3 (flashback)

13 2 0
                                    

3 tahun yang lalu.

Ryu termangu, di depannya kini terpampang pemandangan yang sangat menjijikkan.

Berdiri membeku, tidak sepatah kata pun keluar. Sampai mereka yang tengah asik berduaan menyadari keberadaannya.

Mereka terkejut, buru-buru merapikan penampilan mereka dan menghampiri Ryu.

"Sayang kamu udah pulang? Gak ikut latihan club basket?" Dengan tidak tahu dirinya wanita itu masih tersenyum dan menyentuh Ryu dengan tangan kotornya.

Tanpa rasa bersalah sama sekali. Ryu menatap tak percaya laki-laki yang sudah 2 tahun menjadi pacarnya itu.

"Lo gila?" suaranya bergetar, "Selingkuh sama ibu pacar Lo sendiri?"

"Hubungan kita udah dua tahun, Ri!!" teriak Ryu sambil menarik kerah baju lelaki yang sudah dua tahun bersamanya itu. Laki-laki yang menjadi tempatnya bersandar.

Ryu merasa seolah dunia runtuh di sekelilingnya. Dua orang terdekatnya tega melakukan penghianatan di belakangnya.

Sejak kapan? Apa saat pertama kali ia mengenalkan Rio pada Mama? Atau saat ia membiarkan Rio menginap? Kapan?

Ryu mundur, tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Bangsat!! Gak puas Lo selingkuh di belakang Papa?!! Hah?! Sekarang malah pacaran sama pacar anak Lo sendiri?" teriak Ryu mendorong wanita itu, ia tidak sudi menyembut sampah itu sebagai ibunya.

"Ryu!!"

"Lo apa-apaan sih? Dia ibu lo!!"

Ryu tersenyum sinis, "ibu? Kayak dia? Gak Sudi."

"Gue tau lo marah, tapi jangan sekurang ajar ini!" Rio mencoba meraih tangan Ryu, tapi dia menepisnya dengan keras.

"Marah? Ini bukan cuma marah, Ri Ini penghianatan! Lo gak ngerti gimana rasanya!!!" Mata Ryu berkilat-kilat penuh amarah dan kepedihan.

"Lo gak pernah tau gimana rasanya ngeliat orang yang lo cinta ngelakuin hal keji kayak gini."

Ibunya, tertunduk dengan air mata berlinang, merasa bersalah setelah mengkhianati putrinya. "Ryu, Maafkan Mama... Mama nggak bermaksud...” suaranya bergetar hebat.

"Jangan panggil gue Ryu! Dan jangan panggil diri lo Mama! Lo nggak berhak!" Ryu berteriak, suaranya pecah oleh rasa sakit yang tak terucapkan.

"Lo tau gak betapa gue berusaha keras buat nyelamatin keluarga kita setelah Papa pergi? Dan lo malah hancurin semuanya!" Ibunya terisak, mencoba mendekat, tapi Ryu mundur, menolak setiap sentuhan.

"Gue benci lo," suaranya meredup menjadi bisikan tajam, "Lo udah hancurin semua yang gue sayang."

Rio memegang erat bahu gadis itu, mencoba sekali lagi, "Ryu, please... Ini bukan caranya. Kita bisa bicarain ini, kita bisa cari solusi."

Ryu memalingkan wajahnya, menahan air mata yang hampir tumpah. "Solusi? Lo pikir ada solusi buat ini?"

Dia berbalik dan berlari keluar dari ruangan itu, meninggalkan Rio dan ibunya dalam keheningan yang menyakitkan.

"Ya salahin semua orang kecuali diri lo sendiri!!"

Ryu berhenti mendengar perkataan Rio. Laki-laki itu tersenyum sinis, sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Lo pikir bakal ada cowok yang mau sama cewek songong kayak lo?!!!"

Ryu mengepalkan tangannya.

"Lo itu egois, cuma mau menang sendiri, gak mau kalah, angkuh. Lo pikir bakal ada yang bisa ngeladenin sifat lo itu?"

HOW TO MAKE PRETTY BOY LOVE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang