{ 4 }

1.1K 94 6
                                    

Beberapa hari telah berlalu dan telah tiba waktu dimana adreas akan pulang

"Akhirnya"

"Apa kau sangat tidak menyukai rumah sakit" ucap Rober sambil terkekeh pelan

"Tentu saja, aku sangat  bosan mencium aroma obat yang menyengat"

"Baiklah, ayo pulang"

"Ya-"
Ucapan adreas terhenti saat merasakan tubuhnya terangkat

"Pah, apa apaan turunin" ucap adreas denga memberontak dalam gendongan Robert yang sudah berjalan di lorong rumah sakit

"Berhentilah memberontak  adreas! " ucap Robert dengan tegas

"Turun"

"Tidak"

"Turun pah"

"Tidak. Kau baru saja keluar dari rumah sakit reas, papah takut kau akan kelelahan"
Ucap Robert dengan tegas sedangkan adreas memutarkan bola mata nya malas

"ayolah, aku tidak mungkin lelah jika hanya jalan dari sini sampai mobil"

"Tidak"

"Pah~ aku ingin jalan"

"Tetap tidak reas! " ujar Rober dengan tegas dan tidak ingin di bantah

"Ck"
Akhirnya adreas memilih untuk diam dan menyandarkan tubuhnya ke dada bidang milik orang yang berperan sebagai papah nya ini





Selang beberapa saat mereka sampai ke mension milik Robert atau mension utama keluarga Diego

"Baiklah kita sudah sampai"

Aku diam dan menatap bangunan tersebut lalu berjalan masuk

"*masih besaran tempatku*" ucap ku dalam hati dengan sedikit menyombongkan dirinya aku berjalan memasuki ruangan

Cklek

Tap

Tap

Tap

"Ayah!! "

Aku menoleh kearah sekumpulan pemuda yang  sedang berkumpul, Aku berjalan menghampiri mereka lalu duduk di sofa panjang yang kosong

"Ada apa Reinal"
Tanya adreas yang ingin mendudukkan tubuh nya dan sekekita dirinya langsung di himpit oleh kakak kakak nya saat dirinya sudah duduk di sofa

"Apa apaan, menjauh lah sedikit" ucap ku dengan sedikit kesal

"Tidak, kami sudah lama tidak bersama mu, semenjak kau menikah dengan bajingan itu" ucap nya dengan pelan di akhir namun adreas masih dapat mendengar hal tersebut

Adreas terdiam lalu menatap  Gianza dengan tajam

"Jangan sebut dia seperti itu kak"
Seketika ruangan yang awalnya bersuasana hangat berubah menjadi dingin saat adreas mengeluarkan aura nya

"Kenapa?..bajingan itu telah menghianatimu reas, apa kau masih mencintai bajingan itu"

"KAK! "
Saat dirinya berteriak seketika semua manatap pada adreas dengan tatapan tajam

"Kau berani meneriakiku hanya karna bajingan itu Hahh!! "
Ucap Gianza dingin dengan teriakan di akhir lalu dirinya mencekram rahang adreas dengan keras

"Akh"

"Jangan pernah kau membicarakan tentang bagingan itu, ingat itu baik baik, kali ini kakak akan memaafkan mu jadi jangan mengulangi nya lagi"
Ucap Gianza sambil melepas kan cengkraman nya lalu mengelus rahang ku yang memiliki bekas karna cengkraman nya yang terlalu kuat  sedang kan aku  terdiam dan nenunduk

Fell Into A Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang