnya ini memang keras kepala, pantas saja Aretha juga sangat keras kepala seperti ayahnya itu.

"Terserah ayah aja lah, Aretha capek!" balas Aretha lalu pergi meninggalkan meja makan dan menuju kamarnya. Apa boleh buat, dari dulu dia kalah paten jika berdebat dengan ayahnya.

---------------------------------🦋------------------------------------

Hayo kira kira kenapa ya Aretha disuruh pulang cepat?🤔

Tetap pantau kelanjutannya yaaaa

DAAA SEE YOU NEXT CHAPTER SENG²KUH👋🏻👋🏻👋🏻

Sebuah Takdir Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang